Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Demam Tifoid pada Anak

 

Demam tifoid pada anak

Hari Ahad pagi masuk pesan whatsapp dari seorang kakak mengabarkan bahwa dua ponakan sedang di ruang IGD tanpa pendamping karena bundanya juga sedang drop. Kabar mereka sakit sekeluarga sebenarnya sudah kudengar. Namun tidak mengira akan seserius ini karena di rumah Emak, baru saja si paling bungsu sehat karena lebih dari 4 hari demam naik turun. 

Kegiatan menyetrika langsung Emak hentikan. Merayu pak suami agar diizinkan melihat 2 ponakan sampai ada keluarga yang bisa menggantikan. Selesai memasak sarapan, cusss berangkat menuju rumah sakit yang berjarak sekitar 11 KM. Lumayan jauh karena kami sudah pindah sekitar 3 bulan ke daerah pinggir kabupaten. 

Sampai di sana, 2 ponakan berumur 13 dan 9 tahun tampak lemas dengan infus di tangan. Benar mereka sendiri. Kondisi bunda mereka memang sedang drop juga. Emak jadi sedih kok bisa begini. 

"Tadi sudah diambil darah bang? " Tanya Emak pada si ponakan nomer 2. Ia mengangguk. Tak lama perawat di IGD memberitahu hasil darah positif tipes. Score 4. Ponakan nomer 3 juga kena tipes dengan score yang sama. 

Ruang IGD tampak penuh. Sepertinya akan beberapa jam lagi di sini karena kamar rumah sakit penuh. Tak hanya di rumah sakit itu. Hampir di semua rumah sakit, penyakit anak mendominasi tipes dan juga DBD. 

Siang setelah mendapat ruangan, keluarga yang lain berdatangan, Emak pun pulang. Malam hari ternyata bunda mereka pun diinfus. Tidak pakai lama bergiliran masuk RS ponakan yang ke 8, ke 4 dan ke 7. Sementara sisanya menjalani rawat jalan. 

Giliran Anak Emak

Pulang dari rumah sakit, anak ke 2 Emak demam. Sehari libur sekolah esoknya sudah sembuh. Tiba-tiba anak ke 3 mulai demam. Diberi parcet (paracetamol) tak terlalu turun signifikan. Di hari itu masih selera makan meskipun muntah terus menerus. 

Esoknya lemas sama sekali. Tak hanya makanan, bahkan minuman pun keluar kembali setelah beberapa detik diteguk. Padahal pagi itu Emak sedang streaming. Selesai streaming langsung ke IGD rumah sakit. Awalnya cuma berniat rawat jalan setelah mendapat cairan infus. Ternyata tekanan darah si anak terlalu rendah. Terjun bebas hingga angka 40. 

Rawat inap karena kemudian hasilnya adalah tipes dengan skor 4 juga. Sampe Emak berujar pada si anak "walaupun sedang trend 'staycation' di rumah sakit, kayaknya kita gak usah ikut ya nak.. " Qadarullah. Sudah tertulis menjalani rawat inap pula. 

Demam tifoid
Saat Rawat inap


Demam Tifoid

Demam Tifoid atau tipes adalah sebuah penyakit dengan gejala demam tinggi dan mual atau diare yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Di Indonesia cukup tinggi, sekitar 2 juta kasus pertahun. Memang paling sering terjadi di saat musim pancaroba dan penghujan seperti sekarang ini. 

Biasanya terjadi karena makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonella tersebut atau dikarenakan kontak dengan penderita. Misalnya makan dan minum bersamaan. Kasus anak-anak kakakku yang satu keluarga masuk ke rumah sakit besar kemungkinan karena kontak dengan penderita. Gak heran karena para ponakan ada 8 bersaudara. 

Sakit tipes ini juga bisa menimbulkan banyak penyakit lain apabila tidak ditangani dengan benar. Menjadi pneumonia atau menyasar ke organ hati atau limpa. 

