Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nge-Date sama Anak

 

Nge-date sama  Anak

Nge-date sama suami? Pasti maksudnya untuk menambah keharmonisan. Lebih intim, lebih akur. Gimana kalo nge-date sama anak kita? Waaah perlu banget, apalagi anaknya banyak kayak Emak. 

Si sulung, meski sudah menuju ke 12 tahun tapi tetap saja adalah seorang anak. Ada rasa cemburu meskipun pada si bungsu yang masih 3 tahunan. Apalagi pada adiknya yang merupakan anak kedua. 

Eh itu bukan hanya problem anak pertama. Sama saja dengan anak kedua maupun anak ketiga. Karena anak Emak ada 5 dipastikan kecemburuan meliputi 3 anak di atas. Karena yang dua lagi belum sekolah dan masih banyak waktu bersama Emak. 

Kalo untuk me time Emak paling suka tuh nyuri waktu melipir sebentar menikmati makanan yang Emak pengen. Tanpa suami dan anak. Biasanya sambil full menikmati enaknya makanan dan merefleksi Allah tuh baik banget ke Emak karena masih ada rejeki bisa makan makanan yang Emak pengen. 

Nah.. Berangkat dari pengalaman makan biasanya Emak nge-date sama anak juga di tempat makan. Tau gak sih sunnah makan adalah sambil mengobrol. Di saat nge-date inilah Emak mengorek perasaan anak, apa yang ia simpan hingga apa yang ia mau. 

Manfaat Nge-date sama Anak

Nge-date alias kencan dengan anak biasanya dilakukan oleh Ibu yang memiliki lebih dari satu anak. Biasanya bergantian. Ada kalanya dengan anak sulung saja, lain kali dengan anak kedua dan seterusnya. 

1. Menjalin Kedekatan

Bonding antara ibu dan anak yang anaknya banyak memang terkadang terasa garing. Gimana gak garing, mulai buka mata si Emak udah ngomel agar anaknya buruan ke sekolah. 

Ketemu sepulang sekolah ngomel kembali karena anaknya meletakkan barang sembarangan sementara rumah udah dirapikan. Mau tidur malam? Masih ngomel juga karena saat jam menjelang tidur malah ada tugas sekolah yang belum dikerjakan. 

Praktis, hubungan ibu dan anak pasti garing. Untuk itulah kencan dengan salah satu anak akan menambah kedekatan. Si anak merasa bahwa Emak bukan hanya peduli dengan anak yang krucil saja namun dengan semua anak. 

2. Memahami Kemauan Anak

Adakalanya sebagai ibu kita mengalami kesulitan saat menentukan apa pilihan untuk anak kita. Apakah memilih sekolah lanjutan, apakah memilih apa kegiatan tambahan yang ia suka. 

Kadang si anak seperti tidak serius menjawab pertanyaan orangtua. Ditanya mau kemana melanjutkan sekolah juga masih bimbang. Ketika diajak kencan bisa nih dikorek apa sih sebenarnya yang anak inginkan dan yang ia butuhkan. Dari situlah biasanya bisa melakukan deal deal rencana dengan anak tersebut. 

3. Merubah Karakter

Pernah dalam suatu pekan, dalam satu pekan tersebut anak ketiga bikin Emak naik darah melulu. Sumber merepet di pagi hari juga melulu karena dia. 

Pas kebetulan ada momen Emak pulang berdua dengannya, Emak langsung melipir ke tempat makan. Kami makan hanya berdua. Ngobrol tentang yang terjadi dalam sepekan. 

Emak minta maaf dan kemudian bertanya, apa yang membuat anak ini mengesalkan dalam sepekan terakhir. Apa yang Emak harapkan dari perilakunya. 

Memang tidak merubah karakter 180 derajat. Namun sejak saat itu ada perubahan dibanding pekan sebelumnya. 

4. Merasa Dicintai

Anak-anak pun butuh proof of love. Meski terlihat sepele, misalnya Emak selalu menciumi si bungsu, namun si sulung juga sebenarnya ingin dicium juga. Kadang Emak berujar 'udah besar kamu..' tapi tetap saja anak tetaplah anak. Ingin diperlakukan sama meski usianya masuk remaja. 

Ketika Emak pergi berdua saja dengan si sulung atau nomer dua misalnya, mereka akan merasa dicintai dan merasa bahwa Emak memiliki cinta yang sama besar kepada tiap anak. Jadi tidak ada lagi kata-kata "Mama gak sayang kakak.. " 

5. Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak

Anak yang merasa dicintai tentu akan semakin percaya diri. Ia menjadi pribadi yang merasa layak dicintai dan punya sef defense yang kuat terhadap pengaruh bully.

