Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Abrahah Al Ashram dan Pasukan Gajah

 

Abrahah al ashram dan pasukan Gajah

Masih ingat dengan kisah Ashabul Ukhdud ? Seorang penguasa Dzalim yaitu Dzu Nuwas yang akhirnya mati karena diserang pasukan yang dikirim dari Habasyah. Pasukan yang dikomandoi oleh Aryath berhasil menaklukan Dzu Nuwas. 

Dikisahkan bahwa Aryath kemudian menjadi gubernur di yaman. Abrahah melakukan penyerangan dan akhirnya menggantikan Aryath. 

Awalnya Penguasa Habasyah marah karena Abrahah berani tidak mengirimkan Upeti. Dengan lantang penguasa Habasyah bersumpah akan menginjak-injak tanah Yaman dan memangkas kuncir Abrahah. 

Abrahah yang pintar lalu mengirimkan upeti lengkap dengan sebuah surat, ia menyertakan sekarung tanah Yaman beserta kuncir rambut miliknya. 

Ia mengatakan untuk mempermudah paduka dalam melaksanakan sumpah, ia mengirimkan tanah Yaman untuk diinjak-injak dan juga kuncir miliknya agar paduka tidak perlu repot datang ke Yaman. 

Penguasa Habasyah tertawa puas dengan penghiburan dari Abrahah. Untuk membuat penguasa menyukainya Abrahah pun banyak membuat proyek raksasa. Seperti dam untuk pengairan dan juga Gereja Besar untuk menyaingi Kakbah. 

Kenapa? Ia melihat seluruh bangsa Arab selalu melakukan perjalanan ke Kakbah Mekah untuk beribadah. Hal ini membuat Mekah mendapat banyak penghasilan karena selalu didatangi banyak kabilah. 

Untuk membangkitkan perekonomian di Yaman ia pun membangun gereja yang amat besar agar orang Arab tidak perlu jauh melakukan perjalanan ke Mekah. 

Saat gereja besar sudah berdiri di Sana'a, seorang pemuda Quraisy datang dan buang air besar di dalamnya karena geram dengan rencana Abrahah. Ada pula kisah lain yang menyebutkan bahwa sekelompok pemuda Quraisy yang membakar gereja tersebut untuk membuktikan kekeramatannya. 

Abrahah murka. Akibatnya ia pun memaksa seluruh kabilah di Semenanjung Arab agar berhenti ziarah ke Kakbah dan hanya mendatangi gereja Al Qullays miliknya.

Namun para kabilah tak menghiraukannya. Akhirnya ia pun berencana menghancurkan Kakbah yang menjadi saingan gerejanya. Ia mendatangi Dzun Nafar, pemimpin Arab di Yaman. Dengan mudah Abrahah mengalahkannya hingga tewas. 

Kabilah-kabilah yang ia lewati pun ketakutan, dengan gelar Al Ashram menambah rasa takut yang ada pada mereka. Sesampainya di Khats'am, Nufail Ibn Habib dengan beberapa kabilah melawan Abrahah. Namun Nufail pun akhirnya dikalahkan dan dijadikan penunjuk jalan hingga di Thaif. 

Sesampainya di Thaif, Abrahah mendapatkan penunjuk jalan yang bernama Abu Rughal. Namun sebelum sampai di Mekah, sekitar Mughammis Abu Rughal meninggal dunia. 

Dari Mughammis, sampailah Abrahah ke Tihamah Aswad. Penduduk tidak kuasa melawan, semua harta benda mereka dirampas. Termasuk unta 200 ekor milik Abdul Muthalib (kakek Nabi Muhammad SAW). 

Abrahah mengutus Hanathah untuk menemui Abdul Muthalib. Abdul Muthalib pun menemui Abrahah kemudian. Abrahah heran karena Abdul Muthalib tidak memohon agar Kakbah tidak dihancurkan. Malah ia hanya meminta 200 ekor untanya dikembalikan. 

Abdul Muthalib menjawab "unta 200 ekor itu milikku, aku hanya bertanggungjawab pada unta-unta tersebut. Sementara Kakbah milik Allah. Biarlah Ia yang menjaga dan menyelamatkannya"

Abrahah semakin besar kepala. Abdul Muthalib pun membawa semua kabilah untuk sementara mengungsi ke atas bukit. 

Sementara itu, Mekah sudah sunyi senyap, Abrahah pikir menghancurkan Kakbah adalah perkara yang mudah. Ia sudah membawa gajah-gajah terbaik dari Afrika. Gajah yang paling besar adalah tunggangannya. Dalam benaknya, hanya perlu mengikat keempat sisi Kakbah dengan rantai besi di masing-masing satu kaki dari 4 gajah maka dengan mudah Kakbah akan hancur. 

Namun, sebelum sampai di Mekah, gajah-gajah enggan melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba sekawanan burung Ababil melempari pasukan Abrahah dengan batu dari neraka. Habislah Abrahah dan pasukannya bagai daun yang dimakan ulat. 

Abdul Muthalib dan para kabilah tidak pernah melihat pasukan Abrahah lewat. Ternyata jawabannya tertulis dalam Surat Al Fiil (Gajah, Al Qur'an, surat ke 105). Pada tahun ini dinamakan tahun Gajah, di tahun itu pula nabi Muhammad lahir. 


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَلَمۡ تَرَ كَيۡفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصۡحٰبِ الۡفِيۡلِؕ

اَلَمۡ يَجۡعَلۡ كَيۡدَهُمۡ فِىۡ تَضۡلِيۡلٍۙ

وَّاَرۡسَلَ عَلَيۡهِمۡ طَيۡرًا اَبَابِيۡلَۙ

تَرۡمِيۡهِمۡ بِحِجَارَةٍ مِّنۡ سِجِّيۡلٍ

فَجَعَلَهُمۡ كَعَصۡفٍ مَّاۡكُوۡلٍ

"Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?"

"Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?"

"dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong."

"yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar"

"lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)."


 

blogger parenting
blogger parenting Emak anak 5. belajar terus jadi istri dan emak yang baik..

6 komentar untuk "Abrahah Al Ashram dan Pasukan Gajah"

  1. Merinding membaca kisah Abrahah ini ... sebuah bukti bahwa kakbah itu memang Allah jaga ... masya Allah.

    BalasHapus
  2. Mba Icha, saya jadi diingatkan detilnya, kisah yang tertulis dalam Surat Al Fiil - Al Qur'an, surat ke 105, mengapa dinamakan tahun Gajah, tahun dimana Nabi Muhammad SAW dilahirkan. Terima kasih sudah membagikan kisahnya:)

    BalasHapus
  3. Masya Allah Mekah bener2 dijaga langsung Allah hingga sekarang ya mba...
    Kota suci umat islam dimana non muslim dilarang masuk (gusti yeni)

    BalasHapus
  4. Dari cerita Abrahan ini bisa belajar bahwa harta benda milik kita harus dilindungi dan milik Allah pasti Allah yang jaga ya, Mba. Makanya Kabah tidak bisa dihancurkan karena Allah memelihara dan menjaganya.

    BalasHapus
  5. Masya Allah makasih mbak untuk kisahnya. Jadi mengingatkan untuk hidup lebih baik lagi.

    BalasHapus
  6. Alhamdulillah diberi kesempatan Allah nemu postingan dr Mba dan jadi tahu kisah ini . Barakallah

    BalasHapus

Jangan diisi link hidup ya kawan-kawan ☺️