Mengajari Anak Menulis Dongeng
Tepat hari libur panjang awal Februari, ada event khusus untuk mendongeng. Mulai dari nulis, mendongeng sama acara outbound parenting. Karena si sulung belajar di sanggar mendongeng maka saya tanya apakah sulung mau ikut acara ini.
Jujurly saat itu tidak ada kelebihan uang untuk ikut kelas ini tapi saya lebih baik tanya kesediaan si sulung terlebih dahulu. Ternyata saat itu ia tidak ingin ikut kegiatan ini.
Hingga akhirnya di hari H seorang mentor mendongeng mengabarkan bahwa anaknya demam tinggi dan batal ikut acara, ia pun menawarkan sulung menggantikan anaknya. Sulung menggeleng, namun adiknya si nomer dua kepengen. Akhirnya saya usahakan sebisa mungkin ia pun akhirnya ikut kegiatan tersebut.
Kegiatannya cukup seru, selain untuk anak di hari kedua kami para orangtua datang untuk kegiatan outbound parenting bareng si nomer 2. Meskipun anaknya rada sangar ia sebenarnya mudah tersentuh. Kegiatan ia pun berlanjut hingga esok hari sementara kami pulang selesai mengikuti outbound parenting.
Saat penjemputan ia pun cerita, ada kelas menulis imajinasi. Maksudnya si anak disuruh menulis sendiri cerita dongeng ala mereka. Saya tanya ia menulis apa, ia pun cerita tentang tikus dan singa. Setelah selesai ia cerita saya cuma bilang. "sebenarnya kak, gak boleh kita menulis dongeng yang sudah pernah kita dengar. Tutor kemarin maksudnya menyuruh kakak menulis dongeng yang berasal dari imajinasi kakak"
"Hari itu cuma kepikiran dongeng itu" katanya. "maksud mama dongeng yang belum pernah dibuat /didengar di manapun. Berasal dari hasil pikiran kakak sendiri" kataku lagi. "Ihh susah donk .." katanya.
"Gak.. caranya mudah loh.." kataku kemudian. Nah apa saja hasil ngobrol kami mengenai cara menulis dongeng untuk anak..
Tips Mengajari Anak Menulis Dongeng
1. Cari Inspirasi
Inspirasi memang gampang-gampang susah. Gampangnya adalah: cukup lihat sekeliling. InsyaAllah jadi mudah. Apakah itu? Misalnya melihat semut di dinding, melihat seorang anak kecil yang sedang bermain atau apapun itu.
Mulai dulu dari apa yang kita lihat lalu kita kembangkan. Caranya? Kuy kita sambung.
2. Mulai dari Fabel
Bagi seorang anak, lebih mudah menulis dongeng bermulai dari Fabel dibanding tokoh manusia. Fabel adalah cerita hewan yang memiliki perilaku seperti manusia. Misalnya cerita si kancil. Salah satu dongeng fabel yang digemari anak sepanjang masa.
Teknik mendongeng fabel juga efektif untuk menyentil kelakuan anak agar lebih baik (duh kelakuan Emak ini begitu. Membuat cerita biar si anak tersadar..duh maaf pemirsa).
Kenapa bisa begitu? Karena si anak tidak merasa sedang digurui. Ia belajar mencari hikmah dengan cara menyenangkan. Yakni mendengar dongeng.
Memangnya dongeng ada banyak ya? Iya sini Emak kasih tau beberapa jenis dongeng.
Jenis dongeng:
1. Fabel, dongeng cerita hewan yang berperilaku layaknya manusia. Misalnya tadi, Si Kancil.
2. Dongeng biasa, dongeng yang berisi cerita manusia penuh khayalan. Misalnya Cinderella atau Bawang Merah Bawang Putih.
3. Legenda, yaitu dongeng asal usul daerah atau tempat. Misalnya Danau Toba.
4. Mite, dongeng berisi mitos suatu kepercayaan atau hal gaib. Misalnya Nyi Roro Kidul.
5. Sage, dongeng berisi sejarah mengenai tokoh tertentu di suatu daerah. Misalnya Lutung Kasarung.
3. Tentukan Tokoh
Setelah melihat sekeliling untuk mencari inspirasi, tentukan tokoh dulu. Berapa banyak yang akan kita tampilkan dalam cerita dongeng kita. Untuk anak usia TK lebih baik tidak menampilkan banyak tokoh yang banyak.
