Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makanan Halal dan Thayyib

Makanan Halal dan Thayyib


Beberapa waktu ini sering bermunculan review makanan viral yang menjadi trend di media sosial. Tidak masalah sih sebenarnya, asalkan makanan yang dikonsumsi itu halal dan thayyib. 

Iya bener. Makanan yang sebaiknya kita konsumsi bukan hanya sekedar halal tapi juga thayyib. Thayyib ini maksudnya baik. 

Baik di sini ya menyangkut seluruh bagian dari makanan atau minuman tersebut. Misalnya komposisi maupun penyajian. Semuanya harus baik.

Masih ingat kan trend nama-nama makanan yang dulu sempat viral? Misalnya saat Mie Gacoan punya menu namanya Mie Iblis? MUI sampe bingung karena tidak mau mengeluarkan sertifikat Halal/MUI untuk nama-nama makanan atau minuman yang berbau setan.

Nah segala aspek dari makanan yang kita makan memang harus dilihat agar makan bukan sekedar makan tapi juga ada keberkahan yang kita dapatkan. 

Geli banget Emak lihat beberapa food reviewer yang ngeriview makanan berupa kue yang dibentuk menjijikkan. Maaf, ada yabg ngereview tart berbentuk closet dengan isinya. Ada juga yang berbentuk doggy kecil mengeluarkan kotoran. 

Memang sih bahan-bahannya halal semua, tapi bentukannya gak banget. Ketika makan Emak yakin bukan bersyukur tapi lagi menenangkan diri untuk yakin makan makanan berbentuk menjijikkan begitu. 

Ketika lewat di beranda Emak yang  tarik nafas sambil mikir.. Ya ampun begitu banyak makanan berseliweran yang taste dan juga bentuknya baik kenapa milih ngereview makanan bentuk begitu. Gusti..

Btw mak, kami sekeluarga berusaha banget menerapkam standar makanan yang masuk untuk dikonsumsi. Standar gak cuma asal halal ya pasti juga thayyib. 

Standar thayyib yang minimal kami terapkan dalam keluarga kami:

1. Nama makanan yang baik

Dulu saat mie Gacoan belum merubah nama dari mie yang setan-setanan ke nama sekarang Emak selalu mengedukasi anak-anak bahwa nama makanan yang kita makan harus yang baik

Bayangkan kalo makan mie namanya mie Iblis,  ih masak mau makan makanan milik iblis. 

2. Disajikan dengan baik beradab

Penyajian bakso di dalam batok sih unik ya. Tapi sekitar lebih dari 10 tahun silam Emak pernah melihat tempat makan bakso yang penyajiannya di dalam closet. Literally closet yang asli.

Meski batu closetnya, tapi oh no rasanya gak manusiawi banget makan dengan wadah closet. Jadi teringat banget sama kelakuan setan. Bukannya tempat tinggal mereka di kamar mandi.  Hiiii geli.

3. Bentukannya bagus normal

Nah ini, makanan berbentuk kotoran ataupun sesuatu yang menjijikkan rasanya sulit untuk dinikmati dengan wajar.

Kayaknya terlalu psiko deh kalo ada orang yang bisa enjoy banget makan makanan yang walaupun enak tapi bentukannya kotoran. Huhuhu gak kuat akutu.

4. Jauh dari syubhat  

Emak tau kan syubhat? Yakni yang meragukan. Rasulullah mengingatkan untuk meninggalkan segala sesuatu yang berbentuk syubhat. 

Apa saja bentuk makanan syubhat? 

1. Yang kita ragu kehalalannya. 

Kadang brand besar tapi di kemasan tidak ada label halal. Bisa juga makanan yang kita tidak tau ingredient nya. Kemarin sih contohnya latiau yang dari China. Sempat viral dan ramai.

Atau, kita makan di restaurant yang tidak ada logo halal tapi penjualnya non muslim. Apalagi kalo sempat ada menu non halal. Fix ini udah masuk ke haram.

Soalnya ada beberapa orang yang gak ngerti, merasa kalo makanan yang dia beli kan halal. Padahal masih satu dapur dengan menu non halal. Gak mungkin tidak terkontaminasi. Mustahil.  

2. Makanan yang bercampur dengan produk non halal

Kemarin sempat viral juga ada jajanan yang gak ada ingredient non halal tapi kenapa masuk di bagian makanan non halal di supermarket? 

Ternyata ketika dilihat kemasannya, makanan ini diproduksi di pabrik yang sama mengolah makanan non halal. Syukurnya ditulis begitu. 

3. Makanan yang tidak jelas asalnya.

Sering lihat orang menjarah truk terguling. Eeeh itu bukan rezeki ya. Musibah bagi orang lain ya mbok jangan dijadikan alasan menghalalkan rezeki ke diri sendiri.

