Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Brain Rot Apa Sih?

 

Brain Rot Apa Sih?

Era gadget atau smartphone ini kembali dikenal istilah Brain Rot yang digadang-gadang menjadi sebuah efek negatif dari kemelekatan yang begitu erat daripada gadget maupun smartphone. 

Apalagi sejak pandemi melanda di 2019 lalu. Anak sekolah dari berbagai usia menjadi punya alasan untuk berlama-lama menggunakan hp berdalih tugas dari sekolah. Begitu pandemi usai, sekolah kembali bertatap muka? Hp menjadi salah satu benda yang tak bisa dipisahkan dari anak kita.

Konon, Brain Rot ini tak mengenal usia. Bahlan orang dewasa dari berbagai disiplin ilmu pun bisa terkena Brain Rot. Kuy Mak kita mengenal kembali istilah Brain Rot ini.

Emangnya Apa Brain Rot?

Brain Rot ternyata adalah  istilah tidak resmi  yang digunakan untuk menggambarkan penurunan kemampuan kognitif atau mental seseorang yang seringkali disebabkan oleh penggunaan teknologi digital seperti hp yang berlebihan, kurangnya stimulasi mental, atau gaya hidup yang tidak seimbang.

Bisa dikatakan bahwa Brain Rot ini adalah dampak buruk dari penggunaan hp berlebih karena kemelekatan yang terlalu erat tanpa adanya stimulasi dari luar akibat dari terpapar konten media sosial. 

Kalo merujuk dari hello sehat, Brain rot adalah kondisi ketika kemampuan berpikir menurun karena terlalu sering menonton konten berkualitas rendah atau receh di internet.

Siapa sih yang mengenalkan istilah Brain Rot? Meskipun bukan istilah resmi keadaan medis, namun Oxford English Dictionary mengenalkan kata ini pada tahun 2024 lalu dan menjadi Oxford Word of the Year.

Lagi-lagi meski bukan istilah medis namun tetap harus diwaspadai karena kondisi mengkonsumi  konten kualitas rendah terus menerus dapat mengakibat kesehatan terganggu hingga jatuh ke depresi. 

Gejala Brain Rot 

Tanda-tanda yang sering dikaitkan dengan Brain Rot antara lain:

1. Kurangnya konsentrasi

Sulit fokus atau mempertahankan perhatian akibat dari terbiasa mendapat konten singkat.

2. Daya ingat menurun

Lupa informasi atau kejadian penting akibat terbiasa terpapar konten 15 - 20 detik yang tidak memiliki informasi yang penting.

3. Sulit mengambil keputusan 

Kesulitan membuat keputusan yang tepat karena kognitif yang mengalami penurunan.

4. Kurangnya kreativitas

Keterbatasan dalam berpikir kreatif atau inovatif karena selalu melahap informasi berkualitas rendah.

Kerusakan Akibat Brain Rot

Kerusakan yang disebabkan oleh Brain Rot dapat bervariasi tergantung pada individu dan tingkat keparahan kondisi tersebut. 

Berikut beberapa contoh kerusakan yang mungkin terjadi:


1. Penurunan kemampuan kognitif

- Kurangnya konsentrasi dan perhatian.

- Lupa informasi atau kejadian penting.

- Kesulitan mempelajari hal-hal baru.

2. Perubahan perilaku

- Meningkatnya impulsivitas

- Kurangnya kontrol emosi

- Perilaku adiktif terhadap teknologi

3. Dampak pada kesehatan mental

- Meningkatnya stres dan kecemasan

- Depresi

- Kurangnya motivasi dan minat

4. Dampak pada hubungan sosial

- Kurangnya interaksi sosial yang bermakna

- Kesulitan membangun dan memelihara hubungan

- Meningkatnya kesepian dan isolasi

5. Dampak pada produktivitas

- Kurangnya efisiensi dan efektivitas dalam pekerjaan atau studi

- Kesulitan menyelesaikan tugas

- Meningkatnya kesalahan dan kekeliruan


Jadi sering kan ya melihat anak dengan berbagai usia yang bila dilepaskan dari hp nya akan tantrum. Istilah anak sekarang mungkin nolep alias serasa tidak ada kehidupan lain selain di dalam gadget yang ia pegang.

Atauuu orang dewasa yang sulit sekali untuk berhenti dari scroll media sosial untuk menikmati aneka konten yang tersedia. Menonton satu hingga ribuan reels perhari. Scrolling dari satu status ke status lain tanpa henti. 

Serasa ada kurangnya bila belum menyambangi media sosial dalam satu hari. Namun kemudian tenggelam di sana dan susah berhenti hingga batere gadget habis. 

Yuk Hindari Brain Rot 

Bisa banget loh dihindari Brain Rot ini agar kita tidak mengalami kemelekatan yang tak bisa dipisahkan hingga kehidupan menjadi tidak produktif. 

1. Pilah pilih konten

Sebelum membuka video pendek ataupun scroll media sosial, pilih konten yang mau kita konsumsi. Jangan biarkan semua yang lewat di beranda kita, kita terima saja. Bila perlu klik batasi atau sembunyikan untuk konten yang tidak sesuai standar atau sampah.

2. Batasi screen time

Bukan hanya ke anak-anak yang kita batasi. Baihkan ke diri kita sendiri. Usahakan setiap 25 menit kita lakukan istirahat untuk menghindari mata lelah maupun energi yang terkuras karena scroll media sosial.

3. Tidak menggunakan Hp bersamaan dengan aktivitas lain

Tidak melakukan scroll media sosial saat sedang makan atau menjelang tidur.  

Hal ini akan membuat kualitasnya serta kuantitas tidur jadi berkurang karena bisa membuat jam tidur berkurang.

4. Lakukan aktivitas offline

Untuk anak yang terlalu banyak terkena aktivitas konsumsi konten hp ajak untuk melakukan kegiatan di alam terbuka. 

Untuk orang dewasa bisa melakukan aktivitas positif lainnya seperti olah-raga atau bergabung dengan komunitas offline yang bermanfaat. 


Nah ingat ya Mak bila terasa tubuh ini sering kehilangan energi setelah scroll media sosial ada baiknya untuk melakukan aktivitas di atas untuk menghindari Brain Rot. 

 Pernah punya pengalaman seperti ini Mak?


blogger parenting
blogger parenting Emak anak 5. belajar terus jadi istri dan emak yang baik..

Posting Komentar untuk "Brain Rot Apa Sih?"