Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah di Balik Surat Al Buruj

Kisah di balik surat Al Buruj


Pada surat ke 85 dalam Al Quran yakni Al Buruj, terdapat kisah di balik ayat ke 4. Kisah ini Emak ceritakan pada Kajian Keluarga setiap malam Ahad selepas shalat Maghrib menuju Isya. 

KK atau Kajian Keluarga adalah program yang baru Emak lakukan bersama keluarga di rumah. Mirip sebuah liqoan kajian pada umumnya. Nanti suatu saat akan Emak ceritakan di lain tulisan. Intinya, malam itu Emak menceritakan tentang seorang anak pemberani yang menjadi sentra dalam tafsir ayat ke 4 surat Al Buruj. 

قُتِلَ اَصْحٰبُ الْاُخْدُوْدِۙ

Artinya: Binasalah orang-orang yang membuat parit (para penguasa Najran di Yaman) 

Kisah ini terjadi di Yaman. Yaitu di Kerajaan Najran. Tepatnya sekitar 500an tahun sebelum Islam datang. Saat ini penyembah Allah adalah kaum Nasrani. Namun, umat nabi Isa saat itu sudah banyak yang bersembunyi karena Raja Najran adalah seorang raja yang melampaui batas. Ia suka menggunakan sihir dalam kerajaannya. 

Ia adalah Yusuf bin Syarhabil. Dikenal dengan nama Dzu Nuwas. Suatu hari penasehat raja yang sudah tua mengabarkan kepada Dzu Nuwas kalo ia harus mencari seorang anak kecil yang akan diajarinya menjadi penerus penasehat raja sekaligus penyihir. Karena ia merasa sudah tua dan pasti akan mati. 

Singkat cerita, dipilihlah seorang anak yang akan menggantikan posisi si penyihir. Anak tersebut setiap hari harus berangkat ke Istana untuk belajar ilmu sihir langsung dari penasihat raja. 

Saat pagi hendak berangkat, di tengah jalan ia berhenti pada sebuah tempat 'kajian' yang berbeda. Ia masuk dan bertemu dengan seorang tua yang merupakan pendakwah ajaran nabi Isa. Ia melakukan dakwah tersembunyi agar tidak diketahui oleh Dzu Nuwas. 

Karena asyiknya belajar Tauhid akhirnya ia terlambat. Sang guru memberi saran padanya, saat pagi terlambat katakan pada penyihir bahwa orangtuamu membuatmu telat, saat sore hari singgahlah kemari lagi. Bila orangtua bertanya kenapa terlambat maka katakan bahwa penyihir membuatmu terlambat pulang. 

Setiap hari ia pun melakukan hal yang sama terus menerus. Suatu hari dalam perjalanannya, seekor binatang buas masuk ke pasar. Semua orang berusaha membunuhnya namun tak bisa juga. Dalam hati si anak berdoa, ya Allah apabila memang ajaran guruku benar, agama yang ia sampaikan adalah sebuah haq maka bunuhlah binatang buas ini. 

Si anak melempar binatang tersebut dengan batu. Binatang buas pun mati. Akhirnya tak ada keraguan dalam hatinya. Ia pun menceritakan hal ini pada gurunya. Lalu orangtua itu berpesan, Kau adalah orang yang akan Allah angkat derajatnya. Setelah ini akan banyak ujian lain. Namun jangan sekalipun menyebut namaku. 

Seorang kerabat Dzu Nuwas adalah seorang buta. Dzu Nuwas memerintahkan anak tersebut untuk mengobatinya hingga bisa melihat. Setiap kali mencoba mengobati orang tersebut si anak selalu berkata, aku tidak bisa menyembuhkanmu. Sesungguhnya yang Maha menyembuhkan hanya Allah semata. 

Dengan izin Allah sembuhlah orang tersebut. Suatu hari Dzu Nuwas bertanya pada orang itu, siapa yang menyembuhkannya. Ia spontan menjawab Rabbil Ghulam (Tuhan si anak itu). Siapa tuhannya? Tanya Dzu Nuwas. Akhirnya setelah disiksa ia pun mengaku bahwa Tuhannya si anak adalah Allah SWT. Bukan Tuhan yang disembah oleh Dzu Nuwas. 

