Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Seni Berumahtangga

7 Seni Berumahtangga


 Menikah adalah ibadah terlama sepanjang hidup kita. Ibadah yang menuntut kita untuk memiliki banyak sekali ilmu dan juga keimanan. Ada 7 seni berumah tangga yang ingin Emak bagikan. Eitts bukan berarti Emak sudah hebat. Tapi sengaja meresume hampir 12 tahun perjalanan rumah tangga Emak. Supaya nantinya menjadi pengingat ketika Emak lupa.

7 Seni Berumahtangga

Mungkin ada pertanyaan yang terbesit, kenapa harus kita sebagai istri yang mengikuti 7 tips / 7 seni berumahtangga berikut? Jawabnya gak kok. Kebetulan karena Emak yang menulis artikel berikut, makanya terlihat seakan istri yang harus selalu melakukan hal berikut. Tapi sesungguhnya tips ini harus dilakukan oleh suami dan istri. Bukan hanya sebelah pihak saja. Akur ya..

1. Seni Bersyukur

Coba renungkan sejenak! Selama ini kita bersyukur karena banyaknya kelebihan pasangan atau masih tetap bersyukur dengan kekurangan pasangan? Setiap kelebihan maupun kekurangan pasangan adalah sesuatu yang harus kita syukuri. pernahkah kamu berucap Alhamdulillah ketika melihat handuk basah bertengger di atas tempat tidur? Masihkah mengucapkan Alhamdulillah ketika melihat pasangan kita pulang dini hari karena nongkrong dengan temannya?

Alhamdulillah karena ada satu pahala yang Allah beri karena mengembalikan handuk di tempat semula. Alhamdulillah karena ternyata suami kita hanya bergaul dengan teman lama, bukan berada di pelukan perempuan lainnya. Kesal? Wajar kok Mak. Yang harus kita kurangi adalah merepet sepanjang malam karena hal-hal tersebut. Emak jadi teringat akan tausiyah yang Emak dengar di pengajian wali santri beberapa tahun lalu. Ustadznya bilang "kalo ibu sewot karena suami nongkrong, rugi Bu.. dianya senang-senang ehhh ibunya capek ngomel, capek hati.. mending santai aja Bu.. gak nambah kerutan..".

2. Seni Bersabar

Emang biasanya kalau sepasang ya Mak. Bersyukur dan juga bersabar. Harus diingat Mak, sabar itu tak berbatas. Ketika suami melalaikan hak kita sebagai istri, masihkah kita bersabar? Ketika suami tak juga membantu pekerjaan rumah masihkah kita bersabar? 

Tau gak Mak? Setiap hak yang harus kita terima, akan tetap kita terima di bumi maupun di langit. Sekarang ataupun nanti. Bahkan melalui suami ataupun melalui jalan lain. Yang harus kita lakukan bukan fokus pada kesalahan suami. Yang kita ingat adalah balasan yang kelak akan kita terima. Dibalik kesabaran kita ada berkah yang Allah titipkan. Apakah pernah kita sadari Mak, Allah jaga kesehatan kita lebih baik meskipun kita adalah orang yang paling sedikit istirahat? Bukankah balasan Allah lebih baik dibanding kita merutuki semua kesalahan pasangan?

3. Seni Mengalah

Bab yang satu ini berat Mak. Mengalah ketika kita gak salah. Meminta maaf ketika kita yang disakiti. Awalnya memang berat banget ini Mak, setelahnya akan jadi sebuah kebaikan karena akhirnya pasangan mengakui bahwa kesalahan bukan terletak pada kita. 

Mengalah bukan karena kita salah. Mengalah bukan karena kita takut. Mengalah untuk kebaikan yang akan Allah titipkan jauh lebih baik daripada apa yang kita inginkan. Terkadang kita ingin dimengerti sebagai istri. Ingin suami tau di mana kesalahannya berada. Lalu meminta maaf. Namun percayalah Mak.. ketika kita menginginkan akan diperlakukan seperti apa, cobalah untuk mencontohkannya terlebih dahulu. 

4. Mengutamakan Kewajiban

Kewajiban sebagai istri maupun suami haruslah dilakukan. Sebelum menuntut hak kita sebagai pasangan sebaiknya mengutamakan kewajiban di atas segalanya. 

Sebagai muslim tentu kita tau bahwa kewajiban istri hanya taat pada suami. Namun bila suami menginginkan kita untuk membantu pekerjaan rumah tangga, maka lakukanlah demi Ridho Allah kepada kita. Sebaliknya, suami juga harus mengerti bila pekerjaan rumah tangga alias domestik tidak sempurna dilakukan. Itu semua dikarenakan kesibukan sekaligus mengurus anak. Apalagi di masa pandemi ini, jobdesk istri juga bertambah kembali. Intinya memang saling mendukung.

