Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

merawat rumah tangga



Secara hari ini anniv emak ke 9, hihihi
Emak mau ngomongin tentang hubungan dalam rumah tangga.

9 tahun sebenarnya belum cukup lama untuk bisa sok berbagi pengalaman, namun juga bukan angka yang sekejap dilalui bersama.

Kenapa mau berbagi, karena rumah tangga emak bukan rumah tangga yang adem ayem aja, dulunya juga banyak konflik.  Maka dari situ kita belajar bagaimana menghadapi konflik.

Di dalam ilmu komunikasi itu sendiri,  konflik itu bila dimanage dengan baik, malah dapat mempererat hubungan sebelumnya.

Sependek pengalaman emak,  lima tahun pertama adalah masa-masa krusial yang harus dilewati dengan hati-hati.


Di masa 5 tahun pertama, biasanya setiap pasangan punya ego yang sama-sama tinggi.

Kedua nya pun masih belajar beradaptasi dengan sifat pasangannya yang sesungguhnya.
Karena masa sebelum nikah, alias pacaran atau apapun itu tidak menjamin kita bisa mengenalnya dengan benar.

Pernikahan benar-benar membuka tabir sesungguhnya pribadi seseorang.

Karena ego sama tinggi,  jadilah pertengkaran kerap terjadi.

Nah, merawat rumah tangga itu seperti menghadapi seorang client atau pun customer.

Beberapa point penting yang emak ingat, adalah:

♥ Nomer satu kan suami

Laki-laki adalah pemimpin.
suka tidak suka, itu adalah kodrat.
Meskipun  jabatan,  kedudukan,  gaji dan derajat perempuan lebih tinggi, laki-laki harus tetap ditinggikan.

Memang beberapa masalah perempuan adalah, menjadi lebih angkuh ketika memiliki jabatan dan gaji lebih besar dari suaminya.
Tak jarang kita dengar "mmh, tanpa dia pun aku bisa hidup".

Atau ketika dinasehati ustadz tidak boleh membantah suami, harus selalu taat, tak jarang perempuan ngeyel..
"Laki-laki kayak mana dulu harus ditaati".

Ayo lah mak, bahkan Asiah yang bersuamikan firaun saja tetap taat kecuali dalam kemungkaran.
Suami emak bukan firaun kan? Hehehe

♥ ketika konflik terjadi

Perempuan,  maunya ketika konflik terjadi harus selesai saat itu juga.
sebaliknya,  laki-laki cenderung lebih ingin menenangkan diri.

Jangan paksa.  Biarkan saja dia marah atau merepet.
kita harus mendengar tanpa suara.

Seorang ibu Sunda,  yang pernah saya temui pernah berkata, "Resepnya REP-POK"
Yakni, ketika suami Rep (merepet), kita Pok (diam).
Begitu juga sebaliknya.
Ketika istri lagi ngambek, merepet, suami dengar saja. Setelah selesai tinggal peluk, minta maaf selesai!

Ketika suami memilih menenangkan diri, beri ruang dan waktu. Ketika beberapa jam, kita tawarkan minuman untuknya.

Oh iya mak, ada rahasia dibalik minuman untuknya.
Jangan bocor in kemana-mana ya..

Saat siapkan minum nya,  baca kan "ya Lathif,  ya Lathif, ya Lathif" sambil berdoa semoga Allah lembutkan hati nya.
InsyaAllah jampi-jampi, eh doa terkabul.


♥ Hargai usaha pasangan

Suami, apapun yang ia hasil kan untuk istri harap dihargai sebagai pemberian yang berharga.

Karena ia tak pernah berhutang nyawa untuk menghidupi kita dan anak-anak.

Begitu pun suami, harus menghargai kerja istri meskipun rumah sering tak rapi.
karena ia dibesarkan orangtuanya bukan untuk Sekedar membabu.

Kadang ada yang luput dari penglihatan suami. Misal istri sudah maksimal menjaga anak dan membereskan rumah, namun kembali lagi berantakan sesaat ia pulang ke rumah.


♥ jaga pandangan

Untuk suami,  menjaga pandangan dari yang bukan mahramnya untuk mencegah dirinya selalu melihat kekurangan istri,

Sementara istri, lebih banyak menjaga pandangan dari kemudahan rumah tangga orang lain,
Percayalah.. Yang ditampilkan orang lain hanya beranda depan rumahnya. Bukan isi apalagi halaman belakang.
Tak ada yang perlu kita iri kan dengan keadaan oranglain.


♥ visi misi keluarga

Tentu rumah tangga harus memiliki visi misi.
jangan sampai berjalan seadanya.
Tujuan akhir visi misi adalah menuju syurga Nya.
bohong bila kita bilang cinta, namun tak ingin lagi bersama saat di syurga.


Nah, buat emak hal yang di atas, sudah cukup untuk merawat rumah tangga.
ini hanya berbagi pengalaman emak yang masih sedikit. Semoga saja bermanfaat.

jangan lupa sehidup, sesyurga.
blogger parenting
blogger parenting Emak anak 5. belajar terus jadi istri dan emak yang baik..

6 komentar untuk "merawat rumah tangga"

  1. Huaaaa blm berumahtangga dan sempat takut berumahtangga. Soalnya yg keliatan dan kata org kadang bs ga sesuai sm aslinya huhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gada yg sempurna mba elsa.
      Tapi usaha menuju sempurna, itu yang akan dinilai Allah SWT

      Happy anniversary buat mba icha dan suami.
      Semoga tambah sakinag, mawaddah, waromah y... Aamiin ya Allah


      Btw, kita bertiga aja ni yg bertahan?

      Hapus
    2. Doakan akan ada tambahan pasukan kk vi,, wkwk..

      Hapus
    3. Yes, percaya aja Sa..
      orang baik buat orang baik.
      InsyaAllah terkabul

      Hapus
  2. Untuk ketika konflik terjadi, klo aku dan suamiku kebalikan dari penjelasan mbak icha,, wkwk. Rumah tangga itu long life learning, salah satu penentu akhirat kita nanti. Semoga rumah tangga kita semua samawa ya..
    Selamat buat mbak icha dan suami. Semoga makin mantap dalam saling memahami..

    BalasHapus

Jangan diisi link hidup ya kawan-kawan ☺️