Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hari raya, harus kah serba baru?

wikipedia


Masih hari ke 12 Ramadhan,  emak udah cerita hari raya aja..

Hihihi, persiapan kalo anak-anak mulai nodong minta serba baru. Gak dink. Alhamdulillah anak-anak gak ngerti tuh hari raya harus baju baru, semua kue lengkap di meja, masak lontong atau ketupat lengkap dengan rendang.

Ini patut disyukuri karena setiap hari raya, kami masih harus berkunjung ke rumah orangtua dan orang-orang yang dituakan.

Itulah sebabnya, setiap hari raya tak pernah masak apapun.

Kembali lagi ngomongin Ramadhan.
Sebenarnya di Ramadhan ini kita sudah ditempa untuk hidup sederhana dan hemat.

Biasa makan paling minim 3 x sehari,  sekarang menjadi 2 x saat buka dan sahur.

Belum lagi kita disuguhi banyak sekali informasi bagaimana Saudara kita muslim di belahan dunia lainnya menghadapi Ramadhan dengan amat sangat kepayahan.

Ada yang serba kekurangan karena di wilayah konflik, ada yang sulit menerapkan kewajiban di Ramadhan karena paksaan berbuka dari pemerintahan.  Ada yang puasa hingga 19 jam karena sedang jatuh di musim panas.

Semua itu membuat kita bersyukur.
masih bisa berbuka dan sahur dengan aman, Meski lauk seadanya, namun juga beribadah dengan tenang.

lalu, setelah ditempa hampir sebulan, biasanya seminggu menjelang Hari raya, tiba-tiba pasar membludak.
Tempat jual baju di mall, apalagi yang diskonan langsung penuh.
perlengkapan lebaran semua dibeli, apapun itu.
mulai dari toples kue yang baru sampe perlengkapan hidangan untuk hari raya semua diborong.
Tiba-tiba esensi menahan hawa nafsu di bulan Ramadhan lenyap tak bersisa.


Tak salah sih bila memang ada beberapa kalangan yang hanya membeli baju hari raya menjelang lebaran, karena dia hanya mampu membeli saat pabrik atau perusahaan tempatnya bekerja memberi thr.

Namun, untuk yang masih punya banyak koleksi baju baru di lemari, bahkan masih banyak yang lupa dipake,  ingat lah baju-baju itu nanti tak luput dari Hisab.

Ada hadist yang berbunyi

 “ليس العيد لمن لبس الجديد ولكن العيد لمن تقواه يزيد” 

yang artinya, bukanlah hari raya bagi orang yang menggunakan segala sesuatu yang serba baru, tetapi hari raya adalah bagi orang yang bertambah ketakwaannya.



Sunnahnya,  memang berhari ŕaya dengan baju terbaik kita, tapi tidak harus baru.


Yang harus baru,  InsyaAllah ketakwaan kita, dan bagaimana satu bulan ini kita ditempa,  menjadi pribadi yang lebih baik di 11 bulan mendatang hingga bertemu kembali dengan Ramadhan,  InsyaAllah. 


untuk itu, mari kita kembalikan makna idul Fitri yang kembali suci,  dengan kesederhanaan kita sebagaimana menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan.


Note: bukan apa-apa cyyyn,  habis lebaran menanti kebutuhan sekolah, wkwkwkwk
blogger parenting
blogger parenting Emak anak 5. belajar terus jadi istri dan emak yang baik..

7 komentar untuk "Hari raya, harus kah serba baru?"

  1. Pdhl bulan ramadhan artinya bulan kelaparan, kita merasakan segala hal kekurangan yg dirasakan org lain. Tp yaaa namanya nafsu duniawi malah smua dimakan hiks

    BalasHapus
  2. Dulu waktu masih kecil semua harus serba baru pas hari raya. Udah dewasa, mau serba baru langsung mikirin kebutuhan ini dan itu. Tp ya bener banget kak, paling utama yang baru itu harusnya taqwa kita. Hehe

    BalasHapus
  3. Sekarang lebih banyak mikirin utk kasi orang lain sesuatu yang baru kayaknya. klo diri sendiri mah bisa kapan aja ya kak..

    BalasHapus
  4. Klo seperti sy yg termaksud anak jaman old gk perlu lg harus bru2 kak 😂 krna hari biasa pun juga beli yg BARU2 juga kadang2 😅😅

    BalasHapus

Jangan diisi link hidup ya kawan-kawan ☺️