Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Membersamai Anak Belajar Daring


bloggerparenting.com , Emak mana yang udah mau melambaikan tangan ke kamera? Ayok sini ngaku, udah gak kuat kah membersamai anak belajar di rumah? Yok emak-emak jangan mau kalah sama Uda Fadli. Beliau meskipun bukan emak-emak, banyak bercerita loh tentang pendidikan. Bukan hanya pendidikan anak sekolahan aja, tapi ada juga Memberikan gambaran pada anak kuliahan untuk menunda cinta-cintaan.

Sabar-sabarlah Mak, membersamai anak belajar selama diliburkan di rumah karena pandemi covid 19 ini. Memang membersamai anak belajar daring berbeda dengan mengawasi anak mengerjakan pr di rumah. Beda sekolah beda pula beban belajar daring yang diberikan.

Kalau sekolah anak emak, diberikan beberapa task yang harus dikerjakan dalam sehari. Namun si emak juga harus laporan ke grup wa dan juga mengisi beberapa kertas laporan yang nantinya akan dikumpulkan setelah sekolah kembali masuk seperti semula. Laporan via grup wa berisi foto, video, voice note tentang task yang dikerjakan si anak. Dan ini dikalikan dengan 3 anak emak yang sudah bersekolah. Hiksss sesungguhnya aku ingin teriak karena waktuku habis bukan hanya mengawasi anak belajar namun juga dikarenakan harus laporan kembali.

Kalo dipikir-pikir ini bebannya melebihi home schooling, haha. Kalo homeschooling gak harus laporan kemana-mana. Tapi ini beda. Dan tak ada pengecualian hari Sabtu dan Ahad. Laporan itu sepanjang liburan dimulai dari subuh hingga malam jam 10. Terkadang untuk penghematan waktu, emak laporan di saat malam saja. Biar sekalian semua bukti belajar harian emak kirim.

Timeline udah penuh sama "kejenuhan" emak-emak yang membersamai belajar. Banyak cerita sejenis yang isinya berantem mulu sama anak ketika belajar. Ada yang emaknya ikut stress sana tugas anaknya. Ada pula yang gak mau tau anaknya belajar apa. Biar anak sama-sama gak stress.

Untuk itu, emak mau nulis tips supaya gak stress dan happy selama membersamai anak belajar. Yuk kita cek langsung.

Tips Membersamai Anak Belajar

1. Buat Jadwal Sesuai Kebutuhan

Tipe anak dan ibu berbeda di setiap keluarga. Ada yang tipe pembelajar ibu dan anak efektif mematuhi jadwal, ada pula yang sesuai dengan keadaan jumlah anggota keluarga.

Keluarga dengan anak satu, tentu berbeda dengan keluarga yang memiliki bayi di rumah. Jam belajar sesuaikan dengan keadaan. Kalau kami memulai tepat setelah shalat Subuh. Anak-anak langsung mengambil tempat untuk murajaah ataupun mengerjakan tugas sekolah. Bebas semau dan sesuai mood anak.

Ada pula yang memulai belajar di jam 9 pagi setelah ibu selesai mengerjakan semua pekerjaan rumah. Sesuaikan saja dengan keadaan keluarga agar ibu dan anak sama-sama hepi.

2. Beri Dua Pilihan

Ada jenis anak yang bila kita tentukan apa tugasnya hari ini, menolak mentah-mentah. Tipe anak begini rawan membuat emak-emak emosi. Jadi baiknya tawarkan beberapa jenis tugas agar ia memilih mana yang sesuai dengan moodnya. Ini bisa jadi win-win solution. Anaknya gak merasa diperintah, emaknya juga gak merasa dibantah.

3. Beri Waktu Istirahat

Setelah berkutat dengan satu tugas, sebaiknya beri waktu istirahat layaknya di sekolah. Waktu istirahat ini berguna agar anak tak lelah mengerjakan tugas yang ada di rumah. 

Istirahat boleh diisi dengan permainan bersama dengan emaknya. Entah bermain permainan tradisional seperti ular tangga atau ludo. Boleh juga bermain tebak-tebakan agar anak tak jenuh.