Anak ketiga Emak kebetulan mendapat gejala sakit perut, mual hingga muntah serta batuk. Sebelum masuk ke ruang inap, perawat membawanya untuk poto thorax. Hasil yang keluar kemudian, positif tipes dengan broncho pneumonia. 

Dunia per-Emak-an jadi kacau balau karena suami harus menjaga 2 balita di bawah si nomer 3 yang sakit. 2 kakak di atasnya sudah bisa mandiri meskipun saat malam dibawa tetangga untuk menginap di rumah mereka. Sementara Emak harus fokus dengan si nomer 3 karena rumah sakit tidak mengizinkan anak umur 12 tahun ke bawah masuk ke ruang inap.

Memang ada sisi positifnya, penderita langsung hilang kontak dengan semua saudaranya. Di lain sisi ada kangen pada 4 anak lain karena Emak harus "staycation" di rumah sakit berdua dengan si nomer 3. 

Alhamdulillah progress penyembuhan berjalan baik. Mual dan muntah sangat jauh berkurang sejak cairan infus masuk ke tubuh si anak. Kemudian si anak pun makan dengan lahap semua makanan yang diberikan. 

Namun, menjelang malam, demam tinggi kembali hingga 40.2 yang bikin si anak sedikit rewel. Emak terus kompres badannya agar berangsur turun. Alhamdulillah paginya sudah di angka 37,2.

Terus membaik hingga 2 hari kemudian dibolehkan pulang. Sebenarnya cukup surprised karena lumayan cepat dibanding pasien lain. Entah kenapa Emak seperti kurang setuju ketika pulang. Karena si anak tampak senang, Emak akhirnya ikut saja dengan keputusan dokter. 

Jumat sore pulang, masuk RS hari Rabu. Sempat bertanya ke suster apakah tidak perlu cek lab kembali untuk memastikan. Memang prosedur tiap rumah sakit berbeda. Meski saat pulang tetap dibawakan obat untuk si anak. 

Namun jam 03.30 dini hari di hari Sabtu kembali demam tinggi. Emak mulai panik karena terus-terusan si anak mual muntah. Ia mengeluhkan perutnya juga sakit. Cuma bisa memberikan paracetamol dan juga kompres terus menerus. Di jam 11 siang saat ia makan Emak memberi Lacto B (pinter-pinteran si Emak aja ini mah.. Karena si anak mengeluh terus tentang perutnya). Alhamdulillah berkurang mual dan muntah langsung berhenti. 

Sedikit lega, karena Emak pasti harus balik ke RS bila si anak tidak juga berhenti muntahnya seperti di awal sakit. Hari Ahad masih memantau demam dan keadaan si anak. Tiba-tiba Emak mendapat kabar harus ikut pelatihan di hari Senin. 

Saking full jadwal tiap peserta pelatihan diberi akomodasi untuk menginap sekalian di hotel tempat pelatihan. Kebetulan teman sekamar tidak ingin menginap. Seharian Emak hanya bisa cek keadaan anak via WhatsApp dengan suami. 

Jam 8 malam Emak minta suami datang saja membawa anak-anak nomer 3,4 dan 5. Dari staycation di rumah sakit, akhirnya staycation beneran. Meski capek tapi lega karena anaknya sudah lebih baik keadaannya. 

Tipes
Saat StayCation menemani emak


Tips Merawat Anak dengan Demam Tifoid

Lelah, sudah pasti. Keadaan si anak bisa demam naik turun meskipun infus dan obat secara berkala diberikan di rumah sakit. 

Berikut beberapa tips agar anak cepat pulih dari sakit tipes. 

1. Asupan

Secara berkala Emak terus menyodorkan makanan dan minuman agar kondisi anak semakin membaik. Nutrisi memang beneran penting dalam proses penyembuhan. 

2. Hidrasi

Bukan cuma minum, buah-buahan juga baik untuk penderita tipes. Buah semacam pisang dan juga yang memiliki banyak air seperti melon, semangka juga bagus untuk menjaga tubuhnya terhidrasi. 

