Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Beda IVA dan Pap Smear

Beda test IVA dan pap smear


 Heii Mak.. Sudah pernah test IVA atau Pap Smear? Atau.. Jangankan test, beda antara IVA dan Pap Smear pun ternyata tidak tau? Gakpapa, baca aja terus sampai bawah ya. Biar kenalan dulu, test kemudian.. 

Test IVA dan Pap Smear keduanya, dilakukan sebagai deteksi dini si Kanker Serviks atau Kanker leher rahim. Sudah tau belum, kalo kanker serviks adalah jenis kanker kedua paling banyak terjadi setelah kanker payudara? 

Kanker Serviks

Serviks adalah bagian dari rahim yang terhubung dengan vagina yang mempunyai fungsi untuk memproduksi lendir yang berguna memudahkan sperma menuju rahim. 

Kanker serviks sendiri, adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Hampir semua kasus kanker serviks (lebih dari 95%) disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV) risiko tinggi. 

Human papillomavirus (HPV) adalah nama kelompok virus yang sangat umum, biasanya menginfeksi kulit atau mukosa. HPV dapat ditularkan melalui hubungan seksual; termasuk melalui kontak kulit genital. 

Kanker ini umumnya berkembang perlahan dan baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut. 

Oleh sebab itu, penting untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini sebelum timbul komplikasi serius karena harapan hidup tergantung dari stadium berapa ketika ditemukan. 

Itulah manfaat test IVA dan Pap smear. Keduanya berguna untuk deteksi dini keberadaan kanker serviks. Meskipun begitu, ada beberapa perbedaan antara test IVA dan pap smear. 


Wanita yang Berisiko Kanker Serviks


1. Wanita yang sudah melakukan aktivitas seksual pada usia muda. 

2. Berhubungan seksual tidak hanya dengan satu lelaki. 

3. Perokok, aktif maupun pasif. 

4. Mempunyai banyak anak.

5. Memiliki penyakit menular seksual.

6. Gangguan imunitas.

7. Riwayat infeksi di daerah kelamin/radang panggul.

8. Faktor keturunan. 

9. Mengkonsumsi pil KB

10. Hamil di usia dini. 

 

Gejala kanker serviks

1. Perdarahan atau masalah pada vagina. 

2. Perdarahan saat maupun sesudah berhubungan seksual.

3. Keputihan tidak normal dan berbau tidak sedap. 

4. Nyeri saat buang air kecil. 

5. Haid tidak teratur dan banyak (pendarahan). 

6. Nyeri pada tulang dan sendi sekitar panggul.

7. Menurunnya selera makan hingga turun berat badan. 


Test IVA

IVA adalah kependekan dari Inspeksi Visual Asam Asetat yang merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin.

Secara sederhana, test IVA adalah dengan memberi tetesan asam asetat pada leher rahim. Tes IVA dilakukan hanya sekitar 3 sampai 8 menit. Perubahan warna akan menunjukkan ada atau tidaknya masalah pada leher rahim. Normal kalau tidak ada perubahan warna.

Pap Smear

Pap smear dilakukan oleh dokter ginekologi menggunakan alat bernama spekulum yang berbentuk seperti moncong bebek. Spekulum digunakan dokter untuk membuka leher rahim, sehingga sampel serviks lebih mudah untuk diambil.

Sampel tersebut kemudian akan dokter periksa di laboratorium untuk mendeteksi ada tidaknya sel atau jaringan abnormal yang bisa berkembang menjadi kanker serviks.

Persamaan Test IVA dan Pap Smear

1. Sama-sama digunakan sebagai pendeteksi dini kanker serviks. 

2. Test IVA maupun pap smear diberikan kepada perempuan yang sudah aktif secara seksual (sudah menikah maupun yang pernah melakukan hubungan seks). Setidaknya di umur 21 tahun. 

3. Sama-sama dilakukan secara berkala, setidaknya 1-3 tahun sekali. 

Perbedaan Test IVA dan Pap Smear

1. Metode yang digunakan berbeda. Kalo test IVA dengan tetesan asam asetat, sedangkan pap smear dengan mengambil sampel cairan pada leher serviks. 

2. Hasil pada test IVA bisa didapatkan saat itu juga dengan mata telanjang. Sedangkan pap smear menunggu hasil keluar dari laboratorium. Setidaknya 1-2 pekan. 

3. Test IVA cenderung lebih murah biayanya dibanding pap smear. 

4. Hasil lebih akurat ditemukan pada pap smear dibanding test IVA.

5. Test IVA karena lebih sederhana, dapat dilakukan oleh bidan terlatih. Sementara pap smear dilakukan oleh ginekolog.


Penutup

Mendeteksi kanker serviks sedini mungkin adalah hal yang penting dilakukan. Mengingat kanker serviks ini sering tak disadari sudah menyerang sejak lama karena seringnya tanpa tanda atau gejala. Padahal mengetahui serangan kanker serviks sejak dini menentukan keberhasilan pengobatan. 