Si anak pun mendapat penyiksaan berat agar mengaku siapa yang mengajarinya. Setelah akhirnya mengaku diseretlah orangtua tersebut ke istana. Dzu Nuwas menyuruhnya untuk meninggalkan Tuhannya dan menyembah Tuhan Dzu Nuwas. Ia menolak dan akhirnya lehernya digergaji hingga syahid. 

Dzu Nuwas marah dan memerintahkan pengawal membawa si anak ke bukit agar dilemparkan si anak ke bawah hingga mati. Anak tersebut berdoa, ya Allah terserah kehendakMu apa yang akan Engkau lakukan pada mereka. Seluruh pengawal jatuh ke jurang sementara si anak kembali lagi ke istana. 

Dzu Nuwas tambah murka. Para pengawal diperintahkan membawa anak ini ke kapal dan menenggelamkan si anak di laut. Si anak pun berdoa yang sama. Seluruh pengawal tenggelam dan ia kembali lagi ke istana. 

Dzu Nuwas bertanya, bagaimana cara membunuhmu? Si anak pun akhirnya memerintahkan Dzu Nuwas untuk mengumpulkan semua orang di lapangan. Setelah itu bunuhlah si anak dengan berdoa Bismillahi Rabbil Ghulam (Dengan menyebut nama Tuhan si anak..). 

Dzu Nuwas tertawa setelah melakukan semua itu. Namun penasihat berkata. Kau memang membunuhnya, tapi lihat, semua mata yang menyaksikan malah beriman pada Tuhan si anak. 

Maka diambillah keputusan akan dibuat sebuah parit yang besar yang diisi api untuk mereka yang akan menyembah Allah. Para penduduk Najran teguh pendirian dan rela dimasukkan hidup-hidup daripada harus menyembah Tuhan Yahudi. 

Bahkan diriwayatkan, ada seorang ibu yang bimbang ketika akan melompat ke dalam api. Bimbang karena kasihan dengan bayinya. Bukan karena keraguan akan Allah. Namun atas izin Allah bayi itu pun meneguhkan hati ibunya. "Jangan ragu ibu, inilah jalan yang lurus".

Di tengah kekejaman Dzu Nuwas, ternyata ada Daus Dzu Tsa'labah yang dapat melarikan diri dengan kudanya ke kaisaran Romawi. Ia meminta bantuan agar Dzu Nuwas diusir dari tanah Najran. 

Kaisar Romawi berkata " Sayangnya negrimu jauh dari sini. Biar aku menulis surat kepada Raja Habasyah, ia seagama denganmu "

Dengan berbekal surat dari Kaisar Romawi, Raja Habasyah mengutus 70.000 pasukan untuk melawan Dzu Nuwas. 70.000 pasukan tersebut dikomandoi oleh Aryath. Salah seorang anak buah Aryath adalah Abrahah Al Asyram (nah.. Familiar ya dengan nama Abrahah dan kaitannya dengan tafsir surat Al Fiil). 

Singkat cerita, Dzu Nuwas akhirnya dipukul mundur dan tenggelam di laut. Akhirnya Yaman dipimpin oleh Aryath. Di tengah kekuasaan Aryath sebagai gubernur Yaman, Abrahah melakukan duel untuk merebut kedudukan Aryath. Tombak kecil Aryath berhasil mengenai wajah, dahi dan hidung Abrahah sehingga robek. Makanya Abrahah digelar Al Asyram (robek). Sementara Aryath kemudian berhasil dibunuh. 

Di bawah kekuasaan Abrahah pasukan Aryath berhasil disatukannya dan membangun kekuasaan yang besar di Yaman. Kelanjutannya? Obsesi Abrahah menghancurkan Ka'bah karena ingin membangun pusat agama Nasrani terbesar di Yaman. Lain waktu kita sambung bagian yang ini. 

Penutup

Apapun kejahatan yang dilakukan baik kecil maupun besar sudah pasti mendapat ganjaran dari Allah. Lihatlah kejamnya Dzu Nuwas yang membakar hidup-hidup orang Nasrani yang beriman kepada Allah. Akhirnya? Hidupnya pun tak lama berakhir tragis yakni mati tenggelam di laut beserta pasukannya. Semoga Allah selalu menjaga kita semua, Aamiin. 



blogger parenting
blogger parenting Emak anak 5. belajar terus jadi istri dan emak yang baik..