Jadi teringat dulu di pagar rumah ada beberapa telur dengan beberapa bahan masakan. Emak gak berani masukin ke rumah. Takut ini makanan jadi gak berkah karena gak tau asalnya dari mana meskipun berada di pagar kami. 

Selidik punya selidik setelah beberapa hari baru lah ketauan, suami lupa nyampein kalo itu dari tetangga yang pulang kampung takut mubadzir jadi dikasih ke kami. Mhhhh 

Teringat sebuah kisah yang luar biasa. Suatu hari seorang pemuda bernama Tsabit melihat apel yang dibawa arus sungai yang jernih. Dalam keadaan lapar, Ia pun mengambil apel tersebut dan menggigitnya setelah mengucap basmalah.

Setelah gigitan pertama ia tersadar bahwa apel itu belum tahu siapa pemiliknya. Ia pun segera menjadi siapa pemilik apel yang telah ia gigit.

Ada sebuah kebun apel yang ia jumpai, ia pun masuk dan menemui seseorang di sana. Ternyata ia hanya pekerja. Pemilik kebun apel rumahnya sekitar 5mil dari kebun tersebut atau sekitar 8 kilometer.  

Berjalan lah ia menemui sang pemilik kebun. Setelah menemui rumah yang dimaksud Ia pun bertemu dengan seorang lelaki yang ternyata adalah pemilik kebun.

Ia meminta maaf karena telah mengigit apel temuan tanpa izin pemilik. Ketika diminta untuk mengikhlaskan satu gigitan itu pemilik kebun tidak mau mengikhlaskan tanpa syarat. 

Tsabit terkejut dan bertanya apa syaratnya demi izin atas apel segigit yang sudah masuk ke perutnya. Pemilik kebun akan mengikhlaskan asal ia menikahi anaknya. 

Tapi, pemilik kebun berkata anaknya itu buta, tuli, bisu dan lumpuh. Tsabit tetap mau menikahi demi izin yang ingin ia raih. 

Malam hari, ia disuruh menemui istrinya.  Betapa terkejut Tsabit karena istrinya itu tidak seperti yang diceritakan ayahnya. 

Istrinya sangat cantik, tidak buta, tuli, bisu apalagi lumpuh.  Namun perempuan itu mengatakan bahwa ayahnya tidak berbohong.

Katanya, ia memang buta dari melihat yang Allah murkai, ia bisu dari berkata hal buruk, ia tuli dari mendengar kalimat yang dibenci Allah dan ia lumpuh ke tempat yang Allah tidak sukai. 

Tau kah kalian Mak dari 2 orang yang sangat beriman ini siapa yang lahir? Dialah Abu Hanifah atau Imam Hanafi. MasyaAllah...


Penutup 

Pentingnya bagi seorang muslim untuk memperhatikan apa yang ia makan. Bukan hanya halal tapi juga thayyib. Selain itu wajib menghindari makanan syubhat. Semoga Allah mudahkan kita untuk mengkonsumsi makanan yang halal dan thayyib.  Aamiin.



blogger parenting
blogger parenting Emak anak 5. belajar terus jadi istri dan emak yang baik..

5 komentar untuk "Makanan Halal dan Thayyib"

  1. Betul banget bun. Makanan halal dan thayyib sangat prinsip bagi kita sebagai Muslim. Bahkan non muslim pun banyak yang mengikuti standar ini karena mereka percaya bahwa halal dan thayyib itu pasti bagus buat tubuh dan gaya hidup mereke. Ini saya dapatkan infonya dari ceramah Ustadz Khalid Basalamah.

    BalasHapus
  2. Aku juga heran dengan segala bentuk makanan yang menjijikkan yang dijual dan laris di pasaran. Belum lagi kasih nama makanan yang ajaib dan bukan yang baik. Aneh-aneh aja ya. Memang makanan yang tak hanya halal tapi juga thoyib mesti jadi perhatian kita saat memilihnya. Terima kasih sudah diingatkan, Kak

    BalasHapus
  3. Sekarang ini trend di masyarakat kita sudah di luar akal sehat ya. AKu juga ngikuti kok kue yang berbentuk tak layak itu. Kok ya kolu (kalau kata orang Jawa) misal ada yang mau makan itu kue. Mending beli jajan pasar aja deh

    BalasHapus
  4. Ada juga makanan halal tapi ga thoyyib.
    Misalnya makanan makanan manis.
    Bagi penderita diabetes, itu halal tapi ga thayyib ye kan.
    Sebaiknya tidak dimakan.

    BalasHapus
  5. salah fokus sama gambarnya, lucu bangettt :D

    BalasHapus

Jangan diisi link hidup ya kawan-kawan ☺️