Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Agar Anak Berani Berkhitan

cetak bandung.com


Punya anak lelaki di rumah, tentu agak beda sedikit dalam mempersiapkan masa baligh ya kan Mak. Sebelum masa baligh tiba, tentu sebagai umat Islam yang sempurna dalam bersuci,  bagi lelaki disarankan berkhitan atau sunat.


Kenapa harus berkhitan?
Pasti anak lelaki sering bertanya hal ini kepada emak atau bapaknya. Bagi saya, pertanyaan ini saya jawab dalam banyak jawaban bagi si kecil. Hal ini akan meneguhkan ia dalam memutuskan untuk berkhitan.

Pertama, saya menceritakan kepada si anak lelaki bahwa ada kisah yang terjadi pada zaman Rasulullah bahwa seseorang menangis dalam kubur karena disiksa.  Ia disiksa bukan karena meninggalkan kewajibannya,  namun karena lalai urusan istinjak, dalam bahasa mudahnya cebok

Urusan mendasar begitu akan menentukan sah tidaknya seseorang ketika beribadah karena syarat awal beribadah adalah bersuci. Nah, agar mudah dan bersih ketika istinjak sehabis buang air kecil,  adalah dengan berkhitan. Kenapa? Karena kotoran suka bersembunyi di balik kulup/kepala penis.  

Bila kulup telah dihilang kan,  ini akan mempermudah bersuci dan juga menghindari penumpukan kotoran yang bersisa. Pernah dengar kan penyakit infeksi saluran kencing?  Salah satunya karena kotoran yang bersembunyi ini. Dan seringnya, obatnya adalah berkhitan seperti yang pernah dialami oleh ponakan saya.

Maka, saya pun menjelaskan pada anak lelaki di rumah, bahwa dengan berkhitan akan membuat dirinya lebih bersih. Mudah dalam bersuci, dan yang tak kalah pentingnya membuat ia bersemangat adalah ia boleh berada di shaf terdepan bila shalat berjamaah di masjid. 

Usia berkhitan sendiri, di beberapa daerah di nusantara ini berbeda-beda loh mak. Kalau di Sumatera,  khususnya di Medan usia khitan biasanya anak yang berusia 12 menjelang liburan mau naik tingkat ke SLTP.  Hal ini menjadi lumrah di sini yang mengakibatkan kita menemukan komentar "loh, masih kecil kok udah sunat?"  Bila kita mau mengkhitan anak kita yang  berusia 5 tahun ke bawah.

Padahal  banyak daerah di Jawa, mengkhitan anak sebelum masuk sekolah dasar. Bahkan di luar negeri bukan hal yang aneh ketika mengkhitan bayi.  Mau tau pengalaman kami mengkhitan anak kami?

Mengapa sih saya memilih mengkhitan si abang yang masih berusia 5 tahun? Menurut pengalaman lebih muda usia berkhitan membuat luka lebih cepat sembuh.  (Dengan metode khitan yang sama). Selain itu, anak usia 5 tahun biasanya belum banyak maunya.  Hehe. Beda dengan anak yang sudah ketemu temen seusianya yang sudah dikhitan. Mereka akan bertukar cerita dengan minta reward yang besar. Ceritanya ini emak irit. Haha. Lagipula di usia 5 tahun, si abang masih bebas libur sekolah di taman kanak-kanak.


Jadi,  apa saja yang saya lakukan agar si kecil  tak takut dikhitan? 

1. Saya beri motivasi
Saya katakan padanya bahwa khitan adalah salah satu bukti bahwa abang sudah bisa shalat di shaf depan.  Artinya abang sudah besar. Ini membuat anak lelaki berusia 5 tahun mengembang telinganya ketika diakui sudah besar. 

2. Saya beri reward
Saya ini, meskipun emak irit tetap bertanya kepada si kecil mau saya dibelikan apa selepas berkhitan? 
Ini semacam jual beli yang menyenangkan hatinya bahwa selepas berkhitan ia memperoleh hadiah. Anak saya senang, saya pun senang karena  si abang cuma minta dihadiahi ikan. Waaah. Buruan deh sebelum berubah pikiran.

3. Barengan
Kebetulan kakak saya, anak lelakinya,  yang tersisa tinggal 1 yang belum khitan. Kebetulan kembali, usia mereka sama. Maka kami pun  merencanakan mereka khitan bersamaan agar mereka saling menguatkan, haha.
Serius,  namun ini semakin membuat mereka ajeg dengan keputusan berkhitan.