4. Jangan Lupa Reward

Reward adalah mood booster bagi anak. Reward berhak diberikan sesuai dengan perjanjian. Misalnya, anak dapat reward kalo berhasil menyelesaikan tugas tepat waktu. Boleh juga diberi reward bila berhasil menghafal Al-Qur'an melebihi target.

Rewardnya apa? Eeh jangan kasih uang atuh Mak.. rewardnya cukup nonton TV atau boleh pegang gadget selama 15 menit. Kalo di rumah kami, reward berupa story' telling. Si nomer dua paling suka mendengar story' telling atau dongeng ala emak.

5. Kurangi Marah

Memang, membersamai anak belajar terkadang membuat stok sabar menipis. Anak terkadang terlihat santai ketika disuruh belajar. Tak jarang menjawab "sebentar lagi" padahal jadwal belajar sudah molor karena emaknya harus nyambil mengurus si adik.

Tak ada solusi selain kurangi marah. Marah yang berujung merepet pun tak ada manfaatnya selain membuat anak tak nyaman ketika disuruh belajar.

6. Menurunkan Standar 

Terkadang emak mau semua serba perfect. Anak harus bisa dan mengerti semua mata pelajaran. Orangtua lalu lupa akan kelebihan si anak. Akibatnya si anak pun malas untuk menggali kemampuan yang terbaik yang dimilikinya.

Adalah hal yang wajar bila terkadang anak tak langsung paham hanya dengan sekali penjelasan. Meskipun harus kita ulangi berkali-kali, cobalah menjelaskan dengan sabar.

7. Break Me Time

Saat emosi sudah memuncak sebaiknya break dulu untuk emak. Boleh duduk di pojokan sambil scroll time line liat video yang lucu. Boleh juga mencari aktivitas lain yang membuang kejenuhan.

8. Mengingat Keuntungan Belajar Di Rumah

Bila ternyata marah kerap kali menghampiri, cobalah untuk mengingat keuntungan ketika anak kita diliburkan. Hal-hal positif yang kita coba untuk diingat tentu akan membuat kita sedikit lebih bersabar.

Bagi emak, beberapa keuntungan anak belajar di rumah adalah:

  1. Ada yang membantu emak di rumah. Cucian piring memang menjadi tiga kali lipat banyaknya dibanding hari ketika mereka bersekolah. Namun, anak-anak jadi punya banyak waktu membantu kita di rumah. Menjemur pakaian, mengangkat jemuran, menyapu hingga mencuci piring menjadi alternatif pekerjaan yang dikerjakan oleh anak-anak di rumah.
  2. Emak berkurang riwehnya di pagi hari. Bayangkan saat anak-anak bersekolah dan masuk pagi semua. Waktu pagi adalah saatnya emak merepet dengan kecepatan 200km/jam tanpa henti. Semua dimarahi, diburu-buru supaya tidak telat ke sekolah. Namun suasana pagi saat anak belajar daring berubah. Pagi kita lebih santai. Tak ada jam masuk sekolah yang harus dikejar.
  3. Punya banyak waktu bersama anak. Biasanya ketemu anak saat menjelang sore. Sehabis mandi dan bersiap untuk mengaji anak lebih banyak berkomunikasi hanya saat weekend. Namun sekarang kita lebih sering bercengkrama dengan mereka. Seharusnya ini menjadi saat memperbaiki ikatan ibu dan anak.
  4. Berkurangnya beberapa rutinitas yang merepotkan. Tak ada lagi kehebohan memasak bekal untuk anak, tak ada lagi kehebohan harus buru-buru mengantar bekal. Semua terlihat lebih santai meskipun jadinya jam istirahat emak berkurang. Nikmati saja Mak.. yang begini suatu saat akan kita rindukan.
  5. Lebih banyak waktu beribadah. Senin-Kamis jadi bisa puasa Sunnah. Dhuha yang tak lagi tinggal. Tilawah yang lebih panjang. Bukankah ini sebuah hal yang patut kita syukuri?