5. Memenuhi Hak Pasangan

Buat istri, ada 5 hak yang sebaiknya diterimanya. Yakni: Hak diperlakukan secara ma'ruf (baik), Hak dimaafkan kesalahannya, Hak mendapat pendidikan agama, Hak dijaga rahasianya, dan Hak diajak untuk berdiskusi.

Sementara hak suami yang diterimanya yaitu: Istri taat pada suami, Istri tidak memasukkan orang lain ke dalam rumah tanpa persetujuan suami, istri menjaga harta suami, dan istri melayani kebutuhan suami.

Bagaimana bila ada hak yang tidak kita dapatkan? Pertama, bincangkan dengan baik. Kedua tegurlah dengan lembut dan yang terakhir ikhlaskan. Ketika kita tidak lagi fokus pada hak kita yang mungkin sudah didzolimi kemudian fokus tetap menjalankan kewajiban kita, mudah-mudahan Allah akan membukakan hati pasangan. Bantu dengan doa di sepertiga malam ya..

6. Seni Mengecilkan Ego

Namanya manusia, pasti ego adalah salah satu yang wajib dipunya. Namun, dalam rumahtangga ada ego yang harus kita sempitkan. Suami harus tau ada ego istri yang ia hilangkan ketika memutuskan menjadi ibu rumah tangga. Ada ego agar diakui di luar sana untuk mengurus semua kebutuhan suami dan anak. Hal itu gak mudah baginya. Apalagi banyak julid di sekitarnya yang meremehkan keputusan tersebut. Misalnya "sarjana kok cuma ngurus rumahtangga.." 

Istri juga harus mengerti bahwa ego suami alias makhluk bernama laki-laki sangatlah besar. Ketika ia mengurangi sedikit saja egonya, coba untuk menghargai. Misalnya mengucapkan terimakasih atas apa yang ia lakukan.

7. Seni Memaafkan

Rumah tangga kita mungkin tak seideal yang kita harapkan. Pasangan bukanlah boneka yang mudah kita bentuk seperti yang kita inginkan. Bahkan bukan tidak mungkin, setiap harinya banyak kesalahan yang ia lakukan. 

Namun, memaafkan adalah solusi terbaik untuk menjaga kewarasan dan kejernihan hati kita sendiri. Memaafkan bukan berarti kita bucin dengan menutup semua kesalahan pasangan. Namun semata-mata mengharapkan berkah dari Allah SWT. 


Demikian artikel 7 seni berumahtangga. Namun perlu diingat bahwa berumahtangga bukan perkara menang dan kalah. Tidak ada kompetisi antara suami dan istri. Satu-satunya kompetisi yang wajib disadari bahwa kita saling berlomba dalam berbuat baik kepada pasangan. Yakinlah bahwa ketika kita jalankan 7 tips di atas, hati kita lebih plong. Kita pun lebih dapat fokus  untuk meraih berkahNya dalam rumahtangga. Masih ingatkan, doa untuk pasangan baru menikah bukan doa agar bahagia namun dia agar Allah memberikan keberkahan pada keduanya. Selamat mencoba..

blogger parenting
blogger parenting Emak anak 5. belajar terus jadi istri dan emak yang baik..

23 komentar untuk "7 Seni Berumahtangga"

  1. Sepakat seribu kali sama tujuh tips di atas mbak. Bener2 baca artikelnya sambil ngangguk2. Hahaha
    Ya gimana, aku masih belajar menerapkan ke tujuh tips di atas. Bener banget sih, suami istri memang harusnya berlomba2 berbuat baik ke pasangan. Biar semua urusan dan kehidupan rumah tangganya damai dan berkah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba Ella... sediain stok sabar banyak-banyak trus pelajari juga do's & don'ts nya bersikap sama makhluk Mars alias laki-laki aka suami, hihi... biar punya persiapan sekiranya nemu benih konflik di kemudian hari ^^

      Hapus
  2. Karena menikah adalah ibadah terpanjang, butuh stamina yang luar biasa agar tidak keok di tengah perjalanan. Utamanya terus menerus ada upaya ta'aruf (mengenal) pasangan. Yang namanya 'ta' dalam kaidah bahasa Arab maknanya adalah saling. Jadi memang butuh kedua belah pihak untuk saling dukung agar mesin bekerja dengan baik dan gak cepat dol (rusak kelelahan)

    BalasHapus
  3. Saya tambahnya boleh? Seni berkomunikasi
    Hehehe...
    Soalnya saya alami, dari tujuh yang dibahas semuanya bisa dilakukan tapi kalau satu sama lain tidak terbuka, tidak bicara, tidak komunikasi, semuanya hangus...

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener bener...
      seni berkomunikasi.
      jangan meledak-ledak kayak saya awal dulu.
      sekarang agak sadar dikit, walopun kebablasan juga.
      maklum, agak susah mengubah kebiasaan..

