Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

15 Cara Mendidik Anak Usia Dini


Dalam undang-undang sistem pendidikan Nasional, pengertian anak usia dini adalah anak dengan rentang usia antara 0-6 tahun. Anak usia dini perlu dididik menjadi pintar dan mandiri sesuai dengan perkembangan usianya. 

Kenyataannya, mendidik anak usia dini itu tidak semudah yang dibayangkan. Meskipun berada di usia yang sedang lucu-lucunya, bukan berarti semua emak bisa sabar dan waras dalam mendidik anak dalam rentang usia tersebut. 

Padahal, anak di bawah 6 tahun adalah manusia yang mengalami perkembangan otak yang pesat. Yang akan selalu mengingat apa perlakuan emaknya sekaligus membentuk kepribadian anak tersebut di masa mendatang.

Saya, saat menghadiri acara parenting dari sekolah si tengah, bertemu dengan narasumber dari dinas pendidikan yang memberi 15 cara mendidik anak usia dini. Kenapa materi tersebut diberikan? Karena banyak emak yang belum paham bagaimana mendidik anak di bawah umur 6 tahun. 

Di bawah ini akan dijabarkan bagaimana cara mendidik anak usia dini.

1. Prioritaskan pendidikan agama

Kenapa pendidikan agama? Karena agama adalah pondasi awal pembentukan karakter anak. Agama mengatur semua sendi kehidupan manusia. Agama perlu diajarkan sedini mungkin. 

Dalam Islam, sejak dalam kandungan sebaiknya emak selalu mendidik anak dalam rahimnya. Caranya? Tentu dengan beribadah. Anak akan mendengar setiap bacaan Al Qur'an sang emak, dan akan juga merasakan bagaimana posisi-posisi emak ketika shalat. Dalam kandungan pun anak dibiasakan untuk terus diajak berkomunikasi dengan baik.

2. Menghargai perilaku anak 

Anak usia dini sangat wajar melakukan kesalahan. Karena perkembangan motoriknya masih dalam perkembangan. Jadi, ketika anak melakukan sesuatu yang baik, sekecil apapun, sebaiknya dihargai. Diberi apresiasi. Hanya dengan memuji sang anak, anak akan besar hatinya dan tumbuh rasa percaya diri.

Lihatlah anakmu Mak, usia 2 tahun bisa memakai sepatu atau sandal sendiri tanpa terbalik adalah sebuah prestasi. Lihat kanan kiri temannya, masih banyak yang suka terbalik memakai sandalnya.

Atau lihatlah ketika si kecil usia 4 tahun mengambilkan adiknya minum. Di luar sana, masih banyak rekan sebayanya yang masih merengek minta ambilkan minum. Jadi, jangan lupa untuk mengapresiasi setiap kebaikannya ya..


3. Memahami sifat dan karakter anak

Antara si sulung dan bungsu tentu memiliki sifat yang berbeda. Bahkan anak kembar pun terkadang ingin diperlakukan dengan berbeda. Artinya, jangan pernah membandingkan anak dengan teman atau saudaranya. Apalagi membandingkan anak dengan dirinya. 

Kadang kita tak sengaja membandingkan anak dengan dirinya sendiri. Contoh, "Dulu kamu penurut sekali sama mama, sekarang kamu nakal!" 
Membandingkan anak dengan orang lain ataupun dirinya bukan membuka kesadaran anak usia dini. Namun memberinya rasa bahwa emak tidak menerima ia apa adanya. Rejected. 

4. Memanfaatkan momen bersama anak

Anak usia dini ingin selalu bersama orangtuanya. Karena anak usia dini merasa orangtua adalah dunianya. Jangan pernah bosan diikuti melulu oleh anak kita. Suatu hari emak akan merindukan selalu diikuti oleh si kecil ketika ia sudah memiliki dunianya sendiri.

Bagi orangtua yang bekerja, manfaatkan akhir pekan untuk membawa anak ke taman atau berkegiatan bersama. Hal ini akan membuat bonding antara anak dan orangtua semakin dekat.


5. Luangkan waktu untuk mendidik

Meskipun anak sudah masuk usia playgroup atau TK bukan berarti emak menyerahkan seluruh pendidikan anak di sekolah. Sekolah hanya lah sarana anak belajar. Belajar yang utama adalah di rumah bersama orangtuanya. 

