Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Tips Mencari Peluang di Masa Pandemi


Pandemi sudah membuat banyak kota menerapkan PSBB. Beberapa kota juga melakukan penutupan jalan di jam tertentu. Tentunya sedikit banyak membuat perekonomian menjadi tersendat karena kita harus di rumah terus. Oh ya, buat kamu yang ingin Tetap Produktif Bekerja Meski di Rumah kamu boleh baca blognya Kak Mia, dosen tangguh nan Produktif.

Namun bagi yang tidak bekerja di sebuah instansi alias wirausaha, masa pandemi ini akan terasa sangat berdampak bagi ekonomi rumah tangga. Padahal masyarakat kita lebih banyak yang bekerja di sektor informal. Lalu bagaimana nasib mereka?

Jangan tanya saya, bahkan petinggi negeri ini saja belum punya solusi pasti untuk mereka. Saya, hanya bisa membagikan tips bagi para pekerja non formal agar dapat menemukan peluang di masa pandemi ini.

Ngomong-ngomong soal peluang, saya kok jadi teringat pada yang lagi viral. Yakni start up yang meraup keuntungan saat pandemi ini.. #eeeh

Back to topic! 

Tips Mencari Peluang di Masa Pandemi


Tips-tips di bawah ini, saya rangkum dari beberapa pengalaman yang terjadi di dapur saya ataupun dapur orang lain. Pegamatan yang saya lakukan mudah-mudahan membantu kamu yang tidak bekerja sebagai pegawai tetap ataupun pegawai negeri.

As you know, saya adalah ibu rumah tangga yang bekerja di ranah domestik. Penghasilan tak tetap meskipun sering menabung hasil menjual barang lewat media sosial ataupun menulis. Uang yang saya punya hanya dapat digunakan di saat-saat kami menemukan jalan buntu. Saat suami benar-benar tak mendapatkan uang. 

Selama 10 tahun menikah, perjalanan pekerjaan suami sudah berganti-ganti lebih dari 5 kali. Awalnya bekerja di sebuah bank. Kemudian bekerja menjadi mitra BPS. Pernah pula jadi marketing kartu kredit. Lalu beberapa tahun menjadi Fasilitator desa di program pemerintah untuk memberdayakan desa. Kemudian setelah kementerian tempat suami sering melakukan lelang pekerjaan ditutup, maka banting setir memulai usaha.

Gak berhenti sampai di situ, usaha grosiran kami tutup karena pasaran memang sepi. Demi mendapat nafkah halal akhirnya ia pun mendaftar menjadi driver ojol. Karena canggung membawa penumpang di motor, ia hanya melayani antar barang dan juga makanan saja. Kemudian seorang kenalan yang baik hati memberikan kami pinjaman sebuah mobil untuk digunakan mencari sewa di aplikasi online (Semoga Allah limpahkan beliau dan keluarganya kesehatan dan rezeki yang berkah, Aamin). Hingga akhirnya semua orderan mendadak sepi karena pandemi yang terjadi hingga ke negeri ini.

Usaha mencari nafkah harus berjalan, namun tak mungkin mengharap rezeki datang begitu saja. Harus ada usaha bagaimanapun caranya. Maka saya pun melakukan pencarian ide usaha yang diperlukan oleh banyak relasi kami. Salah satunya "dibelanjain". 

Beberapa relasi ada yang tak bisa leluasa ke pasar meski sekali sepekan. Untuk itu, saya langsung bertanya pada suami maukah menjadi kurir mengantar belanjaan para customer? Ketika ia menjawab setuju saya langsung bergerak cepat untuk membuat akun Instagram dan juga promo di beberapa grup wa mengenai "Kede Medan". 

Konsepnya, customer cukup wa di malam hari, barang dapur atau keperluan apa saja yang dibutuhkan dan tersedia di pasar (karena kami membelanjakan dari pasar tradisional) lalu kami antarkan barang di pagi harinya. Soal belanja, kami serahkan kepada ahlinya alias mamaku, hihi. Hingga kini beliau memang berdagang di rumah membuka kedai sayur dan ikan.

Alhamdulillah kebutuhan dapur kami tercukupi. Allah memang memberi kemudahan dua kali saat memberikan kita sebuah ujian. Dan saya selalu meyakini, setiap ujian kesempitan yang kami terima, Allah akan menyelamatkan kami di saat yang tepat.

So.. melihat banyak  sekali pengalaman teman yang banting setir, saya pun akhirnya merangkum tips mencari peluang di masa pandemi:

Note: Tips  ini berlaku untuk daerah yang belum menerapkan PSBB seperti Medan.

1. Jeli Melihat Kebutuhan Sekitar


Lain lubuk lain ikannya. Tentu kebiasaan suatu lingkungan juga akan berbeda dengan lingkungan lain termasuk kebutuhan. Lingkungan tempat saya tinggal kebanyakan keluarga yang belanja bulanan dan sering menghabiskan waktu di rumah.

Sementara di sekitar wilayah rumah ibu saya, banyak yang berbelanja dua sampai tiga hari sekali buat memenuhi urusan dapur. Maka saya menawarkan "dibelanjain" di sekitar rumah ibu saya tinggal. 

Coba kamu cari apa sih kebutuhan sekitar kamu? Coba tawarkan kemudahan mereka dalam memenuhi kebutuhan mereka tersebut. 

2. Mulai dari Yang Umum


Bila masih belum bisa menemukan apa kebutuhan orang sekitar, cobalah berdagang hal yang umum yang paling dibutuhkan oleh lingkungan terdekat kita. Misalnya pulsa, token listrik, dan paket internet. Kebanyakan bisnis semacam ini tidak mengalami trend penurunan sama sekali. Malah semenjak belajar daring, kebutuhan akan internet semakin naik bukan?