Bagaimana Mak? Masih gak enjoy nemenin anak belajar?
Masih berkeluh kesah dan merasa lelah dengan proses belajar di rumah?
Yuk kita coba terapkan tipsnya supaya emak dan anak sama-sama nyaman ketika belajar di rumah. Sekian tips dari emak. Semoga membantu. 
blogger parenting
blogger parenting Emak anak 5. belajar terus jadi istri dan emak yang baik..

59 komentar untuk "Tips Membersamai Anak Belajar Daring"

  1. ichaa.. aku dah komen panjangggg... tapi semua terhapus gegara refresh ajaibmu itu.. hiks.. dahlah segini aja komenku

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yeayy vivi gak boleh marah yaa...aku dong ngalamin gitu juga pas komeng di artikelmu Shayy... udah komen panjang2, lenyappp gegara auto-refresh kalian itu haha

      Hapus
    2. Betul itu kurangi marah, anak mustinya disentuh hatinya palagi kl yg udah mau remaha, jadiin kayak kawan aja insyaallah manjur, daripada direpeti, kasian, awak capek, pesan masuk kuping kiri keluar kuping kanan aja haha

      Hapus
    3. Hah iyakah mba mia?
      Padahal dah awak panjangkan auto refresh ma.
      Berarti panjang kali la komen mba mia tu kwkwkkwkw

      So cha, memang belajar daringnya ada plus minusnya ya cha

      Hapus
  2. Betul sekali, Mbak Icha. Belajar daring ini masih banyak dikeluhkan orang tua murid di sekitar lingkungan saya. Salah satu sebabnya, boros kuota hahaha. Kemudian belum selesai tugas, ada lagi tugas baru hahaha.
    Tapi harus terus semangat dengan sikon sekarang. Saya pun mensiasati begitu. Pilih dulu mana pelajaran ang memang ingin dia kerjakan. Selesai istirahat. Boleh nonton atau bonus youtube. Tentu saja pasokan makanannya harus terus dijaga, agar badannya fit terus.

    BalasHapus
  3. Belajar daring perlu kordinasi yang baik antara anak - orangtua - dan guru. Maklum inikan sesuatu yang baru dalam proses belajar mengajar di Indonesia. Tapi kalao dipikir - pikir dalam jangka panjang model pendidikan begini kayaknya cocok juga. Biar gak sibuk jemput anter, dan segala kerepotan di pagi hari

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya yaa.. Sekarang ngga perlu kaget liat jam karena tau-tau udah harus jemput anak. Malah pernah sampai telat jemput. Dan sekarang dikasih waktu libur ga anter jemput sampai sebulanan.

      Hapus
  4. Harus pinter-pinter emang emak jaman sekarang ya k. Termasuk belajar daring ini perlu banget pendampingan sama-sama ga cuma emak tapi juga bapaknya. Semoga anak-anak tumbuh sehat dan cerdas

    BalasHapus
  5. Ada plus minusnya anak belajar di rumah saat ini. Mungkin bagi yang belum terbiasa ini adalah moment yang sangat menguras emosi, tapi kalau udah biasa mah lebih enjoy. Aku pribadi gak terlalu memaksa mereka, hanya saja memberi pengertian bahwa mereka punya kewajiban untuk menyelesaikan tugas sekolah. Capek? ya sudah istirahat dulu.

    BalasHapus
  6. Betul banget mb.. Istirahat dan me time harus dilakukan.. Untuk keseimbangan hati dan otak.. Wkwkwk.. Apalagi buat ibu pekerja.. Wow luar biasa

    BalasHapus
  7. Mendampingi ananda dalam pembelajaran daring dibutuhkan kesabaran ya kak. Namanya anak pasti ga bnyk nawarnya kalo disuruh ortu beda kalo yg nyuruh guru disekolah. Karena kalo daring gini ga ada teman yg lihat ya..hehe

    BalasHapus
  8. Kalau saya yang paling meringankan adalah berkurang riwehnya di pagi hari hehehe.