3. Sedia Kompres

Cukup handuk kecil sebagai teman setia karena kita tidak pernah menduga suhu badan anak bisa naik turun seketika. Kompres terus menerus ketika demam tinggi cukup membantu anak melepaskan panas tubuhnya. 

4. Lacto B 

Bila perlu, berikan lacto B untuk mengatasi perut anak yang sakit. Bila masih di rumah sakit, bisa minta saran dokter mengenai hal ini. 

5. Doa dan Sabar

Merawat anak sakit tak lain yang diperlukan doa dn sabar. Lelah sudah pasti. Jangan lupa jaga kesehatan emak juga. Bagaimanapun enaknya pelayanan rumah sakit, tetap rumah adalah tempat ternyaman. 

Penutup

Di saat musim penghujan seperti ini, angka pertumbuhan bakteri semakin tinggi. Jaga kesehatan keluarga dengan asupan yang baik. Bila anggota keluarga sudah mengalami demam naik turun selama 3 hari atau mengalami muntah/mencret lebih dari sehari sudah dibutuhkan bantuan medis untuk perawatannya. 

Tipes atau demam tifoid harus dirawat sampai tuntas agar tidak menyebar menjadi penyakit lain yang lebih serius. Semoga sehat-sehat selalu untuk emak semua yang sudah mampir di sini 🥰. 




blogger parenting
blogger parenting Emak anak 5. belajar terus jadi istri dan emak yang baik..

18 komentar untuk "Demam Tifoid pada Anak"

  1. Akhir2 in sepertinya sedang "musim" tifoid ya, Mbak. Anak sulung saya akhir Juli kemarin kena gejala tipes. ALhamdulillah sembuh awal Agustus. Sempat bikin deg2an soalnya dia mau PKL ke Jogja tanggal 4 Agustus. Alhamdulillah bisa berangkat. Ponakan saya juga kena gejala tipes di pondoknya. Untungnya pas ada adik saya jengukin dia.

    Semoga selanjutnya, anak2 sehat semua ya, Mbak dan terhindar dari tipes. Ternya bisa parah ya bisa jadi pneumonia atau menyasar ke organ hati atau limpa. Duh, semoga anak2 kita terhindar dari penyakit ini lagi.

    BalasHapus
  2. Ya ampun, Mak. Bisa barengan dan bergantian gitu sakitnya ya. Tp memang di tempatku jg lg rawan banget anak2 pd sakit demam. semoga semua ponakan dan anak2 sehat2 selalu, ya.. Btw, aku baru tahu kl tipes itu ada tingkatan score-nya

    BalasHapus
  3. Wah asiiiik staycation beneran. Huhuhu, walaupun barengan di rumah sakit, ada gak enaknya juga rawat inap. Apalagi menjaga infusan tetap slay pada bayi dan balita.
    Udah hampir 10hari selesai opname, tapi kondisi tubuh pasca recovery tetap lumayan ngedrop. Alhamdulillah anak-anak sudah mulai stabil

    BalasHapus
  4. Tifus memang harus sampai selesai sembuh bener ya bun, dan recoverynya sedikit lama. Semoga sehat selalu ini mulai musim hujan cuaca siang panas sore hujan bikin badan ngedrop. (Gusti yeni)

    BalasHapus
  5. semoga adek lekas sembuh ya dan terima kasih tipsnya pastinya bermanfaat banget niy mba, ilmu parenting saya nambah lagi terkait dengan urusan kesehatan anak dan jadi tahu juga kalau misalkan nanti saya melihat ada yang sakit seperti ini penanganannya harus bagaimana

    BalasHapus
  6. Kayanya lagi musim demam typoid ya, Mba. Beberapa waktu lalu anakku juga demam tinggi banget, bibirnya sampe berdarah karena tiba-tiba kering. Lalu, sama dokter suruh tes darah takut tipes. Alhamdulillah hasilnya negatif. Tapi, harus tetap waspada juga takut demam lagi karena temannya di sekolah banyak yang sakit.