4. Jujur
Ketika si abang bertanya, "sakit ma?" Tentang rasa dikhitan. Saya menjawab "Mama gak pernah rasa lah nak, yang dikhitan itu anak lelaki, tapi yang mama dengar, sakitnya seperti digigit semut".

Seumur-umur pasti anak kita sudah pernah tau rasanya digigit semut. Ini yang akan membuat ia merasa, bahwa khitan ini bukan perkara yang begitu menyakitkan.

5. Saya beri Pujian
Dengan keputusan berkhitan yang ia ambil, saya memujinya.  Saya katakan ia anak yang pemberani.  Dengan pujian yang jujur dan tak berlebihan menjadi penyemangat baginya untuk bersedia dikhitan.

Demikian beberapa tips dari saya agar anak mau dikhitan. Jangan lupa baca pengalaman saya mengkhitan anak lelaki ya..

Semoga bermanfaat.  
blogger parenting
blogger parenting Emak anak 5. belajar terus jadi istri dan emak yang baik..

49 komentar untuk "Agar Anak Berani Berkhitan"

  1. Sama dengan Rais 5 tahun sunatnya. hehehe.. saya juga ngelakuin tips tersebut kecuali yang no. 3

    BalasHapus
  2. Anak kami berencana sunat akhir tahun ini.
    Dah awak sounding dari sekarang.
    Saat ini sih dia semangat mau dikhitan, semoga tetep seperti itu sampe hari H ☺

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk kak.. InsyaAllah lancar ya.. ♥♥
      pokoknya gitu dia mau, a yuk jangan tunda.

      Hapus
  3. Waah, seru ya. Anak aku sudah disunat sejak usianya 18 bulan karena ISK soalnya. Jadi sekarang udah nyantai karena kewajiban sudah dilakukan, haha

    BalasHapus
  4. Noted,
    Bekal sobat jomblo 😂

    Anak temen Una masih bayi berapa bulan gitu langsung disunat kak, awalnya keluarga nya protes sampe yang anter beramai-ramai, pas lihat abangnya baik-baik aja, ketika adeknya mau sunat udah gak dianter lagi 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, karena di Medan ini agak jarang yang sunatin anak cepat2 na..
      Ternyata lebih cepat lebih baik..

      Hapus
  5. Lucu juga perkara khitan pada anak lelaki. Di sini juga biasanya mereka minta macam-macam sebagai hadiah. Itu adalah semacam hari istimewa jadi mereka layak beroleh hadiah agar bsa mengingat momen manis itu sampai dewasa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi, anak saya nanti akan mengingat sepasang ikan koi

      Hapus
  6. Kayaknya memang lebih baik kalau masih kecil ya kak. Jadi gak sempat merasa takut gitu hehe aku blm punya anak sih, tapi ponakanku kmrn khitan di umur 7. Lancar dan gak sakit ktnya

    BalasHapus
  7. Harus banyak-banyak disounding ya mbak intinya. Dan banyak dimotivasi juga. Tfs mb...

    BalasHapus
  8. Tips yang bermanfaat mbak. Kalau anak sulungku khitan umur 11 lancar jaya, adiknya umur 9 penuh drama.
    Semua minta khitan sendiri. Dan aku mengambil kesimpulan, mending saat kecil sekalian pas belom terlalu tahu ini itu atau udah besar (usia 11-12) pas sudah tahu hukum. Kalau umur 9 tanggung!! kwkwk

    BalasHapus
  9. Anak kk si Royyan, dikhitan di usia 11 tahun. Kalem aja padahal pake khitan yang konvensional, gak yg modern² kekinian zaman now gitu. Alhamdulillah mudah dikasih pengertian wlwpun ada drama dikit. Tfs yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hebat bang royyan. Alzam juga pake metode konvensional kak..

      Hapus
  10. Kalo anakku khitan usia 3 tahun. dia berani karena beberapa kali lihat upin ipin yg episode dikhitan kan upin ipin berani jadi dia kudu berani juga donk

    BalasHapus
  11. Aaak artikel ini manfaat banget, Khalil otw dikhitan dan sepertinya sudah mulai sounding dari skrg kak

    BalasHapus
  12. Menyiapin anak untuk khitan itu emang susah - susah gampang ya.Untung ananda kemaren waktu khitan enggak ribet banget

    BalasHapus
  13. Benar sekali, Mbak Icha. Yang sudah itu membujuk, soalnya kadang si anak rasa takutnya lebih besar. Ada membayangkan kalau dikhitan itu, kelaminnya dipotong hahaha.