Kalo ditanya, akurat mana.. Jelas ya akurat pap smear, tapi dari pada tidak melakukan apapun sama sekali, lebih baik lakukan test IVA. 

Yuk gandengan tangan, kita deteksi dini kanker serviks! 



blogger parenting
blogger parenting Emak anak 5. belajar terus jadi istri dan emak yang baik..

16 komentar untuk "Beda IVA dan Pap Smear"

  1. Jadi tahu beda IVA dan Pap Smear..:)
    Setuju, deteksi kanker serviks sejak dini penting sekali! Bisa dengan IVA atau pap smear. Saya rutin pap smear, tapi belum pernah IVA.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya malah belum pernah dua-duanya.
      Pengen coba juga.
      Belum ada kesempatan.
      Btw, Icha sendiri udah pernah nyobain IVA atau pap smear ini kah?

      Hapus
  2. IVA dan pap smear sama-sama melalui jalan lahir ya Mbak.
    Belum lama ini saya menghadiri acara yang memperkenalkan deteksi kanker serviks cara baru, yaitu dengan urine .... cepat prosesnya.

    BalasHapus
  3. Artikel bagus, sangat bermanfaat. Apalagi para ibu, meski belum atau tidak melakukan tes itu, setidaknya tahu dan gak kudet ya...

    BalasHapus
  4. MasyaAllah kosakata satu ini baru dengar saya. Harusnya kita yang perempuan aware mengecek kondisi kesehatan kita ya. Untuk mendeteksi apakah ada gejala berbahaya atau tisak.

    Tapi ya gitu kebiasaan orang indonesia kalo gak sakit keras baru deh berobat ke rumah sakit

    BalasHapus
  5. Kalau dari segi harga masingw berapa ya kira2 pasarannya? Trus kanker servik itu kalau bisa didetek diawal apakah bisa diobati full sembuh kyk kanker payudara?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nany lagi dunk, artinya kalau wanita yg blum pernah berhubungan seksual tidak perlu dilakukan iva atau papsmear ya?

      Hapus
  6. di Surabaya ada pemeriksaan papsmear gratis yang diadakan BPJS. Namun sayang saya melewatkannya. Sedini mungkin kita harus cek kesehatan organ reproduksi ya mbak agar lebih tenang juga

    BalasHapus
  7. Ternyata cara pemeriksaan (IVA dan Pab smear) beda dari bayangan saya.
    Pikiran saya lebih absurd kwkwkwkwkwk
    Kemaren diajakin buat pap smear, tapi ndak diizinin. hiks

    BalasHapus
  8. Bahkan risikonya bisa muncul bagi yang melakukan hubungan seksual di usia muda termasuk yang mengonsumsi pil KB. Memang sih, kanker serviks ini seringnya nggak terduga terjadinya, makanya perlu banget untuk mulai merutinkan pengecekan organ reproduksi pribadi. Selama ini saya hanya mengenal pap smear. Ternyata ada pula metode IVA.

    BalasHapus
  9. Ngeri euy kalau baca tentang kanker ..apalagi kalau udah mengarah ke organ reproduksi ..jadi penting ya untuk lakukan tindakan pencegahan dengan pap smear

    BalasHapus
  10. Bude saya dulu kena ini. Sedih karna sakitnya berkepanjangan dan pada akhirnya ninggal dunia

    BalasHapus
  11. Informasi bermanfaat banget buat bikin kita lebih aware sama kanker serviks, plus lebih tau lebih akurat yang mana

    BalasHapus
  12. Semoga dengan tahunya yang mana lebih akurat bikin kita lebih aware sama tanda-tanda kanker serviks

    BalasHapus
  13. Aku belum pernah tes IVA. Huhuhuu. Nangis di pojokan. Kadang setelah jadi ibu kita suka abai sama kesehatan diri ya. Merasa sehat2 aja, baik2 aja. Padahal deteksi dini itu penting.

    BalasHapus
  14. Aku pun baru tau tentang IVA ini. Ada harga ada mutu memang ya. Pap Smear lebih mahal tapi hasil lebih akurat. Sedangkan IVA, prosesnya lebih mudah dan harga harga lebih murah, tapi hasilnya tidak seakurat Pap Smear. Kita tinggal pilih yang mana, yang penting bisa deteksi dini kanker rahim.

    BalasHapus

Jangan diisi link hidup ya kawan-kawan ☺️