    BalasHapus
  7. Sepakat Mak! Lacto B memang penanganan pertama sebelum ke dokter. Aku dan suami sedia ini di rumah. Kalo anak terlihat gejala diare,biasanya langsung kami kasih ini di awal sebelum beneran parah tuh diare.

    BalasHapus
  8. Masya Allah, sekarang sudah sembuh semua kan? ingat dulu pernah satu rumah sakit semua, satu sembuh satu sakit, gantian gitu.. alhamdulilah akhirnya sembuh juga

    BalasHapus
  9. Saya bulan kemarin cek darah kedua anak saya. Mereka demamnya sangat gak wajar. Kan saya khawatir sekali kalau mereka tifoid. Untungnya tidak. Masyaallah mba, semoga sekeluarga bisa sehat dan saling menjaga. Terima kasih tipsnya.

    BalasHapus
  10. Jadi inget awal tahun lalu keenan demam tinggi lebih dari 3 hari, hari k4 bawa karena udah ga mau makan minum, akhirnya diputuskan untuk opname,
    Sedih liat dia nangis karena diinfus terus ambil darah buat cek lab, tapi lega juga bisa ditangani segera,

    3 hari disana bisa pulang alhamdulillah

    BalasHapus
  11. Mengalami demam tipoid itu rasanya nggak menyenangkan. Penularannya pun gercep sekali dari makanan dan kebersihan lingkungan. Duh Salmonella typhi sedang marak memang belakangan ini ya, Mba.

    BalasHapus
  12. Tips yang bermanfaat dan akan segera di aplikasikan.

    Karena memang sepertinya lagi musim demam tifoid ya? Soalnya abang, kaka ipar beserta ketiga anaknya juga ikut demam tinggi. Dan kakak ipar sempat di larikan ke rumah sakit. Terlihat juga, isi rumah sakit penuh. Gejala yang di rasakan juga sama.

    BalasHapus
  13. 3 bulan belakangan memang RS penuh Mak ama anak dan orang dewasa yang didiagnosa tipes, DBD dan pneumonia. Anak saya juga sempat dirawat 3 hari karena DBD. Semoga kita semua bisa terus jaga kondisi ya.biar sehat terus.

    BalasHapus
  14. Semoga sehat-sehat yaa anak-anaknya Icha dan suami,, kalau anak sakit udah kebayang gimana sibuk dan cemasnya emak ya,, apalagi sirup parset masih dilarang pemerintah. Syafahumullah ya semuanya Cha...

    BalasHapus
  15. Musim hujan memang musimnya sakit ya mbak, ada yang bilang begitu. Mbaa, semoga anak-anaknya sehat-sehat selalu. Tipsnya bermanfaat banget bagi ibu muda yang baru punya anak, karena mengurus anak saat sakit itu tak mudah

    BalasHapus
  16. Ya Allah ini emang lagi musimnya bangett ampun deh. soalnya beberapa hari kmrn anaknya temen2ku juga pada barengan begini, katanya jg pada demam, ada bbrp yg ke dokter dan dua anak emang dinyatakan demam tifoid mba

    BalasHapus
  17. Masyaallah tabarakallah lihat ceritanya salut banget mak, kesabaran teruji saat anak sakit ya mak, apalagi ibu baru ditambah sama panik, udahlah makin ribet ya mak

    BalasHapus
  18. Wohh...
    Sitipes dan dbd ini bukan main sakitnya. Aku dlu pernah, smpai lihat nasi pun nangis kejer karena ga tau harus gimana lagi. Lihat orang lain sehat, pun jadi iri hahahaha

    Semangat terus ya Mak..... Sehat selalu disana

    BalasHapus

Jangan diisi link hidup ya kawan-kawan ☺️