Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Katarak Kongenital

Mengenal Katarak Kongenital


 Emak taunya katarak itu biasanya penyakit mata yang menimpa orang tua ataupun lansia. Tapi ternyata bayi pun bisa kena penyakit katarak. 

Mh.. ternyata katarak itu ada beberapa jenis Mak berdasarkan usia. 

Setidaknya ada 3 jenis katarak berdasarkan usia penderita:

1. Katarak Senilis

Katarak senilis biasanya terdapat pada  lansia dan mengakibatkan lensa mengalami kekeruhan, penebalan, dan penurunan dalam melihat.

Selain faktor u alias umur, katarak senilis dapat juga disebabkan oleh penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit yang mengganggu metabolisme mata.

2. Katarak Juvenil

Katarak juvenil adalah salah satu jenis katarak yang biasa mengenai remaja berusia  hingga 23 tahun.

Katarak ini dapat terjadi setiap 1 dalam 2000 kelahiran hidup. Biasanya terjadi akibat gangguan perkembangan normal lensa. 

3. Katarak Kongenital

Nah Katarak ini yang sedang kita bahas. Katarak pada bayi terjadi karena adanya masalah pada saat kehamilan yang biasa terjadi pada ibu hamil tentunya.

Katarak ini dapat disebabkan karena ibu hamil yang mengalami toksoplasma, rubella, dan lainnya. Biasanya bayi akan langsung menderita katarak kongenital saat dilahirkan. 

Yuk Kenali Katarak Kongenital 

Katarak kongenital adalah kelainan bawaan pada mata bayi yang ditandai dengan kekeruhan pada lensa mata. Kondisi ini dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata bayi. 

Setidaknya ada 5 penyebab terjadinya katarak kongenital.

Faktor Penyebab Katarak Kongenital 

1. Infeksi

Bayi baru lahir mengalami katarak kongenital apabila ia pernah terkena infeksi saat berada di dalam kandungan.

Beberapa penyakit infeksi yang dapat menyebabkan bayi terlahir dengan katarak kongenital adalah infeksi TORCH, cacar air, campak, polio, infeksi virus Epstein-Barr, dan flu.

2. Lahir prematur

Bayi yang terlahir prematur memiliki risiko lebih tinggi terkena katarak kongenital. Hal ini dikarenakan lensa mata pada bayi prematur umumnya belum terbentuk dengan sempurna.

3. Kelainan genetik

Katarak kongenital bisa terjadi karena kelainan genetik yang membuat lensa mata bayi tidak terbentuk secara normal. Contoh kelainan genetik yang dapat menyebabkan katarak kongenital adalah sindrom Down, sindrom Patau, dan gangguan metabolik seperti galaktosemia.

4. Efek samping obat-obatan

Janin berisiko mengalami katarak kongenital apabila ibunya mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti tetracycline semasa hamil. Antibiotik ini digunakan untuk mengobati infeksi bakteri.

5. Cedera pada mata

Cedera mata juga bisa menjadi salah satu penyebab bayi baru lahir mengalami katarak. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya paparan radiasi pada mata bayi.

Selain beberapa penyebab di atas, katarak kongenital juga bisa terjadi akibat faktor lain, misalnya penyakit diabetes atau kelainan autoimun pada bayi.

Gejala Katarak Kongenital 

Beberapa gejala Katarak Kongenital yang dapat terlihat biasanya:


  • Pupil mata terlihat keputihan atau abu-abu
  • Mata terlihat kurang jernih atau keruh
  • Mata sensitif terhadap cahaya terang
  • Sulit memfokuskan pandangan
  • Sulit membedakan warna
  • Gerakan mata tidak terkendali atau nistagmus
  • Sulit mengenali dan mengikuti benda atau orang
  • Mata juling

Beberapa langkah untuk mengurangi resiko katarak kongenital:

1. Melakukan pemeriksaan darah TORCH untuk mengetahui kekebalan tubuh terhadap infeksi toksoplasma, rubela, cytomegalovirus (CMV), atau herpes simpleks.

2. Melakukan vaksinasi MMR (mumps measles rubella) atau vaksinasi MR (measles rubella) setidaknya 3 bulan sebelum merencanakan hamil.

3. Menghindari konsumsi daging yang tidak matang.

4. Menghindari seks bebas.


Penutup

Nah.. sekarang udah kenal sama katarak kongenital. Pentingnya memeriksakan diri bagi ibu hamil agar bayi terhindar dari berbagai penyakit yang diturunkan saat hamil salah satunya ya katarak kongenital ini.


Sumber tulisan:

https://www.alodokter.com/memahami-katarak-kongenital-katarak-pada-bayi-baru-lahir

blogger parenting
blogger parenting Emak anak 5. belajar terus jadi istri dan emak yang baik..

4 komentar untuk "Mengenal Katarak Kongenital "

  1. Makin belajar makin paham kalau keputusan untuk menjadi calon ibu itu butuh banyak banget pertimbangan dan pengetahuan ya, Kak. Benar, aku pun sama. Selama ini lebih tahu kalau masalah kesehatan mata berupa katarak biasanya dialami oleh lansia. Rupanya usia muda bahkan bayi baru lahir pun bisa.

    BalasHapus
  2. Keren, jadi banyak tau tentang katarak kongenital. Dan kemudian kuingat-ingat, sepertinya dalam dua kehamilan saya tidak pernah vaksin MMR ...ini wajib atau dilakukan secara pribadi ya? Atau saya yang ketinggalan info? ALhamdulillah dua anak sehat wal afiat.

    BalasHapus
  3. Seks bebas bisa juga menyebabkan katarak?
    Ya Allah..
    Miris tapi agak lucu juga.
    Tapi kasihan ya kalau masih bayi udah kena katarak.
    Siapa pun di masa kehamilan harus harus dijaga sekali kehamilannya ya.
    Rent@ sama pentakit apa pun. Kasihan baby nya kalo begitu.

    BalasHapus
  4. Lansia yang terkena katarak aja, rasanya kasiaaannnn gitu.
    Apalagi anak-anak ya

    BalasHapus

Jangan diisi link hidup ya kawan-kawan ☺️