Mendidik anak juga tidak mesti berdiri di depan seperti guru dalam kelas. Emak bisa menyelipkan pesan moral ketika membacakan anak sebuah buku, atau memberikan pengajaran ketika sedang story telling sebelum mereka tidur. 

Anak usia dini sangat suka terhadap cerita. Mereka lebih mudah menerima pengajaran melalui sebuah cerita seru dibandingkan dengan nasehat satu dua kalimat.


6. Mengajarkan sikap disiplin

Disipilin diajarkan sedini mungkin. Sebagaimana kita lihat di negara maju seperti Jepang. Anak-anak diajarkan untuk hidup disiplin. Salah satu cara adalah mengajar anak untuk antri. Mengajari anak antri bukan sekedar melalui kata-kata kita saja. Tapi juga action alias perbuatan kita. Ketika kita bicara antri, jangan pernah memotong antrian ketika sedang beli sarapan di pagi hari, minta didahulukan padahal datangnya belakangan. Jangan pula menerobos lampu merah karena anak akan ingat bahwa emak melanggar peraturan. 


7. Memberikan tauladan yang baik

"Hei kamu buang sampah pada tempatnya ya.." pesan emak pada anaknya. Namun di lain kesempatan si emak suka buang sampah di pinggir jalan, lengkap dengan spanduk bertuliskan "yang buang sampah di sini, miskin 7 turunan"

Tentu kontradiksi dengan apa yang emak ajarkan. Atau ketika emak ngomong "shalat kamu sana.." sementara emaknya gak shalat. Anak usia dini lebih suka melihat apa yang kita lakukan daripada apa yang kita katakan. Makanya anak yang terbiasa melihat emaknya shalat, di usia 2 tahun akan suka memperagakan sujud ketika emaknya shalat atau ketika mendengar azan berkumandang.


8. Meningkatkan efektivitas dengan berkomunikasi

Ada tipe orangtua yang pendiam. Namun ketika memiliki anak, kita tidak bisa diam ketika berkumpul dengan mereka. Ajak anak untuk selalu berbicara. Hal ini akan membuat anak tidak enggan menceritakan semua cerita yang dialaminya tanpa merasa takut.

Hal ini menjadi nilai lebih karena anak menjadikan kita sebagai teman terpercayanya. Sehingga suatu saat anak tidak akan mencari orang lain untuk bertanya sesuatu yang sifatnya sensitif apalagi mencari sumber jawaban yang tak terpercaya.


9. Sabar dan ikhlas

Tidak ada anak umur 2 tahun yang tidak menumpahkan air. Bahkan hingga umur 6 tahun kita akan sering menemukan air yang bercecer di sekitar tempat minum. Yang kita lakukan hanya mengingatkan anak untuk mengelap air yang tumpah. Intinya adalah tanggung jawab.

Tidak usah marah berlebihan. Sabarlah dalam mendidiknya. Kita tak pernah tahu bagaimana saat kita tua nanti. Emak yang sabar saja belum tentu akan diperlakukan dengan baik oleh anaknya. Apalagi emak yang dalam ingatannya adalah emak yang garang.

10. Mengajarkan anak untuk aktif berdiskusi

Diskusi menjadikan anak sebagai problem solver. Dimulai dari hal yang ringan. Misalnya, ketika langit mulai gelap kita ajak anak untuk berpikir dengan bertanya 
"Hari sudah gelap, berarti hujan sudah mau turun ya.. pakaian sudah diangkat belum ya?"

Maka anak akan memeriksa pakaian di luar. "Belum ma.." katanya. Lalu ajak anak untuk bekerja sama "yuk kita angkat pakaian bersama ya.."

Di lain kesempatan ajak pula untuk memberi ide ringan misalnya "Besok enaknya masak apa ya?" 

Atau "nanti beli kado apa ya cocoknya buat temen kamu yang besok ulang tahun?" 

11. Orang tua harus menjadi idola anaknya

Menjadi idola anak susah-susah gampang. Di usia pra sekolah tidak usah tanya, engkau adalah dunia anakmu Mak! Apapun yang engkau katakan ia akan percaya. Makanya hati-hati ketika berbicara di depannya. 