    Kalau saya dulu itu, disugesti kalau dikhitan seperti digigit semut juga. terus nanti dapat uang banyak buat beli sepeda. Dan saya nyaman, karena matrinya itu tetangga, jadi bisa datang ke rumah hehehe.
    itu akan saya terapkan pada krucil juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha, judulnya berarti "tetanggaku, mantriku..."

      Hapus
  14. Pengalaman ponakan, dia minta dulu ke ortunya saat akan dikhitan mbak, request gitu
    Tapi ada juga putra temen yg dikhitan saat masih bayi gitu juga
    Tapi dengan tips ini memudahkan untuk orangtua saat akan mengkhitankan putra mereka, ya mbak.
    TFS Mba

    BalasHapus
  15. Pengalaman adikku di khitas harus ada embel2 nya dulu baru mau khitan 😂 akhirnya kami se keluarga inisiatif untuk kasih amplop

    BalasHapus
  16. Anak lelakiku disunat pas kelas 2 SD, itu pun tiba2 minta sunat karena mau janjian ama teman-teman di sekolahnya. Di proses setelah sunat ini yang buat mamaknya pegel, soalnya disuruh kipasin sepanjang malam, hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi, berasa mati listrik pas malam tiba ya.. bekipas terus

      Hapus
  17. Saya jadi inget saudara laki-laki yang paling bungsu
    Sebenarnya waktu itu belum siap untuk di khitan, tetapi karena dibujuk akhirnya mau
    Tapi ya itu, rengek terus

    BalasHapus
  18. Persis waktu saya mau dihitan, ibu memotivasi dan memuji keberanian. Satu poin yang aku suka waktu itu, ibu menjanjikan akan memberikan reward. Dan itu dipenuhi setelah selesai. Senang rasanya...

    Tipsnya bermanfaat, mbak... Tfs. :)

    BalasHapus
  19. Wah anakku baru aja bulan lalu dikhitan, blmmse pet mulu mau nulis pengalaman khitan anak hehe #alesyan.
    Terus terang kmrn saya gak kasi reward atau njanjiin apa2 sih mak, eh tapi ya anak beda2 sih ya :D
    Kalau anakku soalnya udah sounding sejak lama pokoknya pas usia kamu sekian kamu khitan gtu, sama jelasin manfaat dr sisi kesehatan dan agama. Disounding, diceritain pengalaman org lain khitan gtu aja, hahaha ntr aku gantian tulis yaaa :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahaha, samaan ya mba April. Yuk gantian saya baca..

      Hapus
  20. Khitan barengan itu sungguh menyenangkan. Anak jadi tidak takut, bahkan malah ada yang ingin cari teman sehingga ortunya bikin sunat massal.
    Kakak keren, ya, sudah sunat,.. di sini istilahnya sudah diislamkan. Sudh jadi anak besar, sekarang...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe iya mba.. ada temen jadi keberanian bertambah

      Hapus
  21. Belum punya anak tapi pengalaman punya ponakan cowok banyaak, mending khitan pas kecil deh kayaknya walaupun sedikit rewel tapi prosesnya cepet

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba Farha. si anak pun karena belum terlalu ngerti gak terlalu takut.

      Hapus
  22. Terima kasih sharingnya kak. Kebetulan sekali saya punya ponakan lakilaki, sudah usia 8 tahun, tapi ya Allah...susahnya dibujuk untuk mau khitan.

    BalasHapus
  23. Whahahaha iya nih bisa diterapin, dulu aku takut dikhitan bisa nih dijadiin rekomendasi tipsnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas faisol.. Tapi tetep udah khitan kan.. hehee

      Hapus
  24. Waaahh mkasih ya sheringanya. Kebetulan anak saya mau saya bujuk untuk di sunat, makasih tips ya kak insyallah bermanfaat banget buat akuhh..

    BalasHapus
  25. Dulu aku takut banget yang namanya khitan ini, tetapi karena diiming-imingi hadiah akhirnya terpaksa

    BalasHapus

Jangan diisi link hidup ya kawan-kawan ☺️