Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menjaga Lisan, Pandangan dan Kemaluan

Menjaga Lisan, Pandangan dan Kemaluan


Tema kajian beberapa saat lalu mengenai pentingnya menjaga lisan, pandangan dan kemaluan. Kenapa ya dengan lisan, pandangan dan kemaluan? Ternyata lisan alias lidah kecil milik kita berpotensi membawa kita ke neraka dengan mudah.

Mata? Mh.. Oleh sebab mata yang tak terjaga seseorang bisa jatuh ke dosa besar yang merembet pada zina. Dengan narasumber seorang ustadzah bernama Ade Myrawati, S.Pd yang merupakan seorang kepala sekolah yang kesehariannya sering mengisi taklim.

Sebenarnya menulis resume kajian ini agar suatu saat jadi pengingat kembali Emak yang suka lupa, bisa jadi masih suka futur, masih suka melambatkan ibadah. Kuy lah langsung masuk ke bahasan kajian.

Menjaga Lisan

وَلِسَانًا وَشَفَتَيْنِ

Al Balad : 9

Ada filosofi menarik ketika ditanyakan.. Kenapa sebuah lidah yang kecil dan lunak harus dijaga dengan pagar gigi dan ditutup dengan dua buah bibir..

Konon karena sulitnya kita menjaga lidah. Sulitnya kita menjinakkan anggota tubuh yang satu ini. Shahih dari Hadist Riwayat Muslim no 2988:

"Sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengucapkan kata-kata tanpa dipikirkan yang menyebabkan dia tergelincir ke dalam neraka yang jaraknya Lebih Jauh antara timur dan barat"

Padahal, lidah itu mempunyai manfaat yang cukup krusial. Diantaranya:

1. Indikator Akhlak Terpuji

Hal pertama yang bisa kita lihat menentukan akhlak seseorang dari lidahnya. Bila lidahnya suka mengucap kata kasar, kata-kata kotor, suka ghibah, fitnah, namimah, suka membully bisa dipastikan orang tersebut tercela akhlaknya.

2. Kunci Rahasia

Setiap manusia punya minimal satu rahasia. Bahkan ibunya sendiri pun tak tahu apa rahasia yang ia simpan. Maka dari itu dikatakan manfaat lidah adalah kunci rahasia. Sangat bermanfaat ketika ada seseorang menceritakan hal yang tidak baik tentang seseorang kepada kita agar berhenti di kita saja.

Jangan kemudian kita menyebarkan kembali ke orang lain sehingga menjadi ghibah. Emak kami dulu suka sekali berkata "biar pecah di perut, asal tidak pecah di mulut". Maksudnya agar kami nantinya tidak menjadi manusia yang suka menyebarkan aib orang lain.

3. Senjata Terkuat

Bayangkan betapa kuatnya lidah yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Apapun yang diucapkannya menjadi titah bagi semua rakyatnya.

Sebagai muslim, lidah pun menjadi senjata terkuat bagi kita. Caranya? Doa. Ya doa adalah senjata terkuat bagi seorang muslim.

4. Penentu Syurga/Neraka

Meski kecil, lidah dapat menjadi penentu syurga/neraka seseorang. Pernah kah mendengar sebuah cerita di Zaman Rasulullah?

Seseorang yang ditanyakan pada Rasulullah sebagai wanita yang ahli ibadah, sedekahnya banyak, namun lidahnya sering menyakiti tetangga. Rasulullah langsung berkata. Tidak ada kebaikan padanya. Dia adalah ahli neraka.

Cara Menjaga Lidah

1. Hanya membicarakan tentang kebaikan.
2. Lebih banyak diam.
3. Berdoa agar Allah membantu menjaga lisan.
4. Introspeksi diri.
5. Jauhi ghibah.

Yang Perlu Dihindari:

1. Perkataan kotor, caci maki, mencela, membully.
2. Mengingkari janji berbohong, dan menyebarkan rahasia.
3. Berlebihan dalam bercanda.
4. Berkata yang tidak bermanfaat.

Beberapa dalil tentang lidah

1. QS AnNisa : 114

Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Barangsiapa berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami akan memberinya pahala yang besar.

2. QS Qaf : 18

Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.

3. QS AlQalam : 10

Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina.

4. HR Bukhari 

Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan.

5. HR Abu Hurairah

Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir Hendaklah ia berkata baik atau diam.

6. HR Ahmad

Hendaklah engkau lebih banyak diam sebab diam dapat menyingkirkan setan dan menolongmu terhadap urusan agamamu.

