Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Merawat Gigi Anak

 

Merawat Gigi Anak

"Mama... Sakit gigi.. " Rengek dek Ghazi anak kelima Emak. Tau gak, ini adalah kali pertama case yang Emak punya. Cukup bikin shock. 

Dibilang terlalu shock juga gak sih. Tau sendiri lah ya. Emak-emak sering punya perlakuan beda sama anak bukan karena emak-emak sengaja. Misalnya: pas anak pertama, terlalu higienis. Anak kedua agak longgar, anak ketiga sesuai kebutuhan, anak seterusnya menurun kualitas perlakuan Emak. 

Hayoo lah Emak mau ngaku aja. Gak baik memang begini, tapi kadang prioritas Emak kalo udah banyak jadi beda. Kalo anak pertama dijaga banget apa yang masuk ke dalam mulut. Kalo anak udah lima terkadang bisa beres rumah dengan benar, masak beres, cucian selesai, setrikaan udah rapi, mental terjaga itu udah sesuatu yang disyukuri banget. 

Sekali lagi ini bukan pembenaran ya mak.. Kadang gak sadar sih begini. Ditambah lagi berita Marie Kondo pensiun beberes ala Kon mari bikin Emak semakin gak punya motivasi 🤣. Ya Allah ini memang Emak kelewatan 😆😆. 

Kuy lanjut cerita gigi anak. Anak pertama Emak dijaga sampa dua tahunan gak makan gula-gula. Coklat pun karena kecolongan dikasih Atok (kakeknya).  Sejak punya gigi dibiasakan sikat pake gigi bayi, bahkan untuk jajan kemasan pun sering diminimalkan. 

Hihi anak keempat saja giginya masih rapi loh. Ini buktinya 👇



Memang gak heran kenapa di umur 3 tahunan giginya sudah ada yang berlubang.  Dek Ghazi waktu masih kecil dulu suka banget makanan permen, gula-gula, coklat, dan juga es krim.  Kalau makan permen itu bukan diemut doang tapi hanya hitungan detik digigit sampai habis. 

Biasanya itu juga gak cukup satu. Kenapa dikasih? Gak juga. Karena kami dulu sempat pindah dan mengelola warung, dek Ghazi leluasa ambil permen tanpa ketahuan. Tau-tau jajanan berupa permen sudah hampir habis setoples. Coklat pun begitu. Es krim apalagi.

Terasa sakitnya gigi baru dirasa setelah kami kembali lagi ke rumah ini. Emak pun langsung gercep melakukan beberapa tindakan. Nah sebelum mengobati sebaiknya memang pencegahan ya kan. 

Caranya tentu saja merawat gigi anak dengan benar. Kuy kita rawat sejak dini. 

Tips Merawat Gigi Anak

1. Cek Rutin ke Dokter Gigi

Sebagai upaya pencegahan memang sebaiknya cek rutin bertemu dengan dokter gigi. Minimal 6 bulan sekali ya mak. 

Hal ini bukan hanya untuk memeriksa gigi yang bermasalah tapi juga upaya untuk mengenalkan anak ke dokter gigi. Jangan sampe kenal pas sakit. Biasanya anak takut melihat peralatan dokter gigi. 

2. Ajak Sikat Gigi sebelum Tidur

Kenapa sih gak boleh melewatkan sikat gigi di malam hari? Karena bakteri lebih mudah berkembang saat kita tidur. Bakteri pun merubah sisa makanan menjadi asam sehingga mempercepat kerusakan gigi. Itulah kenapa menjadi berlubang. 

Pada bayi yang baru MPASI cukup bersihkan dengan kain kasa. Bayi yang sudah punya gigi sudah bisa menggunakan sikat gigi jari. Pada anak umur setahun sudah bisa diajarkan sikat gigi dengan benar menggunakan pasta.

3. Menghindari Makanan Manis

Gigi susu memang mudah sekali rusak. Bila anak terbiasa makan makanan manis seperti permen dan coklat, ajari anak lekas berkumur agar sisa gula tidak menempel pada gigi. 

Ternyata bukan cuma coklat dan permen loh Mak, tapi juga minuman kemasan. Kenapa? Kandungan gula pada minuman kemasan tidak baik buat anak sekaligus giginya. 

4. Biasakan Minum dengan Gelas

Tak jarang orangtua merasa praktis memberikan minum dengan dot. Resiko tumpah memang minim. Namun penggunaan dot tidak baik untuk pertumbuhan gigi anak dan juga meningkatkan akumulasi air liur yang merusak permukaan gigi secara perlahan. 

5. Ganti Sikat Gigi 3 Bulan Sekali

Mengganti sikat gigi secara berkala ada baiknya karena mengurangi perkembangan bakteri pada sikat gigi. Selain itu anak menjadi antusias memilih sikat yang ia suka. 

Ini bisa menaikkan kesadaran menyikat gigi. Selain itu ajarkan anak untuk memberikan pasta hanya sebesar biji polong. 

Nah itu beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua untuk merawat gigi anak. Namun bila sudah terlanjur sakit seperti dek Ghazi? Apa sih yang bisa dilakukan? 