Hal umum apa lagi yang tidak mengalami penurunan di sekitarmu? Yuk segera cari!

3. Cari Yang Modalnya Kecil

Memang, usaha sembako bagus untuk dicoba karena setiap hari kita makan produk pokok. Tapi kebanyakan harus bermodal besar. Kalau punya nyali, boleh datang ke pemilik usaha sembako dan memberanikan diri menjadi seller. Jadi kita gak perlu menimbun barang. Sukur-sukur kalo pemiliknya baik hati, kita diberikan kemudahan atau pengurangan harga.

Usaha lain yang modalnya kecil memang menjadi reseller sebuah produk. Atau kalo mau jadi "palugada" setiap hari boleh upload jualan apa saja dan menjual kembali produk yang dipesan oleh customer. 

4. Usaha Makanan Ringan Boleh Dilirik

Selama di rumah aja, siapa yang rajin beli cemilan? Liat noooh timbangan udah geser kanan. Haha, gak dink.. 


Mau bilang, kalo punya bakat membuat makanan ringan atau makanan rumahan boleh dicoba. Test pasar dengan menawarkan ke lingkungan terdekat. 

Selain lagi dibutuhkan, bisnis makanan ringan modalnya gak begitu besar.

5. Cari Apa Passion mu

Ada tetangga yang curhat, suaminya dirumahkan karena bisnis hotel dan restoran sepi. Bukan satu dua orang yang saya kenal mengalami hal ini. Namun yang menjadi inspirasi adalah suami dari founder Blogger Sumut, yakni seorang chef langsung memberanikan diri menjual bumbu jadi ala chef. Hasilnya? Luar biasa!

Apakah kamu memiliki bakat menjahit? Boleh juga menjahit masker yang sekarang menjadi kebutuhan pokok bila kita keluar rumah. 

Sekarang tugasmu adalah mencari apa passionmu.


Demikian 5 tips yang dapat saya bagi untuk kamu yang sedang mencari peluang usaha di masa pandemi ini. Semoga usahamu berkah ya, dan semakin maju kelak setelah pandemi berakhir. Aamiin.

Setelah baca ini, udah dapat ide belum mau usaha apa?







blogger parenting
blogger parenting Emak anak 5. belajar terus jadi istri dan emak yang baik..

17 komentar untuk "5 Tips Mencari Peluang di Masa Pandemi"

  1. Iya mba, jaman resesi begini harus kreatif untuk bertahan hidup.

    BalasHapus
  2. Sebenarnya banyak ya peluang. Kuncinya telaten dan ada kemauan untuk melakukan, dan jangan menyerah. Makasih Kak sharingnya.

    BalasHapus
  3. Dari yang saya baca, mbak dan suami tetap gigih dan pantang menyerah meski pekerjaan yang dilakukan harus jatuh bangun. Allah pasti melihat usaha itu mbak. Terima kasih atas inspirasinya.

    BalasHapus
  4. Sejak diterapkan lockdown lokal sebulan lebih, daftar penjual makanan yang ada di aplikasi gofood makin bertambah. Soalnya ngebantu banget buat warga yang ngga bisa keluar rumah

    BalasHapus
  5. Benar banget ya sista.... Harus pandai mencari peluang dan menjalankannya.. aku sekarang usaha bisnis baking kecil-kecilan

    BalasHapus
  6. Oke banget tipsnya, bun. Masa pandemi kayak gini emang kita harus pinter-pinter cari peluang yang ada di sekitar kita.

    BalasHapus
  7. Wah bener nih banyak peluang di masa pandemi ini. Kalo saya ttp fokus di freelancer dan ngajar online hehe. Makasih mba sharingnya

    BalasHapus
  8. Selama pandemi dagangan baju melemah
    pengen dagang yang lain masih cari-cari apa yang disuka hehehe
    Terima kasih inspirasinya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kak ica jualan baju juga kah? Ini ramadhan sudah hari ke dua belas stock baju ditoko masih 90% entahlah 😂😂😂

      Hapus
  9. Mantul juga nih idenya Kede Medan ya... Jd malamnya kirim wa apa² aja yg mau dibeli, trus besoknya dibelanjain. Sip,, keren

    BalasHapus
  10. Sembako asli pengen punya usaha sembako kak, pas masa pandemi gini sembako nggak ada matinya. Trus pengen someday bisa meringankan warga sekitar gitu, kalau misal belum ada uang bisa hutang dulu nggak papa. Semoga dimudahkan sama Allah. Aamiin ya Robb...

    BalasHapus
  11. Masya Allah gigih sekali perjalanan kalian, Mbak. Semoga Allah membuka semakin banyak pintu rezeki untuk kegigihan kalian..

    BalasHapus
  12. Intinya kalau kita mau usaha, baik mikir dan kerja, jalan rezeki selalu ada ya Mbak. Saya pribadi belum bekerja di sektor formal, baru jadi pekerja lepas, tapi alhamdulillah ada aja rezekinya. Allah memang Maha Pemberi Rezeki.

    BalasHapus
  13. Benar sekali mbak di masa-masa pandemi seperti ini kita harus pinter-pinter cari peluang yang ada di sekitar kita dan jangan lupa untuk selalu berdo'a juga

    BalasHapus
  14. Child rearing coordination is a youngster focused methodology, and that implies working with the guardians to break the examples, discover arrangements, and attempt to upgrade correspondence between two individuals in a kid focused core interest. art camps for kids

    BalasHapus

Jangan diisi link hidup ya kawan-kawan ☺️