Nanti di usia sekolah, ia akan mulai berkata "kata Bu guru, gak begitu ma.." 
Idolanya bergeser ke ibu guru.

Ketika lebih besar lagi, ia akan percaya pada apa yang temannya ucapkan. Maka cara menjadi idola anak pertama sekali adalah menjadi jujur dan tepat janji. Anak yang tidak pernah dibohongi akan selalu percaya pada semua kata-kata orangtuanya. 

Selain itu, selalu jadi superhero untuknya ketika ia mengalami kesulitan. Maka ketika kita selalu ada, tentu akan dicintai dan diidolakan oleh anak kita. Sssst, ayah! Ini caranya agar dicintai anak!

12. Mengajarkan sikap hormat

Gak jarang, baca berita atau nonton di tivi, guru yang dipidanakan. Bahkan beberapa ada yang tak segan memukul gurunya. Bisa jadi orangtuanya lupa mengajarkan sikap hormat kepada orang yang lebih tua. 

Jangan sampai terjadi, ketika guru pun dilawan nanti di masa yang akan datang, ia pun akan melawan pula pada orangtuanya.


13. Buang kebiasaan menggunakan kata "jangan"

Bukan saya melarang penggunaan kata jangan. Pada anak usia dini, kata jangan itu belum begitu dipahami artinya. Seringnya mereka tidak merespon kata "jangan". Karena mereka belum sepenuhnya mengerti apa itu jangan.

Di usia lebih dari 6 tahun, sudah bisa dipahami. Maka ketika kita memberi instruksi pada anak usia 2 tahun yang bermain air di kamar mandi, bukan mengatakan "jangan main air..." Tapi katakan saja "yuk keluar dari kamar mandi.."


14. Jangan selalu menuruti semua keinginan anak

Anak usia 2 tahun mulai pandai menunjuk ini dan itu. Apalagi ketika usia sekolah di paud. Anak terkadang minta dibelikan mainan tanpa peduli mainan itu baik atau cocok untuknya. 

Anak sedini mungkin harus tau bahwa apa yang dimintanya adalah kebutuhannya. Bukan sekedar keinginan. Ini akan membentuk kepribadian anak yang cermat dan hemat. Anak juga terhindar dari manja karena selalu mendapat apa yang ia inginkan.


15. mengajarkan anak untuk memilih pergaulan yang baik.

Jangan larang anak untuk bergaul. Namun ajari caranya bagaimana memilih pergaulan yang benar. Anak usia dini suka bersosialisasi. Mereka senang mendapat teman baru. Namun ada beberapa yang sering dikhawatirkan oleh emak. Misalnya ketika anak pulang, ia mendapat kosa kata baru yang terlarang. 

Ajari anak untuk bersikap, apa yang harus dilakukan ketika temannya melakukan kesalahan. Apabila anak sejak dini pandai mengkoreksi perlakuan teman, mudah-mudahan anak terhindar dari perundungan atau bully. Selain itu anak juga pandai menjaga diri.


Demikian 15 cara mendidik anak usia dini. Tentu berbeda dengan mendidik anak yang usianya lebih matang. Kalau kamu Mak, bagaimana mendidik balita atau anak usia dini di rumahmu?
blogger parenting
blogger parenting Emak anak 5. belajar terus jadi istri dan emak yang baik..

74 komentar untuk "15 Cara Mendidik Anak Usia Dini"

  1. Cocok nih Infonya. Kebetulan anak ke dua saya masih usia dini. Bisa sembari diaplikasikan. Makasih Mbak Infonya.

    BalasHapus
  2. Betul banget mbak. Prioritaskan ilmu agama dalam mendidik anak. Insya Allah semua akan berjalan lancar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yap bener banget ya mbak, pentingnya agama diatas segalanya. karena itu modal awal kita mendidik anak-anak.

      Hapus
  3. Aakkk pokoe kalau una udah nikah dan punya anak, una bakal sering mampir ke blog Mak Ali 😁

    BalasHapus
  4. Setuju semua wis. Ketok palu.

    Aku sedikit menyesali masa usia dini kedua anakku yang nggak memperoleh perhatian penuh karena aku bekerja. Berangkat pukul 05.00, rata-rata tiba di rumah pukul 22.00. Sampai di rumah capeknya minta ampun. Rasanya hanya cukup untuk mandi, ganti baju, tidur sebentar, menyusui bayi, dan pumping.