Menangani Anak Sakit Gigi

Biasanya sakit gigi pada anak dikarenakan lubang pada giginya terisi sisa makanan. Beberapa hal yang dapat kita lakukan sebagai berikut:

1. Sikat Gigi

Sikatlah gigi anak agar sisa makanan keluar dari giginya yang berlubang. Bantu si kecil untuk menyikat dengan benar. 

2. Kumur Air Garam

Bila sakit tak kunjung reda, coba ajak berkumur air garam. Ingatkan agar tak tertekan ya mak. 

3. Oles Minyak Pala

Bila masih meringis juga, oleskan sekitar gigi dengan minyak pala. Atsiri pada minyak pala mengandung zat anti inflamasi yang dapat mengurangi nyeri. 

4. Ke Dokter Gigi

Konsultasikan masalah gigi berlubang yang dialami oleh anak kita. Biasanya dokter akan menutup sementara gigi yang berlubang agar makanan tidak singgah ke lubang gigi yang menyebabkan sakit berulang. 

5. Konsumsi Obat bila perlu

Dokter akan meresepkan obat, bila si kecil mengalami sakit gigi kembali. Obat ini tidak harus diberikan bila beberapa poin di atas sudah cukup meredakan giginya yang sakit. Bila langkah 1-3 tidak mempan bolehlah mengambil obat sebagai jalan terakhir. 

Yuk mak rawat gigi anak sedini mungkin karena mencegah memang selalu lebih baik dan lebih mudah dibanding mengobati. 

Cerita yuk di kolom komentar seputar pengalaman merawat atau menangani sakit gigi! 







blogger parenting
blogger parenting Emak anak 5. belajar terus jadi istri dan emak yang baik..

14 komentar untuk "Merawat Gigi Anak"

  1. Wah nggak kebayang repotnya kalau punya anak banyak. Aku baru punya anak dua sudah kerepotan (Zen)

    BalasHapus
  2. Selain kasus di atas, saya juga pernah ngalami anak yang suka ngempeng... kelihatannya remeh sih, tapi ternyata kata dokter gigi, ngempeng seharusnya dihindari, salah satunya kepada bentuk gigi..bukan masalah estetika tapi pada fungsi pengunyahan dan pelafalan bunyi, kalau gigi posisinya kurang tepat akan berpengaruh pada pengunyahan dan akhirnya pencernaan, sementara pada pelafalan akan berpengaruh pada komunikasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini bener kak. Alhamdulillah di keluarga besar penggunaan empeng dan dot terkadang tidak dianjurkan.

      Hapus
  3. Anakku juga gak dibiasain makan permen. Sesekali saja, kalaupun ngasih biasanya yang permen susu. Yah, walau permen tetep saja permen. Sampai sekarang giginya rapih dan gak pernah sakit gigi. Walau ada sedikit kerusakan untuk gigi bagian atasnya dan memang harus mulai rutin ke dokter nih.

    BalasHapus
  4. Sama ya menyebut kakeknya dengan Atok. Anak2 saya pun demikian menyebut ayah saya. Btw, urusan gigi ini kudu cek rutin ya ... selain anak2, gigi kita pun ... huhuhu ...tapi memang begitu sih kalau mau sehat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kami melayu kak.
      Di sana juga ada melayu kan kak?

      Hapus
  5. Anak kedua kami yang paling sering sakit gigi. Ya itu, kebanyakan makan permen. Bisa lagi makan permen dia ketiduran dengan permen msh di mulut.
    Solusi awak cuma ke dokter gigi. Gak paham solusi lain

    BalasHapus
    Balasan
    1. Disuruh kumur kumur pake air garam, eh dia telan air garamnya.. hadeuhhh..

      Hapus
  6. Sama kita ya,, anak bungsu br bermasalah giginya,, kakak abangnya relatif bagus² gak ada masalah. Makasih tips merawat gigi anaknya ya Mak Ali ^^

    BalasHapus
  7. Emaang ya bun anak pertama tuhh super hiegienis protektif dkk anak berikutnya mulai menurun hehehe toss aaah...

    Emang kudu aware sama gigi soalnya kalau sdh rusak susah kasian anak kelak dewasa (gusti yeni)

    BalasHapus
  8. So gigi anak ini amat riskan, sepele sih kedengarannya. Tapi kalau dibiarkan bisa fatal di masa depan a anak. Makanya nggak jarang anak sekarang giginya habis, kalau nggak giginya hitam berulat gitu

    BalasHapus
  9. Terima kasih tipsnya mba. Aku baruuuu aja nyabut gigi anak kemarin. Akhirnya dicabut deh 2 gigi bawah karena mulai ompong. Wkwkwk.

    BalasHapus
  10. Urusan gigi ini saya bener-bener kewalahan. Perawatan gigi anak memang kurang maksimal. itupun dia punya kebiasaan nyemil sambil tidur, suka makanan manis, dan sulit diajak sikat gigi dan lainnya. Dulu harus sampe maksa nangis2 teriak2.
    Akibatnya? Gigi rusak, trus jadi langganan ke dokter gigi, sering bengkak, dan lain sebagainya. Pesan dari dokter gigi sama dengan uraian artikel ini.
    Semangat terus ya parents :)

    BalasHapus
  11. Samaan nih kak tips kita. Tapi kalo anak ku rusak gigi karena suka ngulum nasi 😮‍💨

    BalasHapus

Jangan diisi link hidup ya kawan-kawan ☺️