Menjaga Pandangan dan Kemaluan


قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا۟ مِنْ أَبْصَٰرِهِمْ وَيَحْفَظُوا۟ فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا يَصْنَعُونَ


AnNur : 30
Dalam Quran Surat AnNur ayat 30 berbunyi.:

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".

Sementara di Surat AnNur 31 berbunyi:

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

Dari dua ayat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa baik laki-laki maupun perempuan hendaknya menjaga pandangan. Namun ada sedikit perbedaan tugas.

Laki-laki : Menjaga pandangan dan menjaga kemaluan.
Perempuan : Menjaga pandangan, Menjaga kemaluan, Tidak menampakkan perhiasan, Menutup Aurat.

Sebelum perintah menjaga kemaluan ada perintah menjaga pandangan. Dalam Islam dikenal sebagai Gadhul Bashar. Gadhul Bashar banyak sekali manfaat.

Manfaat Gadhul Bashar:

1. Jauh dari fitnah.

Maksudnya, terjaga dari fitnah setan yang menjadikan maksiat sebagai perbuatan baik karena kita tak menjaga pandangan.

Sebagaimana dalam Quran Surat Al Hijr: 39 , Ya Rabbku! Karena Engkau telah menyesatkanku, maka aku akan menggoda manusia untuk menganggap baik berbuat kemaksiatan di bumi dan aku pasti akan menyesatkan mereka dari jalan yang lurus. Yakni karena Engkau telah menyesatkanku maka aku akan menggoda mereka di dunia.

2. Jauh dari ketergantungan apa yang dilihat mata.

Biasanya orang yang suka menonton pornografi sulit lepas dari kecanduannya (ketergantungan).

3. Takut kepada Allah baik dalam keadaan sendiri maupun ramai.

Orang yang menjaga pandangan tak akan berani bermaksiat meski dalam keadaan sendiri.

4. Terbebas dari penyesalan di kemudian hari.

Bila tak menjaga pandangan, bukankah gampang tergelincir ke dosa zina sehingga menyebabkan penyesalan di kemudian hari.

Menjaga kemaluan urgensinya agar tak terjatuh ke dosa zina karena zina adalah salah satu dosa yang paling dibenci Allah selain syirik dan membunuh.

Bila mampu menjaga lidah dan menjaga kemaluan, Allah mengganjarnya dengan syurga sebagaimana hadist Riwayat Bukhari:

Barang siapa yang menjamin untukku sesuatu yang berada diantara jenggotnya (mulut) dan diantara kedua kakinya  (kemaluan) maka aku akan menjamin baginya syurga.

Sekian resume kajian yang Emak ikuti beberapa waktu lalu. Semoga menjadi pengingat bagi kita semua, khususnya Emak yang suka lupa. 



blogger parenting
blogger parenting Emak anak 5. belajar terus jadi istri dan emak yang baik..

6 komentar untuk "Menjaga Lisan, Pandangan dan Kemaluan"

  1. Huhuu .. urusan lidah nih memang berat. Si lidah - "kecil-kecil cabe rawit" yang harus dijaga oleh "pagar gigi" karena sulitnya mengendalikannya ....
    Terima kasih sudah mengingatkan.

    BalasHapus
  2. Diriku juga sulit sekali menjaga lidah ini.
    Padahal udah dijadikan resolusi juga tiap tahun, supaya lebih banyak diam.
    Tapi ga pernah berhasil

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apalagi soal gibah.
      Wihhh gosippp..
      Makin digosok, makin sipppp...
      *Tepok jidat*

      Hapus
  3. Kaum wanita terkadang sulit menjaga lidahnya, trmasuk saya sendiri. Mungkin karena akumulasi kesabaran yg menumpuk dan di kemudian hari menembus batasnya hingga akhirnya dari lidahnya sendiri melukai perasaan seseorang

    BalasHapus
  4. Kalau jaman sekarang, mungkin menjaga lisan di sini juga termasuk menjaga segala macam yang tangan kita ketikkan di laman media sosial juga kali ya, Kak. MasyaAllah, senang banget aku mampir ke mari karena dapat reminder sekaligus pengetahuan baru. Resume dari kajian yang Kakak tuliskan bikin aku serasa diajak ikut belajar bareng juga.

    BalasHapus
  5. Ya Allah icha begetar,, ketiga Hal ini kalau dijaga oleh perempuan, mgkn neraka isinya tak bnyk wanita Kali ya .. terima kasih sudah berdakwah lewat tulisan, sungguh sgt bermanfaat

    BalasHapus

Jangan diisi link hidup ya kawan-kawan ☺️