    Tapi, lebih baik terlambat daripada nggak sama sekali, ya. Bonding antara orangtua dan anak baru aku bangun kembali pelan-pelan sekitar tiga tahun terakhir. Sulung waktu itu berusia 7 tahun dan bungsu 5 tahun.

    InsyaAllah, masih bisa aku kejar untuk menjadikan mereka anak-anak yang shalih shalihah.

    Terima kasih sudah mengingatkan lagi ya, Mom ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak ada cerita ibu yg gagal mba. Yang ada adalah ibu yang terus belajar dan terus memperbaiki diri. Tetap semangat Mba Mel.

      Hapus
  5. Jadi ibu harus selalu berproses menjadi idol buat anak2 ya mbak. Poin-poin yang mbak share self reminder buat saya ini.

    BalasHapus
  6. Reminder ini buat para orangtua yang putra-putrinya sedang di usia dini. Komplit sekali.
    Memang mendidik anak kita sesuaikan dengan usia mereka, agar tumbuh kembangnya sesuai masanya.

    BalasHapus
  7. Tahun ini anak pertama saya 4 tahun dan memang pondasi yang kami berikan adalah pendidikan agama terlebih dahulu. Makanya anak saya insya Allah akan dimasukkan ke TPQ. Pas 5 tahun baru dia boleh masuk TK, lanjut 6 tahun masuk SD (swasta, jika memang anaknya sudah mau sekolah), atau tunggu dulu 7 tahun sampai usia masuk SD negeri.

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. Semoga Saya sebagai ayah juga bisa mengaplikasikan kelimabelas poin tersebut dengan keikhlasan

    BalasHapus
  10. Punya dua anak yang masih balita, ya allah ternyata tugas saya sebagai orang tua masih banyak yang belum maksimal. Artikel ini keren banget, makasi mba ilmunya ^^

    BalasHapus
  11. Penting banget itu poin-poinnya mak. Anak usia dini adalah yang paling penting untuk dibersamai, agar karakter-karakter baik bisa ditanamkan sejak kecil dan menjadi kebiasaan baik juga saat kelak mereka dewasa nanti.

    BalasHapus
  12. Bagian ini nih:

    Jangan pula menerobos lampu merah karena anak akan ingat bahwa emak melanggar peraturan.

    Banyak yang suka lupa. Misalnya anak dibuatkan akun medsos padahal belum waktunya punya akun medsos karena minimal usia 13 tahun. Suka terlupa ada hal mengajarkan anak tentang meenaati aturan di sini.

    BalasHapus
  13. Aku jadi tertampar sendiri soal ini <>.
    Makasih Mbak tips-tipsnya. Kebetulan anakku memang lagi usia PAUD. jadi bener-bener harus ekstra sabar

    BalasHapus
  14. iya bener banget nih tipsnya. Sekarang anakku udah 17 tahun, jadi keinget-inget waktu dia kecil gimana, thanks sharingnya mba ^_^

    BalasHapus
  15. Setelah ku baca semua poinnya, aku merasa beruntung sebagai seorang anak memiliki orang tua yang bijak dalam mendidik anak seperti yang Kakak sebutin di atas. Ya, aku bisa berada di jalan yang benar sekarang (hehe) karena didikan orang tuaku. Semoga makin banyak orang tua di luar sana yang ngukuti tips ini supaya anak Indonesia ke depannya senakin berakhlak baik dan berintelektual bagus. Aminn.

    BalasHapus
  16. Poin-poinnya ngena banget dan aku setuju akan hal itu kk. Soalnya itu juga yang kami lakukan pada anak-anak kami. Walaupun teranyata gak mudah juga dalam mengaplikasikannya.

    BalasHapus
  17. Salah satu trik cara mendidik anak adalah ortu harus siap mendengarkan tanpa men-judge (apalagi langsung memarahi) si anak ...

    BalasHapus
  18. Bagus sekali tipnya, Mbak Icha. Jadi memang orang tua harus lebih menjadi teman anak, jadi bisa memahami anak. Soalnya kan memang wajar anak-anak usia segitu melakukan kesalahan, tapi kadang langsung dicap nakal, lalu lahirnya berbagai aturan ini dan itu. Apalagi anak-anak kan peniru ulung.