16 komentar untuk "Kisah di Balik Surat Al Buruj"

  1. Kisah kisah dari Alquran memang selalu mengugah dan banyak sekali pelajaran yang kita dapat darinya... Kadang kalau sedang mengaji, anak anak suka mendengarkan kisah kisah seperti ini.. agar hati jadi tersentuh dan terdidik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali Mbak,, Alquran tak hanya bacaan tetapi pengingat sejarah agar umat manusia menyadari jangan berperilaku sebagaimana orang-orang yang melampaui batas

      Hapus
  2. Al Quran itu memang tidak sekedar di baca saja ya, Mba. Tetapi harus tahu juga artinya karena banyak sekali peringatan-peringatan yang Allah tunjukan untuk selalu berada di jalan-Nya. Belajar dari kehidupn di masa lalu untuk menjadi manusia yang selalu beriman kepada Allah apapun kesulitan yang tengah dihadapi.

    BalasHapus
  3. Kisah ini ada di dalam kitab riyadhus Shalihin, menjadi asbabun Nuzul ayat di atas, sering saya jadikan materi ngisi kultum tentang kekuatan iman.

    BalasHapus
  4. Masya Allah ... kisah epik seorang anak yang beriman. Pelajaran dalam tulisan ini banyak berdasarkan kisah si anak dan Dzu Nuwas. Semoga akidah kita selalu terlindungi dari kesyirikan.

    BalasHapus
  5. Sy baru tau ada kisah Dzu Nuwas ini mba. Makasih sharing artikelnya jadi tambah ilmu baru. Semua kisah dalam Alquran pasti mengandung hikmah yg bisa kita ambil.

    BalasHapus
  6. Kisahnya bagus ya maam, Al-Quran adalah kitab suci umat islam dimana memang semua sendi2 kehidupan ada di dalamnya.
    Hiduplah sesuai dengan Al-Quran dan Hadits nabi Insya Allah berkah dan tenang (gusti yeni)

    BalasHapus
  7. Jadi keingat cerita Sadrak, Mesak dan Abednego yang juga disiksa karena menolak menyembah berhala. cerita nya agak mirip.
    Ga sabar mba, nunggu season selanjutnya
    hehehehe

    BalasHapus
  8. Cara menyampaikan cerita ke bocil biar mau denger sampai akhir tipsnya gmn Mb? Pake kuis2 di akhir cerita ngga?☺️

    BalasHapus
  9. Inspiratif sekali di rumah bikin Kajian Keluarga, Mba Icha...
    Apalagi setelahnya dibagikan di sini, jadi nambah wawasan saya tentang kisah seorang anak pemberani yang menjadi sentra dalam tafsir ayat ke 4 surat Al Buruj. Terima kasih:)

    BalasHapus
  10. Cha,, sering aeringlah berkisah, jarang sekali kita dengar riwayat tauhid yang penuh pelajaran ini. Apalagi menyambung dari isi alquran, sungguh bagus lah bila disampaikan lewat audiovisual. Terimakasih

    BalasHapus
  11. Baru tau awak ada cerita Dzu Nuwas ini lho hehe ketauan dah lama gak liqo-an, menariknya Kaisar Romawai turut membantu melawan kekejaman melalui Raja Habasyah untuk mengusir Dzu Nuwas, bukan hanya pelajaran ttg tauhid saja, tapi ada pelajaran ttg HAM di sini, cmiiw :)

    BalasHapus
  12. Masya Allah. Cakep kk. Kegiatan KK (Kajian Keluarga). Ketika baca ini baru tau kisah Dzu Nuwas. Terus, agak merinding juga ketika seorang ibu yang bimbang karena bayinya. Kemudian, atas izin Allah bayi tersebut yang menguatkan ibunya.

    Masya Allah.
    Allah Maha Kuasa.

    BalasHapus
  13. Dzu Nuwas nasibnya sama ya dengan Firaun, tenggelam di tengah laut. Itulah akibat berbuat kejam dan keji kepada orang-orang yang memiliki iman kepada Allah.

    BalasHapus
  14. Wah salut nih sama mba-nya 😁 semoga Istiqomah ya mba dg KK-nya. Memang ya, yg bathil akan musnah pada masanya 😊

    BalasHapus
  15. Menarik banget sirohnya mak. Begitulah orang yang sombong dan kejam, Allah janjikan kebinasaan. Pengen cobain kajian keluarga kayak mak icha lah. Doakan kami bisa yaa

    BalasHapus

Jangan diisi link hidup ya kawan-kawan ☺️