    Biasanya kalau sekolah, mulai pukul 4 pagi udah rempong, sekarang masih bisa santai bangunin Subuuh, pun juga si kakak lebih kooperatif karena nggak dikejar-kejar waktu :D

    BalasHapus
  9. Pernah juga nemenin anak belajar daring yaitu rumaisha pas belajar sama yayasan generasi juara. Cuma anaknya emang kurang interest

    BalasHapus
  10. Daku masih kuat. Yang ga kuat karena dia di rumah full dan ga bisa main. Mulailah ada aja yang diminta. Itu aja yang kadang bikin pengen melambaikan tangan ke kamera. Maklum, di rumah masih sendiri belum ada adik. Jadi, benar-benar merasa gabut tiada tara dan rindu sama teman-temannya katanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti dia nya anak yang suka bersosialisasi ya Mbak, mungkin bisa diajak untuk buat kerajinan atau kegiatan yang menunjang kreatifitas gitu

      Hapus
  11. Iya nih anaku baru 3 tahun aja capek ngejar2 dia g mau diem. Suruh belajar jg kabur kaburan tp gpp lah yg penting anak seneng

    BalasHapus
  12. Kawan aku ada yg ampun2 dampingi anaknya di rumah, pada bandal. Katanya meding dia kerja aja drpda dampingi anak seharian hahaha
    Tugas berat ya jd guru tuh

    BalasHapus
  13. Daku pernah baca temlen medsos teman yang sudah menikah dan dia anaknya sudah usia SD, katanya ya harus nahan sabar mengajarkan anak tugas sekolah, hihi. Intinya tetap SemangatCiee dan stay safe selalu ya

    BalasHapus
  14. Poin nomor 2, memberi anak pilihan itu membutuhkan taktik dan strategi jitu yaaaa Mba Icha. Hahaha. Emaknya harus jadi negosiator ulung ini. Salah salah si anak memilih pilihan yg sebetulnya tidak kita inginkan. Kikiki. Aku walaupun anakku masih 3 tahun dan belum sekolah, itu saja sudah susah mendebat dia kalo ada kondisi dia benar-benar menginginkan sesuatu dan gak mau disuruh memilih. Huhuhu. Tetap semangat mak.

    BalasHapus
  15. Saya udah menurunkan standar mbak. Ya udah mana selesainya, yang penting selesai. Kalau nggak stress juga saya.

    BalasHapus
  16. Bermacam macam cerita terukir dari pembelajaran daring ini, ada yang antusias mengerjakan. Namun tak sedikit yg mengalami kebosanan. Kakak saya sendiri yang notabene adalah guru di sekolah TK kewalahan mengajari anaknya sendiri. Selalu ada alasan buat anaknya menghindari tugas tugas sekolah

    BalasHapus
  17. Bersama anak adalah salah satu kegiatan yang menyenangkan saat di rumah kk, berbagai hal dan kegiatan dapat dilakukan. Namun, memang porsi marah2 ini harus dikurangi hihi.

    BalasHapus
  18. Sewaktu membaca artikel ini, ponakan saya pun lagi diceramahi emaknya buat kerjakan tugas sekolah. Btw kalau anak udah banyak emang kudu sabar ya ngajarinnya. Karakter nya beda beda soalnya

    BalasHapus
  19. Memang membersamai anak belajar, terkadang yang sering muncul adalah emosi. Seperti yang saya alami, soalnya anaknya selalu bilang nanti dan nanti padahal jadwal sudah dibuat dan disepakati. .

    Terima kasih tipsnya, nanti akan saya coba. Supaya kegiatan membersamai anak belajar ini menjadi kegiatan yang menyenangkan. 😊😊

    BalasHapus
  20. Anak belajar di rumah memang harus dimanaje pula waktunya. Kapan harus belajar kapan harus istirahat. Jangan sampai emak emosi karena memaksakan anak untuk mengerjakan tugasnya

    BalasHapus
  21. Saya berpikir bagaimana orangtua yang anaknya belajar dirumah yah alias homeschooling. Pasti mengalami kerepotan ini setiap harinya.