    BalasHapus
  19. Mengajarkan anak-anak kita sejak usia dini memang harus ya kak, jadi mereka tahu apa yang harus dan tidak untuk dilakukan.

    Terkadang mulut ini terlalu sering bilang "jangan" terimakasih banyak ilmu nya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  20. Maksih ya kak ca,aku save nih,butuh banget asupan tulisan gini untuk mempermudah mendidik anak2 ku

    BalasHapus
  21. banyak remider buatku nih..Tips yang lengkap cara mendidik anak usia dini.
    Dulu pas jaman anak sulung, sering berbeda pedapat sama suami, dia cenderung menuruti maunya anak..maklum anak ini kami tunggu karena bayi pertama meninggal dunia, dan suami dulu hidupnya dari keluarga yang susah jadi dia enggak mau anaknya susah. Jadilah kadang loss aja anak minta apa..malah aku yang sering ngingetin biar enggak kebablasan nurutinnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah sama mba, anak pertama saya juga meninggal.

      Hapus
  22. menggunakan kata positif
    jadi kita terbiasa untuk menghindari kata jangan
    terbiasa untuk berkata baik
    terbiasa untuk mencari alternatif lain
    dampaknya, si anak mendapatkan hal2 positif terus dari orangtuanya

    BalasHapus
  23. yaa susah susah gampil ya mak...
    Mendampingi anak usia dini ini.
    Moga moga emaknya ini bisa tetap menjaga kewarasan ketika mendampingi mereka

    BalasHapus
  24. Setuju banget anak itu tidak gujuk - gujuk menjadi besar dan pandai bersopan santun. Ada proses belajar mengajar yang amat krusial. Salah asuhan dimasa kecil susah memperbaikinya dimasa depan

    BalasHapus
  25. 15 tipsnya keren. Semoga para orang tua yang memiliki anak usia dini bisa mencermati tips-tipsnya...

    BalasHapus
  26. Mantabs kak tips2nya
    Nanti awak terapkan kl punya anak. Amiin hehe

    BalasHapus
  27. Noted nih mba untuk semua tipsnya cara mengajari anak usia dini, dan setuju banget salah satu yang awal harus diajarkan adalah ajaran agama ya sebagai pegangan hidup dia dan saya sebagai orangtua pun terus belajar dan belajar jadi orangtua yang baik

    BalasHapus
  28. Well noted smua nihh Icha... Jd reminder terus soalnya lg punya Ocean yg sdg diajari tiap saat. Sekarang dia lg belajar memberi pakai tangan cantik atau tangan kanan hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. mendidik anak memang dari usia dini ya Cha.. ibarat membengkokkan pohon pepaya lebih mudah itu dari dia masih kecil. Kalau besar udah gampang patah

      Hapus
    2. Kami sedang sibuk2nya mendidik anak2 nih, walaupun tinggal seorang yang berusia dini tp sekalian biar abang dan kakaknya juga selalu diingatkan hehe

      Hapus
  29. Bermanfaat Mba, sebagian besar sudah saya lakukan dan sebagian jadi pengingat nih :D
    Yang agak berat tuh menjadi idola bagi anak, yang dibanggakan, yang diharapkan, yang diandalkan, tanpa harus membuat anak malah jadi ketergantungan pada kita sebagai ortu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sabar dan ikhlas juga kunci utama bagi kita, kadang saya berpikir, berat juga ya kerjaan kita jadi ibu, sementara kalau udah gede mereka pergi.
      Sungguh mamak ga tahu bersyukur hahahaha

      Hapus
  30. Dari 15 item, point sabar paling susah 😁😁😁
    Apalagi kalo berbareng 4 anak yang jaraknya cuma setahun 😁😁😁

    BalasHapus
  31. Mendidik anak, susah susah gampang ya pastinya hehehe. Terima kasih buat tulisannya mbak, saya jadi belajar banyak untuk persiapan kalau punya anak

    BalasHapus
  32. Aku sepakat sama ke 15 poinnya. Aku udah menerapkannya ke anakku dan sampai sekarang masih dijalankan. Semoga kita berhasil mendidik anak-anak kita hingga menjadi anak2 yang takut Tuhan dan sukses dunia akhirat 👍

    BalasHapus
  33. Oh ya tambahan sedikit. Ini buat perenungan saya sih sebenarnya.