      Hapus
    2. Ikutan nambahin seni berkomunikasi ala teh okti yaaaa.
      Bahwasanya seni berkomunikasi bisa diimplementasikan dengan Komunikasi yang lebih spesifik. Yakni:
      KomuniHati+komuniAksi

      Hapus
  4. Baik ini sangat penting sekali bagi saya yang belum berkeluarga ini. Semoga dapat menambah input bagi saya. Berpasangan tidak lah mudah dan butuh komitmen bersama serta keyakinan untuk bisa menjalankannya

    BalasHapus
  5. Mbak Icha, ketujuh seni di atas ini bisa jadi bahan buat menyusun 1 buku, Mbak. Masih banyak yang cari kalau dijadiin buku nih, Mbak :)

    BalasHapus
  6. Seni bersabar nih wajib banget dilakukan ya mbak supaya awet nih perjalanan rumah tangga

    BalasHapus
  7. yang masih susah itu, seni menurunkan ego...
    kadang masih kebablasan. untuk suami orang yang sabar.
    dan awak orang yang cepat sadar kakakwkwkwk
    sama yang seni mendahulukan kewajiban.
    kadang masih mendahulukan kewajiban anak dari suami
    haizzz....
    s

    BalasHapus
  8. Betulllll semua. Aku lagi belajar seni mengalah ini. Soalnya akhir-akhir ini suka gontok-gontokan juga sama suami. Hahaha. Entahlah, mungkin karena pandemi ini bikin kita semua bosan dan stres di rumah. Yang jelas kita utamakan kewajiban kita, sebagai suami atau istri. Penuhi hak pasangan, dan belajar memaafkan. Insya Allah sakinah mawaddah warahmah.

    BalasHapus
  9. Berumah tangga ini memang ibadah yang terlama ya Cha... kl sholat paling 5 menitan, puasa Ramadan 1 bulan, lha menikah seumur hidup kita dan pasangan dong ya, noted yg mengutamakan kewajiban dulu insyaallah pemenuhan hak pasti didapat

    BalasHapus
  10. Berumah tangga juga ada seninya yah kak, sekira seni kayak ngelukis gitu atw main musik hehe

    BalasHapus
  11. Fix, kalau sudah ada jiwa seni ini sudah cocok memasuki seni berumah tangga ya Bun. (Eh, masih mimpi keknya buat saya) Kalau sekarang ini saya pun juga belajar seni berkomunikasi. Kok kayaknya nggak tamat-tamat. Eh, minimal nambah cara berkomunikasinya. Enggak diam-diam bae, tapi memang kalau bisa meredakan ego. Otomatis seni berkomunikasi juga ngikutin. Gimana, gimana?

    BalasHapus
  12. Berumah tangga itu berat dan termasuk ibadah terlama, kalau kita gak mau menerapkan seni berumahtangga di atas. Apalagi 5 tahun pertama, udah deh bakalan pisah.

    BalasHapus
  13. seni mengalah dan mengecilkan ego kayaknya paling sulit ya kak hehehe harus kelas ngolah ini sih sblm nikah harusnyaaaa ya biar nikah gak gitu shock wkwk

    BalasHapus
  14. Ke 7 seni ini ya yang akan merawat cinta dalam rumah tangga.

    Seni 1 dan 2 harus selalu digunakan ya..

    Auto nyari suami ini, jadi rindu..🤭🥰

    BalasHapus
  15. Masya Allah, diingatkan kembali :) semua seni itu harus seimbang ya, kalau salah satu gak jalan, jadi ambyar hehe :)

    BalasHapus
  16. Aihh seni mengalah ini nih yang susah haha. Tapi aku terus mencoba untuk belajar biar isinya ngga kayak di neraka kalau kata orang2. wkwk
    Sejauh ini alhamdulillah diuji dengan hal2 yang bikin kita makin sabar ke depannya.

    BalasHapus
  17. Kehidupan rumah tangga memang banyak seninya ya mak. Tapi dari seni yang muncul malah menjadikan hidup nggak datar dan gitu-gitu aja. Kembalikan semua yang terjadi ke tujuan awal, insyaAllah apapun itu akan menjadikan kita selalu bersyukur dengan pasangan kita.

    BalasHapus
  18. Seni mengecilkan ego dan memaafkan berkaitan banget nih. Maklum dua insan yang bersatu akan selalu ada perbedaan. Satu mau memaafkan dan yang satu tidak mementingkan egonya sendiri. Note ah.

    BalasHapus
  19. Seni jitu mengarungi bahtera rumah tangga ya mbak. Sederhana, saling memahami satu sama lain dan pastinya harus bersama berjuang

    BalasHapus

Jangan diisi link hidup ya kawan-kawan ☺️