Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menanamkan Rasa Malu pada Anak

 

Menanamkan Rasa Malu pada Anak

Malu sebagian dari Iman (HR. Bukhari)


Konten yang sempat heboh beberapa waktu lalu, tentang selebgram cewek yang berperilaku tak senonoh ketika makan es krim tayang juga di timeline Emak. Ketika lewat di beranda Emak, langsung dada ini bergemuruh.. Emak malu..

Kebayang perempuan itu, sebenarnya sedang menurunkan muru'ah dirinya. Namun konten dilakukan dengan suka cita tanpa canggung.

Memang ya netizen, luar biasa loh investigasinya.  Ternyata akun selebgram itu sempat tutup ketika dilaporkan oleh Ummi Pipik (istri alm.Uje). 

Beberapa saat lalu, tayang lagi donk. Lagi-lagi ternyata konten perempuan ini memang selalu memakai baju ketat dengan selalu ngezoom bagian dadanya.

Kadang jilbab yang dipakainya sengaja digeser biar gak nutupin dada. Padahal fungsi jilbab adalah menutupi aurat, bentuk tubuh sekaligus melindungi perempuan dari tatapan bukan mahram.

Yang lebih parah lagi, sering banget bikin konten di gym sambil angkat beban dengan legging yang membentuk tubuh bagian bawah. Bahkan lengkap dengan belahan bokong. Ya Allah akutu malu dibuatnya.

Belum puas dengan konten CUMA begitu, ada pula konten angkat beban namun dengan wajah dibuat sedang mengekspresikan perempuan sedang berhubungan dengan suami. 

Sejak kontennya jadi kontra, sering dipanggil podcast beberapa artis seperti Densu, Nikmir sampe dokter Richard Lee.

Kesampingkan Nikmir, yang jadi perhatian Emak adalah betapa melongonya Densu dan dokter Richard ketika mewawancarai ia tentang gaya berpakaiannya, tentang kontennya, dsb.

Perlu digarisbawahi, mereka laki-laki saja, apalagi Densu yang dulunya dikenal nakal, merasa bahwa konten yang dibuat perempuan itu merendahkan muru'ah dirinya. Namun dia tak merasa. 

Ketika ditanya, "ibumu berjilbab?" dia jawab iya. Lagi dengan canggih netizen tau bahwa bukan hanya perempuan ini yang begini. Bahkan adiknya pun memiliki konten yang sama. Baju ketat dengan pamer lekuk tubuh di gym menggunakan jilbab. Aaah ibu pengen tau sebenarnya reaksi ibunya seperti apa.

Punya satu anak perempuan yang kehilangan rasa malu gak kuat ngebayanginnya. Ternyata ibu itu punya 2 yang sama kelakuannya.

Ditanya Densu, "kau tidak merasa direndahkan ketika fotomu dijadikan bahan " masturbasi?". 

Ia cuma senyum sembari mengakui bahwa kontennya sering dijadikan bahan maksiat bahkan divideokan lewat DM ke akunnya. Lagi Densu melongo ketika ia mengaku bahwa ia tonton video DM yang gak cuma satu dan dia anggap hanya lucu-lucuan saja.

Pokoknya greget ngeliat podcastnya. Semoga anak kita selalu memiliki rasa malu dalam hatinya. 

Balik ke topik, ini dia tips menumbuhkan rasa malu pada anak.

Tips Menumbuhkan Rasa Malu pada Anak

Bukan hanya anak perempuan, anak lelaki pun wajib memiliki rasa malu. Rasa malu lah yang akan menghindarkannya dari dosa ingin bermaksiat.

Contohnya saja pemimpin kita. Banyak wakil rakyat yang kehilangan rasa malu ketika melakukan korupsi. Bahkan bansos! Bantuan untuk rakyat susah loh itu.

Maka benarlah ungkapan bahwa hilang malu berarti hilang iman.

1. Ajarkan Menutup Aurat

Rasa malu paling dasar adalah ketika membuka aurat. Secara benar dan syar'i pastinya. Bukan sekedar menutup namun mempertontonkan bentuknya layaknya cerita di atas.

Ingat gak, hadist Nabi tentang perempuan yang berpakaian tapi telanjang? Ancamannya gak main-main.. Tidak bisa mencium bau syurga padahal syurga itu dapat dicium baunya dari jarak yang jauh.