    BalasHapus
  22. Aduh jujur saja mengurangi marah belum bisa saya lakukan. Hikz! Anak di rumah terus kadang bikin jengkel ya udah pasti diomelin. Sampai anak suka ngomong ibu mah bawel, katanya hahaha...

    BalasHapus
  23. emang ini lebih berat dari homeschooling. beberapa teman ada yang menghubungi saya, kok bisa sih homeschooling 3 anak, mereka dapat jatah nemani anah sekolah dari rumah 3 minggu aja udah kelabakan. Saya sih ketawa aja, beda kali HS sama belajar di rumah versi dampak pandemi corona ini.

    BalasHapus
  24. bener tuh mbak harus diberi pilihan itu teknik anak merasa aku bisa milih sesuai kehendakku, padahal mah pilihannya udh kita arahkan sama2 tujuannya

    BalasHapus
  25. Anakku masih 2 tahun tapi kebayang sih effortnya emak emak dengan abak usia sekolah hehe . Pasti nano nano rasanyaa. sanya wabah ini segera berakhir ya Mbak.

    BalasHapus
  26. Duh, kurangi marah nih yang masih susah. Huhuhu… aku kurang sabar dan telaten deh. Kudu banyak belajar dari ibu-ibu yang sabaran :(

    BalasHapus
  27. Aku ga pusing banget dan masih enjoy karena meski anaknya 2 yang satu kan kelas 9..jadi hampir ga ada tugas. Cuma uprak 1 minggu di awal #dirumahaja terus latihan soal doang..yang dia bisa sendiri.

    Tinggal yang kecil nih, meski bikin ngegas..tapi mayan lah dah kelas 5 jadi beberapa juga dah bisa kerjakan sendiri dia

    BalasHapus
  28. Saya belum ada pengalaman nih Kak membersamai anak-anak belajar di rumah, tapi terima kasih banyak tipsnya bakalan bermanfaat banget.

    Saya share dengan kakak saya ya kak biar dia biasanya emosi yang bandel Selama belajar di rumah biar agak sabar

    BalasHapus
  29. kadang yang sulit itu kurangi marah ya, hmm. enggak mudah banget loh. tapi ya seharusnya sebagai ortu bisa ya. dan tetap sabar. semoga kita pun tak mudah kesel ketika mengajari anak belajar di rumah.

    BalasHapus
  30. Ga mudah belajar dirumah bersama anak...terlebih masih harus kerja juga dari rumah.. dan tensi pasti ikutan naik.. sabar...sabar...tetap semangat dan tetap sehat ya

    BalasHapus
  31. Yap bener banget harus perbanyak tilawah nih mba. Aku pun semakin berusaha untuk memanfaatkan momen ini untuk bersama anak

    BalasHapus
  32. Pastinya memang enggak mudah membimbing anak belajar daring di rumah yah. Beberapa orang tua murid di sekolah banyak yang mengeluh sulit mengatur anak ketika jadwal pelajaran. Bagus juga tips nya nih agar diberikan ke orang tua tersebut.

    BalasHapus
  33. Setiap bersama anak saya juga memberikan berbagai aktivitas. Salah satu poin yang tidak terlupakan juga adalah reward agar anak menjadi bahagia mbak.

    BalasHapus
  34. Reward, noted. Saya pun jadi ingat masa kecil, menjadi semangat saat setiap rapotan ada hadianya, hihi. Bisa memacu. Nantinya sebagai calon ayah, hihi, insyaAllah akan nerapkan.

    BalasHapus
  35. dan yang terpenting adalah tersedia kuota internet...

    BalasHapus
  36. Reward buat anaknya dikasih story telling ya Mbak, bagus banget untuk ditiru nih, apalagi kalau yang dicertikan siroh nabawiyah, sahabat atau sahabiyah, hehe

    BalasHapus
  37. Saya yg blm punya anak malah mikir ga akan bosan karna banyak yg bisa di "gangguin". Ni dah 20 hari bosen sih, tp mau gmn lagi hehe

    BalasHapus
  38. huwaaaa semangat buat bu ibuuu diluar sana. kebayang kak ica kalo anaknya banyak gitu tugasnya dr 1 hp? riweh gak itu? kek mana caranya biar semua pr anak terselesaikan? mmk kami untuk 1 anak aja memang, tp muridnya ngirim jwbn jg ke dia, jd hp nya ngheng wkwk

    BalasHapus
  39. Kurangi marah salah satu solusi untuk memberi semangat belajar pada anak.