Dikhawatirkan anak yang mendengar tidak ingat dengan tokohnya apalagi jalan ceritanya. Soo.. 2 hingga 3 tokoh saja sudah cukup.
4. Tentukan Masalah juga Penyelesaian
Setelah menentukan tokoh, kita pikirkan dulu masalah apa yang akan kita tampilkan plus jalan keluarnya. Misalnya, untuk membangkitkan semangat anak kita tampilkan cerita tentang anak penakut(hewan penakut) yang mendapat keberanian dari sebuah masalah yang dihadapi.
Misalnya kodok yang takut tenggelam (ini cerita dongeng Emak yang pernah diceritakan ke anak). Semua kodok harusnya berenang dan menikmati air. Namun ia akhirnya berani berenang karena rumah mereka tersapu banjir dan ia kira adiknya tenggelam dibawa air. Rasa sayang kepada adiknya lah starting point' si kodok berani memulai berenang.
5. Tekankan Kembali Hikmah Dongengnya
Selesai menulis, di bagian akhir kita ajak pendengar untuk mecari kembali hikmah yang terkandung dari cerita yang kita sampaikan.
Gimana? Nulis dongeng itu mudah sebenarnya. Semakin diasah semakin mudah. Bahkan si anak bisa cerita mendadak dengan teknik di atas ketika disuruh mendongeng cepat.
Jangan lupa untuk menghadirkan kelas yang seru bersama anak ketika sedang belajar. Emak biasanya mengatur jadwal bersama anak ketika mengajari mereka menulis. Tidak disambil mengasuh adiknya atau ketika Emak sedang memiliki kerjaan lain.
Nah, pernah belajar bersama anak menulis dongeng Mak? Kuy cerita apa saja tipsnya agar belajar menulis dongeng terasa lebih menyenangkan.
Salut Mak, yang sudah dengan khusus mengajari anak menulis dongeng, dengan fokus, apalagi jika berlatih terus, karena semakin diasah semakin mudah
BalasHapusSetuju mba.. Mba Ica keren banget tipsnya, mba Icha memang kreatif. Aku coba untuk aku dulu, agar bisa ajarin anak aku juga. Terima kasih sharingnya ya mba Icha
HapusSaya masih merasa menulis dongeng sulit karena untuk diri sendiri saja, saya kesulitan untuk berimajinasi dengan dongeng seperti fabel, apalagi untuk "menurunkan" ilmunya kepada anak. Mudah2an bagi yang memang berminat, langkah-langkah yang ada dalam tulisan ini bisa membantu menciptakan dongeng yang keren, :)
BalasHapusmenulis menjadi salah satu cara untuk mengasah nalar anak dan sangat baik dilakukan untuk anak agar dapat berkreeafitas dan berimajinansi
BalasHapusCerita tentang fabel emang banyak diminati anak-anak ya... Selain mudah memahami jalan ceritanya yang biasa gak jauh beda dengan sifat dan karakteristik binatang sehari-hari pada umumnya, juga emang kalau tokohnya binatang, Anka jadi merasa dekat dan seolah dia berada dalam dunia binatang itu
BalasHapusBiasanya anak-anak suka dongeng fabel hasil dari mengamati secara visual baik dari tv atau diceritakan kembali dari ortunya. Merupakan tantangan banget nih bisa diungkapkan kembali dalam sebuah tulisan dari imajinasi mereka sendiri
BalasHapusKeren, Kak, anak anak sudah diikutkan sanggar menulis. Andai di sekitar sini ada, rasanya aku mau juga. Iya ya, baru tersadar kalau mengajari anak mendongeng sebaiknya dimulai dari fabel. Jadi tokohnya itu lekas bisa terbayang ketika tengah mereka ceritakan.
BalasHapus