    Jadi kadang orang dewasa suka menertawakan pertanyaan (dan pernyataan) polos dari anak karena dianggap lucu dan gemesin. Hal ini sebaiknya dihindari karena bisa mematikan kreasi, ekspresi, dan daya pikirnya. Jika itu pertanyaan, jawab sungguh-sungguh. Jika itu pernyataan, perkuat dengan kalimat yang positif. So, biar gemes kaya apa juga, sebaiknya menahan diri untuk tidak menertawakan.

    BalasHapus
  34. Memang perlu sekali mendidik anak sejak usia dini apalagi zaman sekarang ya kak,walaupun aku blm nikah wkwkwk. Soalnya kuliat aja anak zaman now tuh lebih ngeri mendidiknya PR buat para orang tua. Aku pernah liat loh tetanggaku punya anak kecil dan dia selalu main gadget, suatu hari entah knp dengan gadgetnya atau memang diambil,nangis loh sianak sampai gegerungan ya Allah .

    BalasHapus
  35. Informasi yang sangat berguna nih. Sebagai calon ayah semoga dapat di terapkan kepada anak-anak saya kelak.

    BalasHapus
  36. saya bersyukur bisa membaca ini, saya bookmark artikelnya. Mudah-mudahan bisa segera dikaruniai anak oleh Allah, biar bisa praktekin ilmu dari Mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiiin. Semoga segera diamanahkan Allah utera/ puteri soleh solehah yaaa Da Fad. Jadi orang tua itu memang gak ada sekolahnya. Anak itu yg jadi guru kita. Semangattt.

      Hapus
  37. Thanks for sharingnya ya Mbak. Bermanfaat sekali nih. Memamg ya anak2 lebih suka mencontohkan apa yang kita perbuat daripada yang kita katakan. Anak saya usianya baru setahun lebih tapi sudah pintar meniru apa yang dilihatnya.

    BalasHapus
  38. Sabar dan ikhlas, kunci banget itu dalam pengasuhan dan pendidikan anak yah.

    BalasHapus
  39. Aku jadi ingat petuah Ibuku. Punya anak itu gampang, mendidiknya yg susah. Harus ekstra sabar tp juga harus tegas dan disiplin.

    BalasHapus
  40. Setuju kalau pendidikan agama harus ditanamkan sejak dini. Biar berasa bukan beban dan males2 ibadah nnti pas udah gede. Selain itu pendidikan karakter ya mbak.


    Bagus artikelnya buat dibaca yang masih single kayak aku. Buat bekal.hehe

    BalasHapus
  41. Dahulukan adab sebelum ilmu, makanya ilmu agama harus dipelajari nomor 1. Iya kan.... Bagus nih ilmunya, bisa diterapkan ke anak2 nanti.

    BalasHapus
  42. Untuk menghilangkan kata "jangan" ini memang tidak mudah, karena mungkin sudah menjadi kebiasaan, tapi sebagai orangtua kita tetap harus belajar bagaimana cara terbaik mendidik anak. Masih suka keceplosan kata jangan :)

    BalasHapus
  43. Semua orang tua pasti sayang anak, bahkan untuk melarang pun kadangkala ga tega untuk berkata "jangan"

    BalasHapus
  44. Banyak cara untuk mendidik anak, ya. Orangtua bisa pilih yang terbaik dan sesuai kebutuhan. Kalau aku justru berharap pendidikan atau ajaran agama di sekolah bukan suatu kewajiban, mungkin bisa jadi mata pelajaran pilihan saja. Tapi kayanya mustahil sih di Indonesia :)))

    BalasHapus
  45. Poin2nya penting banget ini mak, setuju bgt pendidikan agama tetep nomor satu

    BalasHapus
  46. Iya menanamkan nilai agam poin pertama memang, dan disini pentingnya orgtua bekerjasama dan khususnya ibu agar selalu fresh agar tetap waras menyikapi beratnya tanggung jawab.

    serius tapi santai, santai tapi serius dalam mendidik anak memang ga mudah.

    smg kita selalu sehat dan juga anak anak dan selalu mendapat bantuan ditiap kesulitan, Amin.