6. Mudah Terbuka

Anak-anak beranjak remaja. Hal yang sering terjadi adalah mereka tidak mau bercerita pada orangtua tentang apa yang terjadi. Bahayanya ketika terjadi sesuatu di luar sepengetahuan kita dan ia enggan bercerita. 

Mengajak anak kencan akan membuat anak berani speak up. Tidak menyembunyikan apapun dari kita. Hal yang paling penting adalah anak menjadikan kita sebagai rekannya, sebagai temannya dalam memecahkan sebuah masalah. 


Hayoo.. Siapa yang belum pernah ngajak anaknya dating? Kuy mulai sekarang diajak deh apalagi anaknya gak cuma satu kayak Emak. Apalagi anaknya sudah beranjak remaja. Yuk atur jadwal kencan dengan anak 🥰




blogger parenting
blogger parenting Emak anak 5. belajar terus jadi istri dan emak yang baik..

11 komentar untuk "Nge-Date sama Anak"

  1. Wah senang ya kalau anak anak bisa bercerita tentang apa saja.. jadi rasa was was yang ada pada emak jadi berkurang.. tapi menuju ke sana itu suatu proses panjang lagi

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah karena anak2 anter jemput sama saya dan tiap.plg sekolah minta beli makan atau jajan. Everyday quality time sama mereka, banyak ngorbol sih (Gustiyeni

    BalasHapus
  3. Biasanya di keluarga kami momen ngedate dengan anak dimulai dari anak yg usianya 7 tahun keatas.
    Karena di usia ini memori anak dan thinking skillnya sudah bertumbuh. Sehingga rekaman anak tentang indahnya jalan bareng ortu dengan intim (sendirian pula) akan menjadi kenangan manis bagi dirinya sendiri. Tambahan lagi kalo ngedate berdua, kita bisa menakar sejauh mana kondisi anak dan juga memberi tambahan informasi yang bisa kita gali saat berdua

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata usia untuk ngedate sama anak itu mempengaruhi ya, kak. Alfie pikir untuk usia balita udah bisa ngedate. Memang sih kalau berdua itu bisa menggali leluasa masalah atau hal yang anak mau ceritain.

      Hapus
  4. Ngedate sama anak bisa menambah kedekatan pastinya ya dan anak makin happy bisa karena bisa berdiskusi dengan ortunya

    BalasHapus
  5. Anak juga butuh waktu intim bersama ibunya ya mbak. Butuh didenger, karena kalau makan bareng anak di luar kan biasanya anak cerita macam2 gitu. Ibu bisa tahu misal anak ada masalah

    BalasHapus
  6. Bener banget. Kadang bahkan sering repetan mamak yang niatnya bagus itu jadi dinding pembatas antara anak dan orang tua. Emak yang menganggap merepet hal yang biasa sementara anak mengartikan berbeda hingga sering tercipta tembok berlin

    BalasHapus
  7. Aku juga suka ngedate sama anak. Bahkan semenjak punya anak malah seneng jalan berdua aja sama si Kecil. Ngajak dia ngobrol, apalagi semenjak masuk TK. Aku selalu bertanya apa aja aktivitas di sekokah, walau gurunya suka ngirim foto kegiatan tetapi aku selalu bertanya. Agar anak terbiasa bercerita dan terbuka.

    BalasHapus
  8. Waahh kalau masih anak 1 emang me time mulu sama dia sehari hari xixixi
    Btw mak, ngomongin soal anak banyak, aki penasaran, sebenarnya ada ga sih anak yg paling disayang diantara semua anak? 😅

    BalasHapus
  9. Alfie suka ini... Dengan meluangkan waktu bersama anak meski anaknya udah tidak balita lagi, tapi tujuannya agar anak tidak salah arah.
    Kita juga bisa paham masalah yang dihadapinya saat di luar lingkungan keluarga. Mana tau dia ada masalah sama kawannya terkait bullying.

    BalasHapus
  10. Ternyata kita me time nya sama Mbak. salah satunya menikmati makanan kesukaan saat anak dan suami tidak di rumah. Belum sampai nge-date sama anak karena masih kecil jadi yang dilakukan ngobrol bareng anak-anak dan ngeriung nonton tv. Keseruan yang bikin hati happy.

    BalasHapus

Jangan diisi link hidup ya kawan-kawan ☺️