Menciumnya baunya saja diharamkan apalagi masuk ke dalamnya, naudzubillah mindzalik.. Semoga seluruh keluarga kita terhindar dari dosa ini.

2. Mengenal Adab

Secara umum, adab dibagi 3 nyakni adab kepada sang Khalik, adab terhadap diri sendiri dan adab kepada sesama manusia. 

Ketiganya harus diajarkan sesuai usianya. Adab ketika di rumah seperti mengetuk pintu kamar orang tua, berbicara yang sopan merupakan adab dasar. Ketika tidak dilakukan tanamkan malu karena belum lulus dalam adab dasar.

3. Mengenal Mahram

Penting bagi anak mengenal mahramnya, agar tau bagaimana bersikap sopan santun dan juga batasan dalam berpakaian pantas di depan mahram.

Ajarkan juga mulai dari kecil, untuk tidak bermudah-mudah dalam berboncengan kepada yang bukan mahram. Sehingga ada rasa malu untuk berdekatan dengan yang bukan mahram.

4. Mengajarkan Anak tanggungjawab 

Ajarkan anak tentang kewajiban apa yang diemban di rumah. Bagaimana juga bertanggungjawab atas kewajibannya. Tanamkan pula bahwa meninggalkan kewajiban adalah sebuah tindakan yang memalukan. 

5. Memberikan Teladan

Anak lebih mudah meniru tingkah laku kita ketimbang nasehat yang kita sampaikan. Maka dari itu, mulailah dengan menjaga batasan aurat kita di depan anak.

Mulai dengan memberi contoh tidak berhanduk berkeliaran di rumah, tidak pula menonton film yang banyak mempertontonkan aurat.

6. Mengajarkan bahwa Allah Selalu Mengawasi Kita

Ketika anak menonton, ajarkan untuk memilih tontonan yang baik. Ketika diberi izin menggunakan gadget, ingatkan untuk memilih konten yang baik.

Ingatkan bahwa Allah Maha Mengawasi. Maka salah satu rasa yang kita tampilkan adalah malu ketika Allah menyaksikan kita sedang bermaksiat.

Demikianlah beberapa tips untuk menumbuhkan rasa malu pada anak. Kalo kamu Mak.. Adakah tips lainnya? Kuy kita cerita di kolom komen ya..



“Keimanan dan rasa malu selalu beriringan dan bersama. Jika tercabut salah satu dari keduanya, maka tercabut pula yang lainnya”. (HR. Al-Hakim).


blogger parenting
blogger parenting Emak anak 5. belajar terus jadi istri dan emak yang baik..

6 komentar untuk "Menanamkan Rasa Malu pada Anak"

  1. Adab ini sesuatu yang mahal saat ini. Pepatah juga mengatakan kalau adab itu lebih "tinggi" dibanding ilmu. Jadi ya misal berilmu namun tidak memiliki adab bisa sangat berbahaya.

    BalasHapus
  2. Si selebgram itu jadi bahan juga buat saya untuk berpikir, Mbak ... tidak habis pikir saya ... bahkan Densu dan dr. Richard Lee yang non-muslim saja paham lho bagaimana sebaiknya perempuan berjilbab seharusnya. Alhamdulillah kelihatannya sudah sadar dan menyesal sih dia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mudah-mudahan benar-benar sadar ya mba Niar beliau itu.
      Sungguh memalukan perempuan memang, apalagi beliau berhijab.
      Naudzubillahi min dzalik

      Hapus
  3. Aamiin..semoga anak kita selalu memiliki rasa malu dalam hatinya. Hari gini PR ortu tambah berat , tapi jika sejak dini kita tanamkan nilai-nilai kebaikan di rumah juga kuatkan ibadah Insya Allah anak-anak akan paham mana benar dan salah . Makasih reminder dan tipsnya, Mba:)

    BalasHapus
  4. Mengenali mahram dan apa saja yang boleh dan nggak boleh dilakukan dengan orang yang bukan mahram insyaAllah memelihara rasa malu terutama setelah mendewasa. Terima kasih atas pengetahuannya, Mba.

    BalasHapus
  5. Sekarang ini rasa percaya diri punya arti ambigu dan kadang disalahartikan. Share sesuatu seenaknya di media sosial karena kemauan dan keinginan sendiri tanpa memperhatikan aspek lain. Kalau dinasehati malah menjawab kan yang punya medsos saya ya terserah saya..

    Adtaghfirullah

    BalasHapus

Jangan diisi link hidup ya kawan-kawan ☺️