    BalasHapus
  47. Point-pointnya sama saja. Hanya saya lebih simple lebih ke belajar karakter baik dan mandiri. Lainnya biar ia eksplorasi sendiri. Orang tua hanya membimbing dan mengarahkan

    BalasHapus
  48. Saya harus banyak belajar mendidik anak sedini mungkin, karena tahun ini sudah saatnya punya anak di tahun 2020 ini.

    BalasHapus
  49. Kalau ke 15 tips itu semua benar-benar diterapkan, hasilnya pasti luar biasa. Sayang beberapa belum aku terapkan sewaktu anak-anak masih kecil suli

    BalasHapus
  50. Untuk poin pertama saya setuju sekali sebagai warga muslim. Jika anak lebih dekat dengan agama, perilakunya sangat dijaga. Begitulah yang saya lihat realitanya

    BalasHapus
  51. Menjadi teladan dan sabar adalah dua hal yang masih keteteran di aku. Huhuhu... kudu terus belajar biar bisa menjadi orang tau yang baik. :'(

    BalasHapus
  52. Mendidik agama untuk anak di usia dini menurutku memang penting mba. Tapi memang tak mudah dan semoga kita juga selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anak

    BalasHapus
  53. Semua poin di di atas benar semua, khususnya untuk nomor 9 yang sangat perlu ditanamkan terus oleh ortu. Masih terus belajar juga saya.

    BalasHapus
  54. Anak usia dini berada dalam masa yang penting banget untuk perkembangan dan pertumbuhan, penting sekali memang untuk tau bagaimana cara mendidik yang benar agar nantinya ketika dalam usia sekolah bisa menerima pelajaran di sekolah dengan baik dan tidak terpengaruh lingkungannya

    BalasHapus
  55. Ah bener banget kak, disaat usia anak yg lagi lucu2nya justru disitu orang tua harus extra buat mendidik anak. Soalnya anakku skrg lagi masuk fase terible two 😂

    BalasHapus
  56. Tjakep deh tipsnya. Bisalah nih saya terapkan ke keponakan saya. Saat ini dia masih enam bulan umurnya.

    BalasHapus
  57. Ini penting banget untuk diketahui para mama muda. Karena memang masa paling pas untuk menanamkan nilai-nilai baik dalam hidup. Tfs mb..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget, biar pas gede udah ngerti dan paham terkait apa yang dilakukannya

      Hapus
  58. Bener banget sih, dari kecil emmang harus diajarin semaksimal mungkkin, mana yang baik maana yang buruk. Kalo udah gede nanti malah susah dibilangin hihi

    BalasHapus
  59. Sekilas kayak mudah, tapi masyaAllah prakteknya, kebayang kk anaknya banyak, Barokallah barokallah kak

    BalasHapus
  60. Terima kasih sharingnya Mba kebetulan saat ini sedang mendidik anak usia hampir 2 tahun dan memang banyak sekali tantangannya

    BalasHapus
  61. Agama, disiplin sama sopan santun emang jadi poin penting bagi aku di pendidikan anak usia dini. Kalau udah paham, insya Allah kedepannya akan mudah.

    BalasHapus
  62. Tips yang bermanfaat banget nih kak secara sbgai ortu pasti Ngin memberikan yg terbaik untuk sang buah hati jadi perlu banyak belajar ya bagaimana mengajarkan pendidikan anak sejak dini

    BalasHapus
  63. overall suka sama semua tipsnya tapi paling setuju jangan mengikuti selalu keinginan anak. apalagi kalo masih kecil banget, sebisa mungkin ortunya yang mengarahkan biar anak pilihannya cuma yang paling baik atau sangat baik, hihi.

    BalasHapus
  64. Banyak banget PR kita sebagai orang tua ya Mbak. Terutama mendisplinkan anak-anak, dan mengajari mereka aqidah. Thanks sharingnya Mbak.

    BalasHapus
  65. Terimakasih untuk artikelnya, sangat bermanfaat

    Jasa Sewa Gudang Jakarta

    BalasHapus

Jangan diisi link hidup ya kawan-kawan ☺️