Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana Ramadhan Berkesan

Alhamdulillah ketemu bulan Ramadhan kembali.
FYI, ihihihi Ramadhan emak sungguh berwarna sejak Ramadhan pertama setelah menikah.

Ramadhan pertama ketemu setelah 3 bulan menikah. Lengkap dengan hamil muda. Ini adalah pengalaman pertama puasa saat hamil.
Rasanya mirip miss kunti. Kalo pas lagi tensi drop berjalan mirip melayang.  Gak menapak di tanah.

Dan emak karena masih manja-manjanya baru pertama hamil, ada dua atau tiga hari yang terpaksa buka karena emesis (mual muntah saat hamil muda).

Ramadhan berikut nya ketemu menyusui.
niat hati puasa. Tapi karena saat itu disuruh balik ke rumah orangtua, bablas sebulan full tak puasa karena orangtua suka bilang, "kasihan,  nanti bayinya masuk angin"
"Nanti asi nya gak cukup.." And the bre and the bre bre bre.


Begitulah kalo tinggal sama orangtua. Kita terkadang gak punya kesempatan memilih yang kita mau. Meski sebenarnya maksud mereka baik.

Ramadhan ketiga, emak hamil muda lagi.
Clear. Puasa full.
Ramadhan ke empat, menyusui asi eksklusive.
Full kembali. Alhamdulillah.  semua dimudahkan Allah.

Ramadhan kelima seminggu sebelum Ramadhan,  emak melahirkan ke tiga.. Cuma dapat 3 puasa di akhir menjelang Hari raya.

Ramadhan ke enam, menyusui.
Ramadhan ke tujuh masih menyusui Alzam di akhir masa Menyapih.

Ramadhan ke delapan ajaib,  emak hamil lagi ke empat.
Ramadhan ke sembilan,  menyusui.
dan ini adalah Ramadhan ke sepuluh emak dalam pernikahan,  emak lagi hamil tua plus masih menyusui anak ke empat. Alhamdulillah.


Sebenarnya cerita di atas intermezzo aja.. hihihi

Bagaimana membuat Ramadhan berkesan,  sebenarnya bagi emak cuma satu.
Buatlah target Ramadhan!
Target Ramadhan kamu apa?


Target Ramadhan apa aja mak?
Banyak,  Buatlah sesuatu yang bernilai dan bisa membuat kita merindui Ramadhan untuk datang kembali.

Apa-apa yang kita inginkan menjadi kebiasaan di luar Ramadhan, bisa kita upayakan untuk menjadi target Ramadhan.

Apa saja ya mak?
Contoh:
Taddarus,  Tilawah,  Shalat Tarawih, Shalat Tahajud,  Shalat Dhuha,  membagi makanan dengan tetangga, bersedekah,  dan amalan lain yang kita ingin tetap melekat dengan kita meskipun Ramadhan usai.


Apa sih tandanya,  bila Ramadhan benar-benar berkesan?

Nanti di akhir Ramadhan saat shalat idul Fitri atau shalat maghrib awal Syawal,  kita akan terisak-isak tersedih betapa Ramadhan ternyata cepat sekali berlalu.

Jadi mak, apa target Ramadhan kamu?






blogger parenting
blogger parenting Emak anak 5. belajar terus jadi istri dan emak yang baik..

Posting Komentar untuk "Bagaimana Ramadhan Berkesan"