    Biasanya sikap anak akan jauh lebih takut dengan guru dibanding pada orang tua.

    Menghadapi anak yg seperti itu, sikap orang tua harus sabar dan tidak boleh terus memaksa

    BalasHapus
  40. Semangat berjuang bagi para emak yang punya anak di usia sekolah dan harus beralih tugas menjadi guru di rumah. Salut saya, sebagai yang anak anaknya masih dalam usia bayi. Semoga diberi banyak kesabaran dan tetap bahagia menjalaninya.

    BalasHapus
  41. Corona jadi masubah, tapi juga menjadi berkah bagi sebagian org yg bersyukur. Saya lihat, istri saya juga makin intim sama putranya. Berkat wfh, jadi full mom skrg. Bosan gak bosan ya tetap sama anak. Hehee

    BalasHapus
  42. tips simple buat anak makin betah belajar adalah saat jam belajar, orang tua ngga boleh pegang HP di dekat si anak..

    BalasHapus
  43. Saya dong ngadepin anak kedua yg super banget. Capek merepet, serahkan ke ayahnya, haha.. Intinya bersyukur bisa mengalami keharusan belajar daring ini. Belum tentu besok2 kita bisa ngajarin anak2 materi sekolah lagi.

    BalasHapus
  44. Karena anak saya masih balita jadi belum merasakan kerempongan belajar di rumah. Paling seumuran dia hanya belajar huruf hijaiyah, berdo'a, dan prilaku sehari-hari. Itu pun kalau lagi capek suka kelepasan nada tinggi, ckckck. Memang mengajarkan anak butuh kesabaran level tinggi. Salut untuk guru-gurunya di sekolah.

    BalasHapus
  45. Membaca postingan ini membuat pikiran saya melayang jauuh, gimana nanti menghadapi anak-anak saya? Seperti apakah kelak ketika mereka telah bersekolah? Baper deh saya. Hikz hikz.

    BalasHapus
  46. Tips yang diberikan aplikatif semua..tks ya..

    BalasHapus
  47. Sekarang TVRI juga menyiarkan tayangan pelajaran, mungkin sesekali bisa sambil nonton TVRI

    BalasHapus
  48. kurangi marah
    nah ini pe er banget ya buat emak-emak apalagi kalau anak kurang mudah fokus
    Semangat terus emak-emak :D

    BalasHapus
  49. Segitu ribetnya dan manis untungnya ya ada anak di rumah.... Memang belajar di rumah, emak jadi Bu guru dan belum lagi urusan perut... Tanduk emak bisa keluar itu, tapi jangan sampai marah-marah terus ya... Anak bisa jenuh juga, tips keceh ini

    BalasHapus
  50. Tipsnya ini berguna banget nih. Soalnya aku masih susah nahan emosi ketika ngajarin anak. Huhu

    BalasHapus
  51. Tipsnya berguna banget buat para ibu-ibu yang mulai bingung gimana caranya mengatur waktu di kala pandemi ini. Memang sih ini keadaan yang belum pernah terjadi jadi perlu banyak cara untuk meraba-raba yang pas, tips tips kayak gini bisa jadi referensi nih

    BalasHapus
  52. memang anak-anak mudah jenuh. Jika terus disuruh belajar mereka malah akan berontak. Pengalaman ngajar anak TK

    BalasHapus
  53. Noted banget untuk poin 5 dan 6, sering kepentok di sini pas menhadapi anak belajar, bawaannya emosi sudah pengen ngegas aja wkwkkw

    BalasHapus
  54. Senasib kita, Mbak. Anakku 2 dan setiap pagi udah penuh tugas dari gurunya. Baru selesai ba'da Isya. Butuh break time banget, kayaknya, nih

    BalasHapus

Jangan diisi link hidup ya kawan-kawan ☺️