Kepala Sekolah Tampar Murid Merokok, Kenapa Tidak?
Dari judulnya nampak sekali Emak ini adalah tim kepala sekolah. Soalnya netizen terbagi 2 dukungan terhadap keluarga murid yang melaporkan kepala sekolah ke polisi atau mendukung kepala sekolah sebagai penanggung jawab di sekolah.
Iya, timeline Emak memang lagi heboh kasus ini. Gimana gak heboh buntut dari ibu kepsek SMA N 1 Cimarga Provinsi Banten jadi panjang banget. Mulai dari kepala sekolah dilaporkan pihak keluarga si anak sampai ratusan murid mogok belajar. Kabar terakhir kepala sekolah dinonaktifkan dari SMA N 1 Cimarga.
Terlepas dari kejadian yang telah terjadi ini ada banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari berbagai sisi.
Pelajaran yang Bisa Kita Petik
1. Sebagai Manusia, Taat Pada Aturan di Manapun Berada
Sejak Sekolah Dasar bukankah sudah dipelajari bahwa di semua tempat yang kita pijak kota terikat aturan yang berlaku.
Di rumah ada aturan sendiri, di sekolah juga ada aturan sendiri. Bahkan di masyarakat aturan bisa berbeda mengikuti nilai yang berlaku di masyarakat.
Kalo di rumah dibiarkan orangtua merokok, belum tentu hal ini boleh di bawa ke sekolah. Jangankan di sekolah, bahkan ketika berada di tempat umum pun kita dilarang merokok.
Merokok memang hakmu tapi berdampingan dengan orang lain yang punya hak untuk menikmati udara bersih dan bebas asap rokok.
2. Orangtua Jangan Bela Anak Ketika Salah
Emak punya pengalaman, ada seorang anak yang sering dibela emaknya ketika salah. Akhirnya si anak suka playing victim. Kalo dia ganggu temennya, eh di rumah dia lapar kalo dia adalah korban. Hasilnya jelas bikin keributan akhirnya gak ada yang mau temenan.
Ini anak kecil Mak. Apalagi yang udah baligh. Ketika salah trus dibela akhirnya ya besar kepala. Akibat orangtua tutup mata tidak mau melihat dengan jelas apa kesalahan anaknya.
Perilaku yang selalu membereskan kekacauan yang dibuat anak juga akan membuat anak selalu merasa enteng melakukan berbagai kesalahan. Di masa depan bukan gak mungkin akhirnya jadi pelaku kriminal.
3. Tidak Semua Orang Mau Menerima Niat Baik
Di zaman now banyak orang yang tidak suka saling mengingatkan karena takut kejadian begini Mak. Akhirnya semua pada berdalih "biar saja, bukan anakku.." bila melihat seorang anak berlaku salah.
Emak termasuk orangtua yang masih old school Mak. Suka kalo anak kami ditegur ketika salah. Itu Emak artikan sebagai kepedulian dan rasa sayang.
Meski anak gen Z apalagi alpha gak suka banget dikoreksi namun Emak jelaskan pada anak bahwa orang lain yang menegur kesalahan berarti dia sayang.
4. Harap Maklum Hukum Belum Berjalan
Ada Permendikbud Nomor 64 Tahun 2015 menetapkan sekolah sebagai Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Pasal 5 ayat (1) menyatakan kepala sekolah, guru, peserta didik, dan pihak lain dilarang merokok di lingkungan sekolah.
Ketika kejadian ini terjadi, belum pernah ada sanksi yang diberikan terdengar. Seakan peraturan hanyalah sebuah hiasan.
Undang-Undang yang melarang penjualan rokok kepada anak di bawah umur 21 tahun juga tidak pernah dijalankan. Tidak ada hukuman sama sekali. Buktinya, anak SD saja boleh kok beli rokok bahkan merokok di jalanan.
Kalo hukum beneran jalan, yakin deh kepala sekolah pasti gak akan main tangan dan anak murid maupun guru juga tidak berani merokok di lingkungan sekolah.
5. Kekerasan tidak dibenarkan, namun murid merokok jangan dinormalisasi
Memang keduanya salah. Tapi bisa dilihat kesalahan fatal apa yang dilakukan orangtua akibat memanjakan anak. Anak salah, pasti ada hukumannya. Sebagai orangtua yuk ikuti aturan sekolah.
Orangtua tidak pernah dipaksa untuk memasukkan anaknya ke sebuah sekolah. Maka dari itu, orangtua juga wajib menghormati peraturan yang terdapat di sekolah.
Sejatinya orangtua dan guru adalah partner dalam mendidik anak. Kita harus berbesar hati dan berlapang dada untuk menerima perbedaan peraturan yang berlaku.

serba salah guru jaman now itu
BalasHapusmana anaknya juga bandel kaya anak setan
saya dan suami juga tenaga pendidik, kalau ada anak yang diluar kendali, saya suka langsung wa orang tua/walinya suruh ngajarin anaknya sendiri aja
Saya juga geram nih Mak. Kalau saya jadi orang tuanya juga bakalan saya marahin balik tuh anak, ya wajarlah Kepala Sekolah marah kan. Eh, kok nggak kepikiran ya. Kan ada hukum yang mengatur. Sayangnya belum ditegakkan ya Mak di negara kita. Arab Maklumlah jadinya.
BalasHapusMalam Ahad kemaren kk ada ikut webinar yg digelar Masjid Kampus UGM, salah satu narsumnya Prof Unifah dari UNY, beliau ini jg Ketua PB-PGRI. Nah, jd kata beliau gak ada tuh istilah kepsek tampar murid merokok, atau guru pukul kaki murid karena tidak mau ditertibkan, dan lain-lain. Yg ada, kepsek/guru mendisiplinkan murid. Kadang wartawan yg memberitakan perlu diedukasi terkait penggunaan bahasa ini.
BalasHapus